Keadaaan harga emas global dan lokal kembali terhenyak hari ini bersamaan dengan menguatnya isu kenaikan suku The Fed yang diakselrasikan oleh menguatnya nilai tukar dollar.
Untuk emas lokal yang dijual PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, hari ini, Kamis pagi WIB, kembali susut Rp 2.000 per gram.
Sehari sebelumnya harga emas Antam berada di posisi Rp 583 ribu per gram.
Demikian juga harga buyback yang kembali turun.
Harga buyback atau pembelian kembali emas di posisi Rp 521 ribu per gram.
Harga ini turun Rp 2.000 dari posisi sehari sebelumnya. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual 1 gram emas maka Antam akan membelinya di harga Rp 521 ribu per gram.
Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga menjelang siang WIB, seluruh ukuran emas Antam masih tersedia
Di pasar global, terutama Comex Merchantil Exchane New York, harga emas melanjutkan penurunan ke level terendah sejak awal Februari.
Hal itu didorong kenaikan penciptaan lapangan di sektor swasta pada Februari sehingga tekan harga emas.
Laporan data tenaga kerja itu mendorong harapan bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada pekan depan.
Harga emas untuk pengiriman April melemah nol koma enam persen
ADP melaporkan data tenaga kerja AS di sektor swasta bertambahpada Februari
Angka ini terbesar sejak April tiga tahun silam.
“Ini sentimen hangat. Namun biaya unit tenaga kerja dan produktivitas bervariasi. Jangan lupa kalau masih ada data tenaga kerja sektor non pertanian pada Jumat ini dan pertemuan bank sentral Eropa,” ujar Bill Baruch, Kepala Riset iiTrader, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis pagi WIB.
Ia menuturkan, harga emas akan naik jika data tenaga kerja non sektor pertanian meleset. Namun, pelaku pasar diimbau tetap hati-hati usai pertemuan the Federal Reserve pada pekan depan.
Indeks dolar AS menguat juga menekan harga emas. Dolar AS menguat membebani harga emas lantaran lebih mahal bagi pelaku pasar yang menggunakan mata uang non dolar AS.
Selain itu, Analis Senior Kitco.com Jim Wyckoff menilai, penurunan harga minyak capai 5 persen juga beri sentimen negatif ke harga emas.