Laman situs “the independent,” hari ini, Rabu, 22 Maret, mengingatkan tentang waktu untuk menghentikan minum air putih.
“Ada saat-saat di mana Anda harus berhenti minum air putih untuk sementara,” tulis media terkenal itu.
Ketika Anda sudah cukup minum jangan tambah lagi.
Ketika melihat botol air di kulkas dengan embun-embun dingin, mungkin Anda ingin segera meneguknya.
Tapi, tunda dulu keinginan itu jika Anda sudah cukup terhidrasi.
Minum berlebihan bisa menempatkan Anda pada risiko kesehatan, kadar sodium Anda bisa terlalu rendah. Kondisi ini dikenal dengan nama hiponatremia.
Hiponatremia juga dapat disebabkan oleh hal-hal yang berkaitan dengan hati, ginjal, jantung, atau kelenjar pituitari, kata dokter integratif Taz Bhatia, M.D.
Selain itu juga, oleh obat-obatan tertentu, seperti obat yang bersifat diuretik, antidepresan dan obat pereda nyeri.
Selain itu, ketika urin berwarna jernih
Bagaimana Anda tahu bahwa air putih yang Anda minum sudah cukup? Jika Anda melihat warna urin Anda sudah bening jernih.
Itu artinya Anda telah mencapai status hidrasi optimal. Warna urin kuning gelap adalah tanda agar Anda segera minum lebih banyak.
Dan kala makan banyak
Salah satu cara paling sederhana untuk mengurangi nafsu makan adalah dengan minum air putih sebelum makan.
Tapi terlalu banyak minum sebelum dan selama makan berat (misal sepiring penuh nasi dengan lauk pauk lengkap dan beberapa jenis sayur sekaligus), dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
“Minum air terlalu banyak saat makan, hanya dapat membuat Anda merasa lebih kembung,” kata Bhatia.
Kita kehilangan elektrolit, kalium dan natrium melalui keringat.
Jika Anda mengeluarkan sangat banyak keringat akibat latihan berat dalam waktu, katakan, satu jam atau lebih, Anda harus mengganti mineral-mineral penting yang hilang.
Mineral-mineral ini tidak ditemukan dalam air biasa.
Namun, daripada minum minuman manis, lebih baik minum air kelapa.
Air kelapa secara alami tinggi kalium, magnesium, natrium, dan vitamin C tanpa banyak mengandung kalori, serta lebih banyak serat.
Ahli kesehatan di Inggris memperingatkan akan bahaya terlalu banyak minum air putih.
Peringatan ini keluar setelah seorang wanita dirawat gara-gara intoksikasi air.
Setelah menderita gejala infeksi saluran kencing, seorang wanita usia tua di Inggris meningkatkan asupan air putihnya.
Ia minum dua ratus lima puluh mili liter air putih setiap setengah jam. Ia berharap air putih itu akan “membersihkan tubuhnya”.
Namun, ia justru mengalami sakit serius dan dirawat di King’s College Hospital. Kadar garamnya amat rendah dalam darah. Ini merupakan kondisi fatal jika tak dirawat.
Saat ini dokter sedang bertanya-tanya apakah ada jumlah air putih yang “aman” untuk diminum. Dokter minta bukti lebih banyak seberapa banyak air putih jadi berlebihan.
Dalam kasus laporan British Medical Journal, Dr Laura Christine Lee dan Maryann Noronha bertanya,”Kami sering menyarankan pasien untuk banyak minum air putih ketika mereka tak sehat. Tetapi apa artinya itu? Apakah ada risiko potensial dari saran yang tampaknya tak berbahaya itu?”
Laporan tersebut menggambarkan kondisi pasien terus memburuk setelah dirawat di rumah sakit.
“Selama kunjungan di ruang gawat darurat, ia menjadi gemetar dan kacau. Muntah beberapa kali, gemeteran serta sulit bicara,” catat para dokter.
“Sepanjang hari pasien mengonsumsi beberapa liter air setelah mendapat saran medis dari penyakit sebelumnya,” tambah catatan itu.
Intoksikasi air merupakan gejala yang terdokumentasi dengan baik dari olahraga ketahanan dan penggunaan obat-obatan tertentu seperti MDMA, yang dapat menyebabkan haus berlebihan.
Namun penyakit ini dapat mematikan dengan gejala seperti mual, muntah, sakit kepala dan dalam kasus serius otak membengkak, bingung, kejang, koma dan bahkan terjadi kematian.
Pasien dengan kadar garam tak normal akibat hyponatremia atau intoksikasi air memiliki tingkat kematian hampir 30 persen.
“Saya ingin diberi pertanyaan yang saya tahu jawabannya tetapi tak mampu menjawab dan ini sangat menyedihkan. Saya ingat pasangan terlihat suram dan sedih. Saya tak paham apa yang sedang terjadi,” begitu pengalaman seorang pasien yang ditulis dalam jurnal yang sama.
“Tangan di depan mata bergetar hebat dan heran kenapa tak dapat menghentikannya. Kemudian saya sadar seluruh tubuh juga gemetaran,” tambahnya.
Dr Imran Rafi, ketua inovasi klinis dan peneliti di Royal College of GP menyebutkan penting bagi kita untuk terhidrasi dengan baik tetapi belum ada rekomendasi kuat berapa banyak air yang harus diminum.
“Cukup minum itu penting untuk tubuh dan mental sehat. Pasien harus menjaga asupan cairan khususnya ketika sedang dalam kondisi yang dapat menyebabkan dehidrasi,” katanya.
“Kami mendorong pasien untuk minum lebih ketika menderita gejala dehidrasi seperti haus, termasuk saat berada di cuaca panas atau sedang olahraga. Demikian juga ketika urin terlihat berwarna gelap,” tambahnya.
“Belum ada rekomendasi pasti berapa banyak air yang harus kita minum agar tetap sehat. Kuncinya hanya tetap terhidrasi dan urin berwarna terang adalah indikasi yang baik untuk itu,” lanjutnya.
“Laporan kasus ini menggarisbawahi, bahwa asupan air berlebihan dapat memberi konsekuensi penting bagi pasien. Ini sesuatu yang harus diperhatikan profesional di bidang medis dan pasien,” ujarnya.
Dokter selama ini merekomendasikan minum antara enam hingga delapan gelas air per hari. Sementara di Inggris dokter menyarankan untuk banyak minum air putih.