Joseph “Pep” Guardiola mengakui secara terbuka sulitnya menghadapi laga-laga di Premier League dibanding dengan pertandingan di La Liga dan Bundesliga.
Guardiola, kini, melatih Manchester City dan sebelumnya pernah menjadi manajer di dua klub “hebat” Europa, Barcelona di La Liga, dan Bayern Muenchen di Bundesliga.
Walau pun mendapat tantangan hebat di di pertandingan-pertandingan Liga Primer, Pep, begitu ia disapa, tidak akan menyerah untuk mengantarkan City sebagai juara.
Selain menghadapi laga berat di Liga Primer, hasil buruk juga ditorehkan Manchester City di Liga Champions
“Saya justru mengaku semakin tertantang untuk bertahan lebih lama di Kota Manchester bersama skuat ini,” ungkap Pep.
Guardiola harus menelan pil pahit dalam musim pertamanya bersama ManCity. Guardiola gagal membawa klub asuhannya melangkah lebih jauh di Liga Champions setelah takluk dari AS Monaco di babak enam belas besar.
Guardiola tak lantas putus asa meski kemungkinan besar gagal meraih titel Liga Primer Inggris bersama Manchester Biru. Pasalnya, hingga kini Man City terpaut 12 poin dari pemuncak klasemen Chelsea.
Manajer yang sukses bersama Barcelona dan Bayern Munich itu seakan tertantang untuk menorehkan prestasi gemilang di Liga Primer. Kompetisi yang dianggap sebagai yang paling ketat di Eropa.
“Saya ingin bertahan dengan para pemain untuk jangka waktu yang lama. Saya tak ingin mengubah apapun,” kata Guardiola seperti dikutip dari BBC Sports.
ManCity baru saja bermain imbang menghadapi Liverpool di Stadion Etihad, Senin dinihari WIB
Meski gagal menang, Sergio Aguero dan kawan-kawan dinilai tampil brilian mengingat baru saja menelan pil pahit di Liga Champions.
Mantan pemain dan pelatih Barcelona itu kagum dengan perjuangan anak asuhnya sejauh ini.
Mampu lolos ke babak enam belasbesar Liga Champions melewati adangan tim-tim kuat seperti Barcelona dan Borussia Moenchengaldbach.
Hanya saja, langkah City terhenti di tangan Monaco meski sebelumnya dianggap sebagai tim favorit menang.
“Saya ingin tinggal di sini dan membantu klub melangkah ke depan dan berjuang untuk mendapat tiket Liga Champions hingga hari terakhir,” ujar Guardiola.
Sementara itu, legenda timnas Inggris Alan Shearer menyindir komentar Pep Guardiola usai Manchester City hanya mampu bermain imbang melawan.
Guardiola mengaku puas dengan perjuangan para penggawa ManCity meski hanya bermain imbang lawan Liverpool. Sergio Aguero dan kawan-kawan berhasil memaksa laga berakhir imbang meski tertinggal lebih dulu dari tim tamu.
Mental pantang menyerah yang ditunjukkan skuat ManCity di lapangan dianggap sebagai momen paling indah di sepanjang karier Guardiola sebagai manajer.
Shearer yang kini berprofesi sebagai komentator tak setuju dengan pernyataan Guardiola. Shearer meragukan kejujuran manajer asal Spanyol yang pernah sukses sebagai pemain dan pelatih Barcelona itu.
“Saya tidak yakin hasil imbang lawan Liverpool menjadi pekerjaan paling membanggakan Pep Guardiola setelah apa yang dicapainya sebagai pelatih dan pemain,” kata Shearer seperti dikutip BBC Sports.
“Guardiola terkesan dengan komitmen dan semangat yang ditunjukkan anak asuhnya. Itu merupakan hal yang aneh untuk diungkapkan.”
Legenda Newcastle United itu mengakui skor seri sebagai hasil yang adil bagi kedua tim. Mengingat ManCity maupun Liverpool menghasilkan banyak peluang emas di depan gawang.
“City tidak boleh kalah dalam laga ini, terutama setelah apa yang terjadi melawan AS Monaco. Mereka membutuhkan reaksi dan performa yang bagus,” ujar Shearer
Hasil imbang yang diraih Manchester City saat menjamu Liverpool disambut positif oleh Pep Guardiola.
Manajer asal Spanyol itu bahkan menyebut duel ini menjadi salah satu momen terindah dalam karier kepelatihannya.
Tertinggal satu gol melecut motivasi City untuk tampil lebih agresif. Hasilnya, tim arahan Pep Guardiolla sukses menyamakan kedudukan di menit ke-69 melalui sontekan Sergio Aguero memanfaatkan umpan Kevin De Bruyne.
The Citizens sejatinya menciptakan sederet peluang, namun sayang tak ada yang sukses menjadi gol. Hal serupa juga dialami The Reds yang gagal memanfaatkan sejumlah peluang terbaik.
Berbicara kepada BBC usai pertandingan, Pep Guardiola, mengaku puas dengan performa anak asuhnya. Terlebih dengan respons positif Aguero dkk usai tertinggal gol lebih dulu.
“Anda tidak bisa membayangkan. Ini merupakan salah satu hari terindah dalam karier saya sebagai seorang manajer. Saya sangat bangga (terhadap perjuangan pemain),” kata Guardiola.
Mantan juru taktik Barcelona dan Bayern Munich itu sempat khawatir dengan mental anak asuhnya usai tersingkir dari Liga Champions lantaran kalah selisih gol tandang dari AS Monaco.
Guardiola menuturkan susasana tim asuhannya seperti berkabung. Hampir semua pemain berwajah murung dan tidak banyak berbicara di sesi latihan.
Namun, Aguero dkk menunjukkan mental kuat menghadapi Liverpool yang memiliki persiapan lebih banyak karena tak memiliki jadwal pertandingan di Eropa.
“Semangat dan cara bermain yang ditunjukkan para pemain menjadi salah satu hari paling bahagia saya sebagai seorang manajer,” ujar Guardiola.