close
Nuga Bola

Leicester Tangguhkan Pemecatan Ranieri

Spekulasi media tentang pemecatan pelatih Leicester City, Claudio Ranieri, terhenti sejenak, usai, Kamis dinihari  tadi , klub yang bermarkas di King Power itu, menemukan nasib baik lewat kemenangan tiga gol berbanding satu dari Derby County.

Dalam laga di putaran keempat Piala FA itu Leicester lolos keenam belas besar setelah diwaktu normal keduanya bermain seri, satu gol berbanding satu.

Pada putaran pertama keduanya berbagi angka sama, sua gol berbanding dua.

Posisi Ranieri sebelumnya sempat sangat goyah dan menunggu hari di depak setelah melorotnya posisi timnya di Liga Primer Inggris musim ini.

Angin spekulasi soal kemungkinan pemecatannya mulai berembus kencang usai juara Liga Primer Inggris musim lalu

Di Liga Primer Leicester mengalami kekalahan terburuk dengan  empat kali secara beruntun terpuruk.

Leicester kini sedang berada di tepi  jurang degradasi karena  berada di peringkat keenam belas, hanya satu setrip dari zona degradasi.

Selain menghadapi persoalan degradasi,  kabar “keributan” di tim juga menyeruak dan membuat Leicester limbung.

Kabar ini memang dibantah oleh Ranieri.

Seperti di tulis “daily mail,” Kamis, 09 Februari 2017, Ranieri kembali menegaskan tak ada krisis di skuatnya saat ini.

Pernyataan itu disampaikan menyusul rumor konfik di dalam tim asuhannya.

Media-media Inggris kembali mengembuskan kabar renggangnya hubungan antara para pemain dan manajer

Isu itu kembali berembus kuat menyusul komentar Kasper Schmeichel yang meratapi keterpurukan timnya musim ini.

“Kami harus bangkit dan kembali diperhitungkan karena musim ini dari atas hingga bawah tak bagus,” terang Schmeichel.

“Banyak sekali faktor yang menyebabkannya, tapi musim ini sama sekali tidak baik (bagi Leicester) sejak awal.”

Baginya, dongeng indah yang mereka dapat musim lalu bisa berubah menjadi balada getir musim ini jika para pemain tak bisa bangkit.

“Kami adalah juara bertahan, tapi sejujurnya  saat ini amat buruk,” terang kiper tiga puluh tahun tersebut seperti dikutip dari BBC.

Dikabarkan pula, Schmeichel menghubungi pemilik klub dan meminta Ranieri dipecat.

Namun, Ranieri kembali menampik isu tersebut.

Terkait Schmeichel, Ranieri berusaha meluruskan komentar putra legenda MU Peter Schmeichel itu usai timnya kalah  dari Manchester United, di Stadion King Power.

“Saya setuju dengan seluruh pemain saya. Kasper adalah salah satu pemimpin di tim dan dia ingin menyemangati kembali semua pemain,” terang Ranieri seperti dikutip dari Independent.

Ranieri juga menegaskan tak ada ketegangan di antara pemain dan pelatih di ruang ganti.

“Situasi di ruang ganti fantastis. Kami mencoba melakukan yang terbaik, tapi musim ini semuanya berjalan tidak baik,” kata pelatih asal Italia itu.

“Hubungan saya dengan pemain masih sama seperti musim lalu. Saya bicara dalam bahasa Inggris yang kacau dan mereka paham.”

“Saya selalu membuka pintu kepada para pemain. Kami memiliki hubungan yang fantastis,” ucap Ranieri.

Walaupun membantah berita keretakan tim posisi Ranieri juga semakin terdesak.

Spekulasi menyebutkan, pria asal Italia itu bisa terdepak dari kursinya sebagai manajer tim.

Spekulasi pemecatan Ranieri jika diwarnai dengan kabar bahwa beberapa pemain senior menginginkan ia hengkang.

Ia lantas membantah adanya kerenggangan antara para pemain dengan dirinya di skuat Leicester.

“Para wartawan bertanya tentang pemain (soal kabar mereka menemui presiden klub) terkait apakah mereka bahagia dengan saya. Yang bisa saya katakan, mereka semua bahagia,” tutur Ranieri seperti dikutip Sky Sports.

“Kami tetap bersama. Saya punya rasa percaya diri terhadap para pemain, pemain juga masih yakin kepada saya.”

Tags : slide