Harga emas global hari nini, Selasa, 03 Oktober, ambruk ketingkat terendah selama dua bulan terakhir bersamaan kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang mendorong penguatan dolar.
Sementara kekhawatiran atas kekerasan selama kemerdekaan Catalonia pada akhir pekan membebani euro.
Seperti ditulis “reuter,” hari ini, harga emas di pasar spot turun setengah persen per ounce, setelah sebelumnya menyentuh level terendah dalam tujuh minggu
Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga turun.
Harga emas dipengaruhi harapan bahwa Federal Reserve akan mendorong kenaikan suku bunga untuk ketiga kalinnya pada tahun ini.
Optimisme data dan pernyataan tentang pengganti Janet Yellen yang lebih hawkish mengangkat hasil imbal hasil obligasi.
Harga emas mencatat penurunan bulanan terbesar sepanjang tahun ini pada September, meski terjadi kenaikan kuartalan sebesar tiga persen.
Sebagian karena ketegangan mengenai ambisi nuklir Korea Utara.
“Selloff baru-baru ini sebagian besar terkait dengan perdagangan reflasi menyusul pengumuman Trump soal administrasi proposal reformasi pajak yang telah lama ditunggu,” ujar Analis Mitsubishi Jonathan Butler.
“Dolar telah melonjak ke posisi tertinggi dalam enam minggu, imbal hasil treasury telah melonjak ke posisi tertinggi dalam tiga bulan karena investor mencari aset berisiko, dan ekuitas AS mencapai rekor tertinggi baru pada hari Jumat.
Euro juga mendapat tekanan setelah polisi Spanyol menggunakan pentungan dan peluru karet untuk menggagalkan pemilihan kemerdekaan di Catalonia pada hari Minggu, menyebabkan ratusan orang cedera. Mata uang tunggal tersebut turun nol koma enam persen versus dolar.
Dengan penguatan bursa Eropa, emas gagal menuai keuntungan dari kenaikan permintaan aset safe havens.
Spekulan memotong posisi long net mereka di emas COMEX dankontrak perak dalam minggu sampai 26 September, data A.S. menunjukkan pada Jumat.
Pada perdagangan kemarin, harga emas sempat naik namun kemudian turun setelah Bank Sentral The Federal Reserve mengeluarkan pernyataan soal kebijakan moneternya.
The Federal Reserve memberi signal bahwa lembaga tersebut akan menaikkan suku bunga pada akhir tahun ini dan mengurangi neraca keuangan mereka.
Harga untuk logam kuning menguat untuk sesi ini karena dolar turun dan ekuitas A.S. menghentikan usaha mereka menuju rekor baru.
Namun dolar menguat, memberikan tekanan pada emas yang berdenominasi dolar setelah pernyataan the Fed, yang terjadi setelah harga emas berjangka menetap untuk sesi tersebut.
“Emas cenderung tertekan karena pasar menyesuaikan untuk menggabungkan tingkat suku bunga Fed,” kata Rob Haworth, ahli strategi investasi senior A.S. Bancorp Wealth Managementdilansir ari Marketwaqtch
“Harga cenderung mengalami tekanan sepanjang tahun berdasarkan tren ekonomi yang solid dan pasar mulai naik karena suku bunga Fed rate.” imbuhnya.