Valentino Rossi pesimis ia bisa sukses di Assen, Belanda, dalam serial kedelapan balapan MotoGP musim ini
Alasan Rossi, persoalan yang dihadapi Yamaha belum merampungkan terutama untuk motor Yamaha M1
Alarm peringatan bagi Yamaha berbunyi setelah kedua pembalap mereka, Rossi dan Vinales, terpuruk pada MotoGP Catalunya
Rossi hanya finis di posisi kedelapan, sedangkan Vinales terpuruk di urutan kesepuluh
Sehari setelah balapan, Yamaha mencoba beberapa komponen, termasuk sasis baru, pada tes MotoGP Catalunya. Rossi mengklaim ada perubahan signifikan pada motor saat tes MotoGP.
Namun, menurut Rossi motor Yamaha masih bermasalah pada grip ban belakang.
“Setelah evolusi ini (yang dicoba di Catalunya), Yamaha bakal mulai bekerja untuk sasis tahun depan, jadi tak akan ada lagi berita baru,” kata Rossi, seperti dilansir Tuttomoriweb.
“Jadi, mungkin hanya beberapa hal kecil yang bisa membantu kami. Kami harus mencari solusi atas masalah kami secepat mungkin,” kata Rossi.
Keterpurukan Yamaha pada MotoGP Catalunya membuat pertarungan memperebutkan gelar juara dunia kini melibatkan lima pembalap.
Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, masuk bursa juara dunia setelah merangsek ke posisi kedua klasemen sementara MotoGP musim ini, hasil dari dua kemenangan beruntun di MotoGP Italia dan Catalunya.
Dovizioso hanya tertinggal tujuh poin dari pemuncak klasemen, Maverick Vinales. Di sisi lain, Valentino Rossi merosot ke urutan kelima, di belakang Marc Marquez dan Dani Pedrosa
Sementara Rossi pesimis, pebalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco, yang disebut-sebut sebagai pengganti Rosi bila pensiun, tak malu menyatakan akan mengalahkan Rossi di Assen
Zarco adalah salah satu pembalap yang tampil mengejutkan di MotoGP musim ini
Meski berstatus pemula, pembalap Yamaha Tech 3 yang telah memenangi dua gelar juara dunia Moto2 itu mampu berjuang dalam perebutan podium hampir di setiap balapan.
Hingga balapan ketujuh, ia masih menjadi pembalap terbaik dari semua tim satelit. Pembalap asal Prancis itu menempati posisi keenam klasemen MotoGP pembalap-pembalap tim pabrikan seperti Maverick Vinales, Andrea Dovizioso, Marc Marquez, Dani Pedrosa, dan Valentino Rossi.
Hal itu yang membuat Zarco disebut-sebut sebagai calon pengganti Rossi usai kontraknya bersama Yamaha berakhir pada tahun depan
Terlebih, Yamaha Tech 3 juga telah memastikan bahwa Zarco akan tetap menjadi pembalap mereka pada musim mendatang.
“Itu adalah tujuan saya, duduk di motor pabrikan. Jika Anda ingin memenangkan gelar, Anda harus menaiki motor pabrikan. Ini akan menjadi hebat jika saya bisa tinggal dengan Yamaha. Saya harus menjadi salah satu pembalap terbaik untuk mengambil tempat dari Valentino,” ungkap Zarco, dilansir Tuttomotoriweb.
Hingga balapan ketujuh MotoGP musim ini, Zarco memang baru mendapatkan satu podium, yakni kala menjadi runner-up di Prancis.
Namun pembalap berusia dua puluh enam tahun itu mampu finis di lima besar dalam empat balapan lainnya.
Sementara itu, pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, merindukan untuk menaklukkan Assen.
Sirkuit Assen menjadi salah satu tempat yang sulit ia ditaklukkan sejak naik kelas ke MotoGP.
Tercatat, baru satu kemenangan yang didapat The Baby Alien dari empat kali beraksi di MotoGP Belanda.
Marquez baru meraih satu kemenangan di Assen selama karirnya membalapnya.
Meski baru satu kemenangan, setidaknya ia selalu naik podium di tiga kesempatan lainnya.
Hebatnya lagi, ia selalu menjadi runner-up dalam periode tersebut.
Pada MotoGP Belanda musim ini, Marquez pun berharap bisa mencatat hasil lebih baik.
“Saya suka Assen. Saya punya balapan yang sangat menarik di sana dan saya memiliki kenangan yang bagus. Jelas cuaca tidak dapat diprediksi dan bisa berubah dengan cepat. Kami harus siap beradaptasi,” kata Marquez, dikutip Tuttomotoriweb.
Ya, cuaca menjadi salah satu faktor yang patut diwaspadai setiap pembalap pada MotoGP Belanda.
Berkaca pada musim lalu, kala itu cuaca di Assen begitu buruk. Balapan pun terpaksa diulang dan hanya berlangsung selama dua belas lap.