Claudio Ranieri tak menampik kemungkinan dipecat dari Leicester City bersamaan dengan ambruknya posisi timnya di klasemen Primer Liga hingga mendekati garis zona degradasi.
“Saya tak menolak spekulasi Anda aka nada pemecatan kalau Leicester terus meluncur ke zona degradasi,” ujarnya kepada wartawan senior “mirror,” Ernest Chamberlein.
Dengan nada serius Ranieri menyatakan dirinya bersedia menukarkan kesuksesan melaju ke babak kelima Piala FA dengan poin di Liga Primer Inggris untuk bisa menyelematkan Leicester dari degradasi.
Meski demikian, manajer Leicester City ity tetap menganggap kemenangan melawan Derby County penting untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka.
“Saya pernah mengucapkan berulang kali bahwa saya bersedia menukarkannya dengan poin, tapi hal itu tak mungkin,” kata Ranieri seusai kemenangan tiga gol berbanding satu melawan Derby, Rabu dinihari WIB, seperti dikutip dari Sky Sports.
Ucapan Ranieri merujuk pada posisi The Foxes yang kini hanya berselisih satu poin dari zona degradasi.
Sepanjang tahun ini, Ranieri hanya mampu membuat timnya mendapatkan satu poin saja di Liga Primer Inggris.
Ranieri menyebut satu poin yang direbut dari Swansea City itu didapatkan dengan susah payah.
“Pertandingan itu adalah laga terbaik musim ini, salah satu laga terbaik karena kami harus mendapatkan hasil,” ucap pelatih asal Italia berambut putih tersebut.
“Tapi penting bagi kepercayaan diri kami bahwa malam ini kami lolos. Saya harap pertandingan ini bisa membuat kami meningkatkan capaian kami di Liga Primer Inggris.”
Di tengah-tengah kritikan dan rumor pemecatan, Ranieri sendiri mendapatkan dukungan penuh dari sang pemilik klub Vichai Srivaddhanaprabha. Ranieri menyebut hal itu membawa pengaruh positif bagi timnya.
“Hal itu sangat penting karena setiap kali datang ia akan membawa aura positif,” ucap Ranieri.
“Ia membawa kekuatan positif dan hal itu sangat penting bagi semua orang. Saya sendiri sering berbicara dengan pemilik klub dan hal itu normal. Ia bukan datang untuk menemui saya, tapi untuk melihat seluruh anggota skuat.”
Di Piala FA, The Foxes melangkah ke babak enam belas besar dan akan menghadapi Millwall pada 18 Februari mendatang.
Hingga kini Ranieri masih mendapatkan kepercayaan dari pemilik klub.
Menjawab kepercayaan klub Ranieri menegaskan dirinya yakin mampu membawa skuat dengan julukan The Foxes keluar dari penderitaan.
Untuk itu, kata Ranieri, dirinya membutuhkan dukungan penggemar Leicester lebih besar dibandingkan media massa Inggris.
Mantan juru taktik Chelsea dan Juventus itu bahkan memberi julukan tersendiri bagi media di Inggris yakni sebagai hiu lapar di lautan.
Ranieri menyebut itu menanggapi pemberitaan yang menyebutkan ruang ganti Leicester tak harmonis kembali.
Para pemain Leicester disebutkan kebingungan dengan taktik dan seleksi penggawa lapangan hijau oleh Ranieri. Namun, Ranieri menyatakan semuanya baik-baik saja.
“Sekarang ada banyak hiu [julukan media Inggris oleh Ranieri], dan saya seorang peselancar,” kata Ranieri
“Musim lalu adalah sebuah dongeng, musim ini bukan sebuah dongeng. Tak apa-apa. Sekarang ini penting untuk menjadi positif tanpa menjadi buruk, kata-kata buruk,” kata Ranieri.
Juru taktik berusia tua tersebut menegaskan Jamie Vardy dkk akan tetap berjuang di bawah arahan dirinya.
“Penting bagi saya untuk melihat bagaimana mereka berbicara bersama, bagaimana mereka berbicara kepada saya untuk mencoba memperbaiki beberapa situasi, apa yang kami lakukan baik dan apa yang tidak,” tukas Ranieri.
Bersamaan dengan spekulasi pemecatannya, Leicester juga diwarnai dengan kabar bahwa beberapa pemain senior menginginkan ia hengkang.
Ia lantas membantah adanya kerenggangan antara para pemain dengan dirinya di skuat Leicester.
“Para wartawan bertanya tentang pemain terkait apakah mereka bahagia dengan saya. Yang bisa saya katakan, mereka semua bahagia,” tutur Ranieri seperti dikutip Sky Sports.
Ranieri juga tetap memuji perjuangan timnya
“Kami tetap bersama. Saya punya rasa percaya diri terhadap para pemain, pemain juga masih yakin kepada saya.”