Sergio Ramos mengejek Lionel Messi dengan gaya selebrasi ‘panggilan telepon’nya saat mencetak gol penyama kedudukan, satu berbanding, ketika melawan Napoli di leg kedua enam belas besar Liga Champions, Rabu dinihari WIB.
Pada laga di San Paolo itu Madrid menang tiga gol berbanding satu atas Napoli dan lolos ke perempat final dengan mengantongi kemenangan enam berbanding dua gol.
Yang menjadi sorotan bukan hanya gol Ramos sebagai pembangkit semangat rekan-rekan setimnya, tapi selebrasi ‘panggilan telepon’nya juga jadi perbincangan banyak orang.
Pasalnya, beberapa hari sebelum Ramos, bintang Barcelona Lionel Messi juga melakukan selebrasi yang sama ketika ia mencetak gol unntuk Barca ketika menang atas Celta Vigo di laga La Liga.
Banyak yang mengaitkan selebrasi Messi tersebut terkait situasi kontraknya di Barcelona.
Hingga saat ini, Messi memang belum memutuskan untuk melakukan perpanjangan kontrak dengan Blaugrana yang berakhir pada Juni tahun depan.
Belakangan, ia mengatakan selebrasi ‘panggilan telepon’ itu untuk keponakannya.
Ramos lantas melakukan selebrasi yang sama di Liga Champions ketika Madrid menang atas Napoli.
Banyak pula yang menilai Ramos sengaja menirukan gaya selebrasi Messi.
Meski demikian, ia menolak disebut pemain asal Argentina itu yang lebih dulu melakukan gaya selebrasi tersebut.
“Saya melakukan gaya selebrasi itu sebelum Leo Messi. Saya melakukannya di Camp Nou,” tutur Ramos untuk melanjutkan sindirannya kepada Messi, seperti dikutip dari Goal.
Laga itu sendiri bagi Ramos merupakan pertandingan keseratusnya di Liga Champions.
“Saya ingin membantu tim dengan mencetak gol dalam situasi sulit seperti tadi,” kata Ramos seusai pertandingan seperti dilansir dari situs resmi UEFA.
Menurut Ramos, Napoli sempat membuat timnya kesulitan. Namun, menurut kapten Real Madrid itu, dia dan rekan-rekannya tetap kompak dan akhirnya bisa menuai hasil positif.
“Kadang sesuatu berjalan tidak sesuai harapan. Hal itu tercermin pada laga ini, terutama pada babak pertama,” katanya.
“Terlepas dari itu, kami senang bisa melangkah. Kami hanya butuh introspeksi dari kesalahan yang dibuat pada laga ini,” tuturnya.
Musim ini, dari seluruh kompetisi, Ramos sudah mencetak sembilan gol.
Jumlah itu menjadikan dia defender tersubur di antara klub-klub yang berasal dari lima liga besar Eropa.
Sementara itu, pelatih Madrid, Zidane, menegaskan kemenangan meyakinkan ini menunjukkan skuatnya layak menang. Ia berpendapat hasil positif itu bukan karena dibantu faktor keberuntungan.
“Saya tidak berpikir kami beruntung. Keberuntungan tidak eksis di sepak bola,” terang Zidane kepada Mediaset Premium.
“Hasil ini jelas sekali menegaskan, perbedaan berhasil dibuat dengan kualitas kami, meski kami sempat kesulitan.”
Dalam laga tersebut Madrid tertinggal lebih dulu lewat gol Dries Mertens .
Namun, pada babak kedua Los Blancos mampu menyamakan kedudukan sehingga meyamakan kedudukan lewat aksi Sergio Ramos.
Mertens yang semula menjadi pahlawan di babak pertama, kemudian menjadi pesakitan di babak kedua lewat gol bunuh diri.
Madrid pun menutup laga itu dengan gol terakhir yang dicetak Alvaro Morata pada masa injury time.
“Pada babak pertama, kami kesulitan. Kami tidak memainkan sepak bola yang layak, sementara Napoli melakukannya,” ucap pelatih berkepala pelontos itu.
“Mereka mengambil inisiatif pada awal laga, kami berhasil mengejarnya setelah sekian lama. Kami tidak selalu bermain bagus setiap saat.”
“Kami harus fokus untuk hal-hal bagus dan kemudian kami jauh lebih baik pada babak kedua,” ucap Zidane.
Kami sempat kesulitan pada babak pertama ketika lawan memberi tekanan. Setelah jeda, kami tampil lebih baik. Saya puas dengan performa para pemain,” ucap Zidane seusai pertandingan seperti dilansir dari situs resmi Real Madrid.
Ucapan penyemangat dari Zidane memantik kebangkitan Real Madrid sehingga bisa mencetak tiga gol pada babak kedua. Hal itu diakui oleh bek kanan Daniel Carvajal.
“Saat jeda, Zidane memberitahu kami untuk berubah pada babak kedua dan bermain dengan ‘gigi lebih tinggi’. Hal itulah yang kami lakukan.” ucap dia di situs resmi UEFA.
Bangkit setelah sempat tertinggal bukan kali ini saja terjadi di Real Madrid.
Zidane percaya diri timnya bisa tampil lebih baik pada babak kedua kontra Napoli.
“Kami memang punya kemampuan untuk tampil lebih baik dibandingkan pada babak pertama. Kami mungkin kecewa dengan performa pada babak pertama. Namun, kami puas dengan penampilan pada babak kedua saat mencetak tiga gol,” tutur Zidane.