Gula?
Dan tahukah Anda kenapa harus menghindari atau menguranginya?
Ya, sekali lagi gula dan menghindarinya.
Ya juga, ketika ada penegasan bahwa gula bukan racun.
“Tubuh kita diciptakan dengan sempurna dan dilengkapi dengan sistem untuk mencerna gula,” kata penasehat bidang gizi Men’s Health, Alan Aragon, M.S.
Anjuran untuk menghindari gula berdasarkan pada penalaran, bahwa gula adalah kalori kosong alias mengandung kalori yang cukup tinggi tapi tanpa nutrisi.
Jika sepuluh persen dari total kalori Anda berasal dari permen, maka tidak mungkin bagi Anda untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian tanpa Anda makan dalam porsi yang terlalu banyak.
Anda tidak perlu khawatir dengan gula alami yang ada dalam buah-buahan, sayuran, dan produk susu, kata Frank Hu, M.D., Ph.D., profesor nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health.
Pasalnya, makanan-makanan tersebut kaya akan nutrisi seperti serat, protein, vitamin, dan mineral.
Tapi, bukankah gula menyebabkan diabetes?
Pemikiran tradisional mengatakan demikian. Tetapi, gen dan ukuran pinggang Anda mungkin memainkan peran lebih besar dalam perkembangan penyakit itu, kata Aragon.
Kelebihan lemak, terutama jika secara genetik Anda lebih berisiko melebar di area tubuh bagian tengah, dapat menyebabkan resistensi insulin, katanya.
Resistensi insulin akan menyebabkan penurunan kontrol terhadap glukosa dalam darah, yang pada gilirannya akan menyebabkan pre diabetes dan diabetes
Kejahatan utama gula yang lain, dalam beberapa kasus, adalah membuat makanan menjadi begitu lezat sehingga kita makan terlalu banyak, kata Aragon.
Menurut rekomendasi pemerintah AS, konsumsi gula harus dijaga kurang dari sepuluh persen dari total kalori harian.
Kebanyakan pria memerlukan dua ribu hingga tiga ribu kalori, tergantung pada tingkat usia dan aktivitas Anda, demikian menurut Dietary Guidelines.
Beberapa jenis makanan yang biasa Anda konsumsi, misalnya yogurt rasa buah, mengandung gula tambahan dan gula alami.
Hal ini harus Anda perhitungkan juga, agar tidak kelebihan konsumsi gula.
Anda dapat mencoba membandingkan antara yogurt dengan pemanis tambahan dan yogurt tanpa pemanis tambahan untuk mengetahui berapa gram gula tambahan yang ada di dalam produk tersebut.
Tapi Anda tidak perlu khawatir tentang semua hitung-hitungan itu, kata Dr Hu. “Saya sendiri tidak selalu menghitung jumlah gula yang ada di dalam setiap makanan yang saya makan.”
Selama Anda mengikuti pola makan sehat yang umum dengan tidak minum soda, tidak minum terlalu banyak jus buah, tidak menambahkan banyak gula pada kopi atau teh, dan memperhatikan kualitas makanan dan bahan-bahan makanan yang Anda konsumsi, secara umum Anda baik-baik saja.
Yang perlu diingat, tidak ada alasan untuk berhenti makan buah, kata Hu lagi. Jumlah gula dalam apel terbilang sangat kecil dibandingkan dengan jumlah yang ada dalam minuman soda.
Mengonsumsi apel berarti Anda mendapatkan nutrisi lain yang bermanfaat, seperti serat dan vitamin C.
Jika Anda ingin lebih berhati-hati, awasi berapa gram gula yag ada di dalam produk yogurt, energy bar, dan makanan olahan lainnya yang menjadi favorit Anda dan bandingkan dengan batas yang disebutkan di atas.
Sebagai contoh, beberapa merk energy bar mengandung dua puluh tiga gram gula.
Jika kandungan gula di dalam makanan kemasan pilihan Anda terlalu tinggi, pertimbangkan untuk memilih jenis camilan atau merek lain yang kandungan gulanya lebih rendah.
Ada berita baru-baru ini yang menghubungkan antara kanker kandung empedu dengan konsumsi minuman ber soda yang manis. Anda mungkin tidak terlalu terkejut dengan berita itu.
Obsesi banyak orang terhadap gula telah dikaitkan dengan banyak penyakit kronis dalam beberapa tahun terakhir ini, termasuk beberapa jenis kanker.
Benarkah gula meningkatkan risiko kanker seseorang?
Inilah ringkasan dari beberapa penelitian terbaru dan penjelasan dari Carrie Daniel-MacDougall, PhD, seorang ahli epidemiologi nutrisi di University of Texas ‘MD Anderson Cancer Center.
Para ilmuwan telah lama meneliti hubungan antara gula dengan berbagai jenis kanker.
Beberapa di antaranya memengaruhi organ yang terlibat langsung dalam metabolisme gula seperti hati dan pankreas, sementara beberapa sisanya tidak.
Sebuah studi di Swedia yang dipublikasikan baru-baru ini menemukan bahwa orang yang minum dua porsi atau lebih minuman soda dan minuman manis setiap hari, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker