Para ilmuwan dari University of Toronto di Kanada kini sedang mengembangkan upaya memperbaiki kerusakan jantungi tanpa harus dengan operasi terbuk.
Saat ini, untuk memperbaiki jaringan jantung yang hancur akibat kondisi medis dengan sel regeneratif, biasanya memerlukan operasi jantung terbuka.
Namun penelitian terbaru ini telah memberikan cara baru bagi ilmuwan untuk menggunakan jarum kecil untuk menyuntikkan patch perbaikan, tanpa perlu membuka rongga dada.
“Jika sebuah implan memerlukan operasi jantung terbuka, tidak akan tersedia secara luas untuk pasien,” kata peneliti, Milica Radisic.
Dia mengatakan bahwa setelah serangan jantung, fungsi jantung berkurang sedemikian rupa sehingga prosedur invasif seperti operasi jantung terbuka biasanya menimbulkan lebih banyak risiko daripada manfaat.
Peneliti mengatakan, mereka telah melakukan penelitian pada tikus dan babi dengan menyuntikkan jaringan ke jantungnya
Untuk Anda tahu bahwa pola makan yang buruk atau merokok sangat erat kaitannya dengan kesehatan jantung
Namun begitu kebiasaan lainnya sehari-hari yang sering dianggap sepele pun, dapat memberi pengaruh buruk pada jantung Anda.
Jantung merupakan organ vital di dalam tubuh Anda, jadi Anda perlu membuatnya tetap sehat agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
Anda mungkin akan berhenti merokok, diet sehat dan olahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan jantung.
Tapi itu saja belum cukup.
Tahukah Anda bahwa gaya hidup juga bisa ikut andil dalam merusak jantung?
Dilansir laman meetdoctor, berikut ini lima kebiasaan kita yang tanpa sadar bisa merusak jantung:
Meski Anda telah berolaraga secara rutin, namun kebiasaan Anda duduk berjam-jam di depan televisi, tetap saja Anda berisiko mengalami serangan jantung dan stroke.
Pasalnya, kurang bergerak memberi pengaruh pada kadar lemak dan gula darah di dalam darah Anda.
Cara memperbaikinya: Jangan berlama-lama duduk di depan televisi, bangunlah dari sofa nyaman Anda dan begeraklah setiap lima belas menit. Anda bisa berjalan ke dapur untuk mengambil minuman atau sekedar menggerakkan badan.
Kebiasaan tidur yang menyebalkan ini bisa menjadi sinyal dari sleep apnea, yang terkait dengan tekanan darah, aritmia, stroke dan gagal jantung.
Cara memperbaikinya: Obati kebiasaan mendengkur Anda. Minta pada dokter untuk melakukan skrining sleep apenea. Ada perawatan yang bisa membantu Anda beristirahat dengan baik.
Kebersihan gusi dan penyakit jantung memiliki hubungan yang dekat. Bakteria yang sama yang bisa menyebabkan penyakit gusi dapat masuk ke aliran darah dan mengakibatkan peradangan.
Cara memperbaikinya: Setelah menyikat gigi dengan pasta gigi, bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi dan cek kesehatan dan kebersihan gigi Anda secara rutin pada dokter gigi.
Tidak suka sayuran dan buah?
Hati-hati risiko jantung bisa meningkat.
Perlu Anda ketahui, tingkat risiko orang yang makan lima porsi buah dan sayur sehari, dua puluh persen lebih rendah mengalami penyakit jantung dan stroke, dibandingkan dengan mereka yang makan buah dan sayuran kurang dari tiga porsi sehari.
Cara memperbaikinya: Tambahkan buah dan sayur pada setiap menu makan Anda sehari-hari.
Ada penelitian yang mengatakan bahwa minum sedikit alkohol bisa menyehatkan jantung Anda, tapi minum terlalu banyak akan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, meningkatkan kadar lemak dan gagal jantung.
Cara memperbaikinya: Jika ingin minum alkohol, disarankan hanya satu gelas sehari saja untuk wanita atau dua gelas sehari untuk pria.
Cukup banyak orang yang memilih untuk bekerja keras agar bisa mendapatkan kesuksesan.
Memang, bekerja keras memang bisa memberikan banyak hal yang positif bagi karir kita.
Namun, pakar kesehatan menyarankan kita untuk tetap bekerja sesuai dengan kemampuan tubuh.
Dalam sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul European Heart Journal, disebutkan bahwa mereka yang kerap bekerja lembur hingga berjam-jam lamanya setelah jam pulang kerja cenderung memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung jika dibandingkan dengan mereka yang bekerja dengan jam yang normal.
Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa jam kerja yang terlalu panjang bisa memicu masalah atrial fibrilasi, kondisi yang membuat denyut jantung berdetak dengan tidak normal dan tidak teratur. Padahal, atrial fibrilasi yang sudah dalam kondisi yang cukup parah bisa memicu gagal jantung atau stroke.
Dari sekitar seribu partisipan yang dilibatkan dalam penelitian yang dilakukan selama sepuluh tahun ini, diketahui bahwa di masa awal penelitian para partisipan tidak mengalami masalah atrial fibrasi.
Selama periode penelitian ini, para partisipan diamati kebiasaan seksualnya, usia, dan status ekonomi.
Hasilnya adalah, mereka yang bekerja dengan waktu lebih dari lima puluh lima jam dalam seminggu cenderung meningkatkan resiko terkena atrial fibrilasi satu koma empat kali lebih besar.
Dilansir doktersehat, mereka juga cenderung lebih mudah terkena depresi, kecemasan, obesitas, dan terjebak dalam penyalahgunaan alkohol.
Penelitian lain juga mengungkap fakta bahwa empat puluh persen karyawan yang kerap lembut cenderung lebih mudah mengalami masalah aritmia jantung jika dibandingkan dengan mereka yang bekerja dengan jam yang normal.
Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang kita tidak bekerja terlalu keras demi menjaga kesehatan jantung.