Jorge Lorenzo dengan nada keras, seperti ditulis “crash,” hari ini, Kamis, 03 November, membantah ia tidak nyaman melihat masa depannya bersama Ducati.
“Saya merasa nyaman ke Ducati, dan akan membuat sejarah baru di sana,” katanya dengan nada keras.
Lorenzo untuk dua musim kedepan akan hengkang ke Tim Ducati Corse.
Saat ditanya apa targetnya, Lorenzo pun bertekad untuk membuat sejarah bersama tim barunya tersebut.
Sejak membalap di MotoGP delapan tahun silam, Lorenzo selalu membela Tim Yamaha.
Pembalap berjuluk X-Fuera itu belum sekali pun menggunakan motor keluaran pabrikan lain di kompetisi kasta utama balap motor dunia ini.
Karena itu, kepindahan ke Ducati ini menjadi hal baru bagi Lorenzo.
Pembalap asal Spanyol itu itu pun berharap dirinya bisa mengikuti jejak pembalap asal Australia, Casey Stoner, Stoner diketahui merupakan satu-satunya rider yang sejauh ini bisa membawa Ducati juara.
“Mari kita lihat apa yang akan terjadi dan apakah saya bisa cepat serta kompetitif bersama Ducati. Tapi, tentu saja ini adalah tantangan untuk membalap dengan motor sejauh ini baru bisa dibawa juara oleh Casey Stoner,” kata Lorenzo
“Tapi saya percaya saya bisa membuat sejarah jika hal itu (membawa Ducati kembali juara) terjadi,” sambung pembalap berkebangsaan Spanyol tersebut.
Kepada crash, Lorenzo juga mengaku puas dengan pencapaian Ducati pada musim ini.
Pria yang akan bertandem dengan Andrea Dovizioso pada musim depan itu menilai bahwa Ducati telah menunjukkan kemajuan pada setiap musimnya.
“Tentu saja, motor mereka mengalami kemajuan setiap tahunnya. Senang rasanya dapat melihat motor mereka tampil lebih kompetitif daripada sebelumnya,” jelas Lorenzo, mengutip dari Autosport.
“Itu adalah pertanda bagus bagi Ducati. Mereka dapat berada di barisan depan pada sebagian besar balapan,” tambahnya.
Musim ini bakal menjadi tahun terakhir Lorenzo bersama Tim Movistar Yamaha. X-Fuera akan mengakhiri kariernya di Yamaha pada posisi ketiga, satu peringkat di bawah pembalap Tim Movistar Yamaha lainnya, Valentino Rossi.
Lorenzo menegaskan bahwa dirinya bakal mampu beradaptasi dengan baik bersama Ducati musim depan.
Bahkan ia sesumbar bakal lebih baik ketimbang Valentino Rossi.
Jorge Lorenzo mengaku belajar dari kegagalan Rossi saat membela Ducati selama dua Sebab pada saat itu The Doctor tak pernah meraih kemenangan dan hanya tiga kali naik podium.
“Kelebihan utama yang saya miliki adalah mampu beradaptasi dengan cepat pada hal baru,” ujar Lorenzo, mengutip GPxtra
“Kita lihat saja nanti apakah saya bisa cepat dan kompetitif dengan Ducati. Saya sama sekali tak merasa tertekan. Namun, tantangan utama saya adalah menjadi juara dunia,” pungkasnya.
Pembalap Ducati Corse, Andrea Dovizioso, menilai Jorge Lorenzo tak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan motor Desmosedici musim depan.
Sebab, pabrikan asal Italia tersebut bakal berevolusi lebih tiap tahunnya.
Ducati terakhir kali keluar sebagai juara dunia pada sembilan tahun silam saat dikendarai Casey Stoner.
Lantas, para pendukung tim yang berbasis di Italia tersebut menaruh harapan pada sosok Lorenzo yang memiliki pengalaman juara dunia.
Sebagai calon tandem Lorenzo musim depan, Dovizioso melihat pembalap asal Spanyol itu beruntung karena memilih Ducati.
Selain merasakan tantangan, menurut Dovi Ducati selalu berkembang dan Desmosedici jauh lebih baik ketimbang saat Valentino Rossi bergabung.
“Ketika saya bergabung dengan Ducati, perbedaan motor saat itu dengan yang sekarang sangat besar. Yamaha memiliki keseimbangan musim ini, tapi Ducati saat ini tak memiliki batasan sebelumnya,” ujar Dovizioso, mengutip dari Motorsport.
“Motor kami kesulitan saat di tikungan. Ketika Anda masuk tikungan dan melepas rem, masih tak cepat seperti motor lainnya.”
“Tak secepat Honda, Yamaha, atau Suzuki. Kami harus memiliki akselerasi yang lebih baik, agar perbedaannya tak terlalu signifikan,” pungkasnya