Siapa bilang YouTube bukan bagian dari hiburan.
Ya, YouTube memang bagian dari hiburan, terutama kala pekerjaan sedang menjemukan atau kehidupan sosial sedang tak begitu menarik.
Memang, tak bisa juga dibantah berkutat terus menerus di layar YouTube lewat desktop atau smartphone akan merusak mata
Pemahaman itu disadari betul oleh YouTube, sehingga membuat pengaturan antarmuka berwarna gelap untuk layanannya yang disebut “Dark Mode”.
Antarmuka tersebut tersedia hanya untuk desktop melalui peramban Google Chrome.
Anda bisa menikmati antarmuka YouTube yang serba hitam agar mata tak terlalu lelah menyerap layar terang terus-menerus.
Lantas, bagaimana cara mengaktifkan pengaturan ini?
YouTube belum secara terang-terangan menyediakan Dark Mode.
Langkah pengaktifannya lumayan ribet.
Pertama, pastikan peramban Chrome milik Anda sudah diperbarui ke versi baru
Selanjutnya, buka halaman YouTube dan tekan “Ctrl + Shift + I”.
Jika komputer Anda adalah Mac, tekan “Option + Command + I”.
Langkah terakhir, tutup tab developer lalu perbarui alias refresh halaman YouTube. Anda akan melihat antarmuka yang sedikit berbeda.
Yang paling menonjol, ketika menekan pengaturan di sisi kanan atas, Anda bakal melihat opsi “Dark Mode”.
Tekan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan mode gelap ini.
Selain “dark mode,” YouTube belum lama berselang juga telah mengaktifkan video sharing di internet
YouTube rupanya juga tertarik memasuki bisnis streaming siaran televisi.
Pekan ini, YouTube merilis layanan TV berlangganan dengan nama YouTube TV.
Pelanggan YouTube TV bisa menyaksikan tayangan televisi dari aneka macam perangkat seperti smartphone, tablet, laptop, PC desktop, juga televisi yang dipasangi set-top box.
Ada empat puluh channel TV, termasuk ABC, CBS, FX, ESPN, Fox, dan Disney.
Kelly Merryman, Vice-President Content Partnership YouTube, mengatakan bahwa YouTube TV merupakan upaya merengkuh audiens baru yang sebelumnya belum pernah berlangganan TV konvensional.
“Ada banyak kaum muda millenial yang tak pernah berpikir ingin berlangganan TV kabel,” ujar Merryman, sebagaimana dirangkum dari laman Wired.
“Mereka sebenarnya suka menonton TV, tapi tak suka dengan cara distribusinya.”
Untuk saat ini, YouTube TV masih baru tersedia di Amerika Serikat. Itu pun terbatas di lima kota saja, yakni New York, Los Angeles, San Francisco, Philadelphia, dan Chicago.
Selain itu untuk mencari pendapatan atau uang di situs berbagi video YouTube dari iklan bakal makin susah.
Pasalnya, YouTube baru saja memperketat aturan seputar pemasangan iklan di video.
Dalam aturan tersebut, sebuah akun baru diperbolehkan mengikuti program pemasangan iklan setelah mendapatkan jumlah view sebanyak sepuluh ribu di channel pembuat video.
Akun yang tidak berhasil mendapatkan jumlah view tersebut tidak akan bisa memasang iklan. Jika ada iklan, YouTube bisa saja langsung bertindak menurunkan iklan tersebut.
Sekitar lima tahun lalu, YouTube membebaskan bagi siapapun untuk bergabung menjadi partner. Para kreator video yang tergabung sebagai partner bisa memanfaatkan fitur monetisasi di YouTube.
Program monetisasi ini mengizinkan YouTube untuk memasang iklan di tiap video partner. Sebagai kompensasinya, partner bisa mendapatkan uang dari iklan tersebut.
Seperti ditulis The Verge, kebebasan mengunggah dan memasang iklan yang diterapkan lima tahun lalu telah membantu YouTube tumbuh jadi platform video web terbesar. Tapi metode ini sebenarnya memiliki masalah.
Masalah yang dimaksud adalah banyaknya orang yang membuat akun, lalu mengunggah berbagai konten “curian” atau hasil comot dari partner lain.
Dengan menerapkan syarat baru dalam hal pemasangan iklan, YouTube berharap bisa mengantisipasi masalah pencurian konten tersebut.
Syarat sepuluh ribu view diharap bisa memberi waktu untuk perusahaan mencari informasi mengenai saluran yang mengunggah konten.
Di sisi lain syarat tersebut dianggap masih mudah tercapai sehingga tidak membuat kreator independen jadi malas bergabung dan membuat video.