Walau pun gagal berada di podium pada balapan seri pembuka lanjutan MotoGP Ceko di Brno Cirkuit, Minggu malam, 06 Agustus, Valentino Rossi tak menyembunyikan kegembiraannya bisa menyalip banyak pebalap untuk finis di peringkat keempat.
Rossi, seperti diungkapkannya kepada “crash,” Senin, 07 Agustus, telat mengambil keputusan untuk masuk pit dan mengganti motor.
Karena itu, ketika Rossi melakukan pergantian motor, posisi Rossi langsung melorot jauh hingga uruutan keempat belas.
Rossi sempat tertahan di luar sepuluh besar sebelum tampil impresif menyalip pebalap-pebalap di depannya.
Pada lap terakhir, Rossi sukses menyalip Cal Crutchlow dan berhak atas posisi keempat di belakang trio Spanyol, Marc Marquez-Dani Pedrosa-Maverick Vinales
“Peringkat keempat tentunya lebih baik dibandingkan peringkat kedelapan. Saya juga mampu bangkit dan terlibat dalam banyak pertarungan,” kata Rossi seperti dikutip dari Motorsport.
“Saya melakukan langkah bagus dan menyusul banyak pebalap. Sungguh pertarungan yang berat melawan Petrucci dan Cal di akhir balapan,” ucap The Doctor menambahkan.
Keberhasilan Rossi finis di posisi keempat membuat dirinya kini mengoleksi seratus tiga puluh dua dan tetap ada di posisi keempat. Namun kini Rossi berjarak dua puluh dua poin dari pemuncak klasemen Marc Marquez.
Seri MotoGP berikutnya akan digelar di GP Austria pada pekan depan.
Musim lalu Rossi hanya sanggup finis di peringkat keempat pada GP Austria, di belakang duo Ducati Andrea Iannone-Andrea Dovizioso dan rekan setimnya, Jorge Lorenzo.
Sementara itu rekan Rossi di Movistar Yamaha, Maverick Vinales juga kecewa gagal meraih juara di GP Rep. Ceko
Namun begitu, ia cukup puas bisa berdiri di podium pada akhir balapan.
Vinales yang sempat jadi pemuncak klasemen kehilangan posisinya setelah mencatat hasil kurang baik di tiga seri beruntun, GP Katalonia, GP Belanda, dan GP Jerman .
“Penting bagi saya untuk kembali ke podium, terutama untuk kepercayaan diri dan motivasi menghadapi musim ini.”
“Podium ini penting untuk menjaga kepercayaan diri dalam perburuan gelar juara dunia. Hari ini kami baru saja mengembalikan kepercayaan diri,” ucap Vinales seperti dikutip dari situs resmi MotoGP.
Vinales mengakui bahwa setelah pergantian motor, ia tak langsung mendapatkan ritme motor yang bagus.
“Salah satu hal yang sulit setelah pergantian motor adalah saat memanaskan ban agar siap. Namun setelah itu dilalui, saya merasa performa motor kembali bagus.”
“Saya merasa tampil sangat baik di beberapa lap terakhir dan gembira bisa mengakhiri balapan di podium.
Saat ini Vinales masih ada di posisi kedua dengan nilai seratus empat puluh poin, namun kini ia tertinggal empat belas angka dari Marc Marquez yang ada di posisi pertama
Sementara itu mantan pebalap Yamaha yang musim ini tampil bersama Ducati, Jorge Lorenzo jadi pebalap paling sial di GP Rep.Ceko karena sempat tampil kompetitif sebelum menuai hasil buruk. Ia pun menyalahkan timnya lantaran tidak menyiapkan motor kedua dalam kondisi baik.
Lorenzo sempat tampil menggigit di awal balapan dengan merebut posisi terdepan dari Marc Marquez. Setelah itu Lorenzo mampu mempertahankan posisi itu sebelum ia dipanggil masuk ke pit.
Proses pergantian motor Lorenzo pun tak berlangsung mulus sehingga ia kehilangan banyak waktu. Usai ganti motor, Lorenzo gagal bersaing. Ia sempat terdampar di posisi kesembilan belas sebelum akhirnya finis di peringkat kelima belas.
“Masalah kami adalah telatnya keputusan untuk menyiapkan motor untuk kondisi lintasan kering.”
“Hal itu memberikan Marc Marquez keuntungan besar karena Honda benar-benar mempersiapkan dengan baik motor kedua Marquez,” ujar Lorenzo seperti dikutip dari Motorsport.
Lorenzo mengakui bahwa timnya terlalu gegabah dalam mengambil keputusan untuk masuk ke pit dan terbilang panik lantaran melihat kondisi lintasan yang mengering.
“Hanya tiga tikungan sebelum pit saya menerima sinyal dari dashboard untuk masuk. Saya pikir motor sudah dalam kondisi siap namun ternyata tidak.”
“Tim Ducati melihat Marc Marquez sudah melaju cepat sehingga mereka mengambil risiko untuk mengirim sinyal sebelum kami kehilangan lebih banyak detik keunggulan dari Marquez,” tutur pebalap asal Spanyol ini.
Risiko yang diambil Ducati ternyata tidak tepat. Lorenzo datang ke pit saat motor kedua miliknya belum benar-benar siap.
“Ketika saya masuk ke pit, saya melihat tim masih bekerja untuk motor, mengganti suspensi dan melakukan beberapa pengaturan.”
“Saya merasa motor sedikit aneh dan mereka berkata bahwa pengaturan motor saya adalah 50-50 untuk kondisi lintasan basah dan kering. Itulah mengapa saya tak bisa lagi melaju dengan lebih cepat,” ucap mantan pebalap Yamaha ini.
Lorenzo saat ini ada di posisi kesepuluh dalam klasemen dengan koleksi enam puluh enam poin. Ia terpaut delapan puluh delapan poin dari Marc Marquez yang jadi pemimpin klasemen