WhatsApp hari ini Selasa kembali datang dengan sebuah pembaruan fitur yang memungkinkan pengguna mengetahui obrolan yang banyak memakan memori sehingga bisa dihapus guna memberikan ruang dan menghindari memori penuh.
Fitur itu tersedia di beberapa jenis ponsel pintar Windows 10 Mobile dan Windows Phone.
Berdasarkan tayangan screenshot dari aplikasi itu, beberapa pengguna bisa memanfaatkan fitur tersebut yang bisa menjaga ruang memori tetap tersedia dengan memantau berapa banyak ruang yang termakan dari setiap chat.
Untuk menggunakan fitur itu, pengguna cukup menyentuh pilihan “thread chatting” untuk mencari informasi jumlah memori dari setiap chat.
Dalam informasi yang disajikan, diperlihatkan juga jumlah media yang telah dibagi dalam chat tertentu atau secara keseluruhan.
“Sekarang, dengan mengklik chatting individu akan memberikan Anda informasi yang lebih rinci,” demikian pernyataan WhatsApp.
“Tabel pengukuran akan menunjukkan data dalam urutan yang berbeda karena data akan diurutkan berdasarkan ukuran gambar dan teks bukan dengan nomor,” lanjut pernyataan itu.
Pada bulan lalu, WhatsApp memperkenalkan fitur yang memungkinkan orang mengedit dan mengirim foto dan video ke daftar kontak mereka.
Ada juga fitur “status” di mana pengguna bisa memasang status foto dan video pendek.
Sebelumnya, bulan lalu, WhatsApp sudah mulai menerapkan skema verifikasi dua langkah pada layanannya.
Prosedur ini bersifat opsional untuk menambah keamanan akun pengguna.
Verifikasi pertama, seperti yang telah dilakukan selama ini, adalah melalui nomor telepon yang dipakai untuk nomor WhatsApp.
Aplikasi akan mengirim kode melalui SMS atau telepon yang harus dimasukkan oleh pengguna, saat mengaktifkan layanannya.
Verifikasi kedua berupa passcode enam digit yang dibuat sendiri oleh penggunanya. Nomor enam digit itu harus dimasukkan setiap kali mereka mendaftarkan nomor teleponnya untuk dijadikan sebagai kontak WhatsApp lagi.
Misalnya, saat pengguna membeli smartphone baru namun tetap ingin menggunakan SIMcard dan nomor yang sama.
Untuk mengaktifkan verifikasi dua langkah ini, update aplikasi WhatsApp ke versi terbaru, ini bisa dilakukan melalui Google Play Store untuk Android atau Apple App Store bagi pengguna iOS.
Setelah memasukkan nomor enam digit sebagai passcode, pengguna harus mengingatnya, atau mem-backup-nya melalui e-mail.
Menurut blog resmi WhatsApp, e-mail ini juga bisa dipakai untuk menon-aktifkan verifikasi dua langkah jika pengguna lupa passcode yang dipakai.
Passcode tidak akan dibutuhkan setiap kali membuka WhatsApp, namun WhatsApp akan menanyakan passcode ini secara periodik dalam jangka waktu tertentu (kemungkinan tujuh hari), untuk membantu pengguna mengingat passcode yang digunakan.
Verifikasi dua langkah yang digunakan WhatsApp ini berbeda dengan skema yang digunakan oleh Google atau Facebook.
Kedua layanan itu membuat kode dengan aplikasinya dan mengirimkannya melalui SMS. Di platform WhatsApp, penggunalah yang membuatnya sendiri dan harus mengingatnya.
Sebelumnya, fitur ini sudah dirilis bagi pengguna WhatsApp beta sejak November tahun lalu untuk pengujian.
Namun kini WhatsApp membukanya untuk sekitar satu koma dua miliar penggunanya.
Update ini diberikan secara bertahap bagi pengguna WhatsApp.
WhatsApp melalui blog resminya juga memberitahu tentang telah hadirnya fitur barunya yang mirip Snapchat dengan nama “Status”.
Jika selama ini status WhatsApp hanya berformat teks, maka kali ini fitur tersebut diperbarui sehingga lebih ekspresif dengan kehadiran format foto, video, serta GIF.
Untuk video, pengguna bisa merekam gambar hingga 45 detik. durasi itu terhitung lama dibandingkan Instagram Stories yang hanya 15 detik, maupun Snapchat yang cuma 10 detik.
Aneka format status yang dibagi secara personal ke teman bakal hilang dalam waktu 24 jam. Ketika hilang, konten itu bakal benar-benar musnah sebab WhatsApp menggunakan sistem enkripsi end-to-end.
“Fitur baru ini memungkinkan Anda berkabar dengan teman-teman menggunakan WhatsApp dengan cara mudah dan menyenangkan,” begitu tertulis pada blog WhatsApp.
WhatsApp merilis fitur ini secara perlahan. Belanda dan Paris mendapat giliran pertama pada pekan ini.
Selanjutnya, Inggris, Spanyol, Italia, Israel, dan Saudi Arabia, bakal dapat giliran pekan depan. Negara-negara lain, termasuk Indonesia, dijanjikan menyusul berikutnya.
Facebook agaknya begitu mengidolai kemampuan Snapchat, sehingga menjiplaknya untuk dua layanan sekaligus yakni Instagram dan WhatsApp. Layanan Facebook sendiri dikatakan sedang menggodok fitur serupa Snapchat, namun belum jelas kapan dirilis.