Laman situs Mashable, Selasa pagi WIB, menuliskan tentang gagasan besar Opera yang sedang menyiapkan langkah spektakuler berupa sebuah produk browser atau peramban internet baru untuk komputer desktop dan laptop yang bernama “neon” dan disebut-sebut sebagai produk masa depan.
“Browser yang kita gunakan sekarang ini berasal dari milenium yang silam, masa ketika internet masih penuh dengan dokumen dan halaman,” tutur Krystian Kolondra, Head of Opera Browser.
“Melalui Opera Neon, kami ingin menampilkan visi kami tentang masa depan internet,” imbuhnya.
Secara desain, Neon memang berbeda dari peramban yang ada selama ini. Ia memang tampak lebih mengedepankan segi desain.
Saat aplikasi tersebut dibuka, pengguna bakal langsung berhadapan dengan gambar wallpaper komputer saat itu. Dengan cara ini, pengguna seakan tidak meninggalkan desktop sama sekali.
Di atas gambar wallpaper tersebut, pengguna bakal melihat berbagai bubble sebagai jalan pintas ke situs-situs populer.
Bubble lain akan menggantikan tab pada umumnya dan diletakkan di sebuah vertical bar di bagian kanan layar.
Di bagian kiri layar, Opera juga meletakkan berbagai jalan pintas lain. Bar tersebut berisikan pemutar video, galeri gambar, dan download manager.
Neon sendiri saat ini merupakan produk eksperimen dari Opera.
Keberadaan dari produk tersebut juga tidak akan menggantikan browser Opera yang ada saat ini.
Fitur-fitur penting dari browser Opera yang ada sekarang, seperti pemblokir iklan ad-blocker dan VPN, dikatakan tidak akan hadir di Neon.
Sebelum dengan “neon,” Opera telah merilis aplikasi virtual private network gratis buatannya untuk sistem operasi Android di Indonesia.
Dengan VPN ini pengguna Android bisa membuka situs apapun tanpa terhalang oleh pemblokiran yang berlaku di sebuah negara.
Aplikasi ini juga menjamin privasi penggunanya karena otomatis menghapus cookies saat dioperasikan.
Hal menarik lainnya, aplikasi Opera VPN ini bisa dipakai oleh peramban apa pun dan tanpa harus mengeluarkan biaya.
Pengguna cukup memasang dan menyalakannya begitu saja.
Aplikasi Opera VPN untuk Android berbeda dari aplikasi VPN lain dengan menawarkan layanan gratis, tanpa batas penggunaan data, log-in, memiliki fitur perlindungan Wi-Fi canggih, dan tanpa perlu berlangganan
Sebelumnya, pada Juni lalu, Opera telah lebih dulu merilis aplikasi serupa untuk perangkat genggam bersistem operasi iOS. Fitur yang ditawarkan pun sama persis dengan versi Android ini.
Opera VPN memiliki sejumlah pilihan bahasa yang terbatas, yaitu Indonesia, Inggris, Arab, Perancis, Jerman, Portugis, Rusia, dan Spanyol.
Kemudian, pengguna bisa memilih salah satu dari lima server yang tersedia, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Singapura, dan Spanyol.
Sekadar diketahui, VPN adalah sebuah jaringan yang dapat dihubungkan ke perangkat seseorang melalui internet. Intinya, saat berada di sebuah negara, pengguna bisa mengoperasikan perangkatnya seperti seakan-akan berada di negara lain.
Efeknya, pengguna dapat mengakses lebih banyak konten karena tak perlu takut dengan pemblokiran akses ke situs tertentu yang
Dengan menggunakan fitur VPN bisa membuka koleksi-koleksi film yang ditampilkan di browser Netflix memang jauh lebih lengkapa.
Hanya saja, terkadang film yang ada di Netflix versi AS ini tidak bisa dimainkan di browser Opera tersebut.
Pasalnya, Netflix memang sudah menegaskan bakal langsung menutup akses pemutaran film bagi pelanggan yang ketahuan menggunakan VPN.
Seperti diberitakan sebelumnya, Opera merilis browser baru yang terintegrasi dengan layanan VPN gratis dan tidak dibatasi kuota datanya.
“Hingga saat ini, kebanyakan layanan VPN dan server proxy cukup terbatas dan berbayar, Opera ingin membuat VPN tersedia untuk semua orang,” demikian tulis Opera
Selain bisa dipakai untuk menjelajah situs dengan lebih aman serta mengakses situs-situs yang dibatasi secara regional, VPN juga menurut Opera bisa melindungi browser saat menggunakan internet di Wi-Fi publik.
“Pengguna Opera desktop kita mendapatkan cara praktis untuk meningkatkan privasi online mereka, serta akses mudah ke semua konten online favorit mereka tidak peduli di manapun mereka berada,” kata SVP Opera, Krystian Kolondra.