Diego Costa mengungkapkan pengakuan jujurnya terhadap manajer Chelsea Antonio Conte, yang menjualnya kembali Atletico Madrid, dengan mengatakan tidak kesal dan marah.
Chelsea mengumumkan bahwa mereka sepakat untuk menjual penyerang asal Spanyol tersebut kembali ke Atletico untuk nilai transfer yang dikabarkan diatas lima puluh juta poundsterling atau sekitar sembilan ratus empat miliar rupiah.
“Tidak ada apa-apa, saya tidak kesal dengan siapapun. Semua baik-baik saja,” kata Costa seperti yang dikutip dari Sky Sports.
“Semua orang tahu bagaimana saya mencintai penggemar The Blues,” katanya berpesan kepada para pendukung Chelsea.
Hingga musim ini berjalan selama enam pekan, pemain berdarah Brasil yang membela Timnas Spanyol itu belum pernah mendapat menit bermain.
Kali terakhir Costa merumput adalah saat ia membela Spanyol dalam kualifikasi Piala Dunia melawan Macedonia pada 11 Juni.
Selama kariernya bersama Chelsea, dia mencetak lima puluh sembilan gol dalam seratus dua puluh pertandingan dan memenangkan dua gelar juara Liga Premier serta Piala Liga.
Dalam beberapa hari mendatang, Costa akan mulai menjalani serangkaian tes medis. Ia akan mulai efektif bermain untuk Atletico mulai Januari tahun depan.
Kembalinya Costa ke Atletico bisa mengusik Barca dan Real Madrid.
Penyerang berusia ini juga bakal menjadi pembelian termahal sepanjang sejarah Atletico karena klub ibu kota Spanyol tersebut .
Namun Costa tidak bisa bergabung pada awal musim ini karena jendela transfer musim panas sudah ditutup.
Dengan demikian, pemain kelahiran Brasil tersebut baru akan pindah ke Wanda Metropolitano, markas baru Atletico, saat jendela transfer musim dingin dibuka pada Januari mendatang.
Transfer ini akan menjadi reuni bagi Costa karena dia sempat berkostum Atletico.
Bahkan, Costa termasuk bintang tim ketika Atletico meraih gelar La Liga tiga musim lalu, sebelum Chelsea membelinya.
Kala itu, Costa tampil mengesankan dengan torehan dua puluh tujuh gol.
Menurut data statistik Squawka, Costa tercatat sukses enam puluh kali melewati lawan di Liga Spanyol.
Dia juga tercatat membuat empat puluh lima kreasi peluang dengan tiga di antaranya menjadi assist.
Gelar pada musim tersebut menjadi yang pertama bagi Atletico setelah terakhir kali mereka mengangkat trofi paling bergengsi di Spanyol itu pada tahun dua puluh satu tahun silam
Keberhasilan itu juga mengusik kejayaan Barcelona dan Real Madrid.
Akankah transfer ini menjadi sinyal bahaya bagi Barcelona dan Real Madrid?