Rafael Benitez menyelesaikan satu dari dua bebannya sebagai pelatih “ad interim” di Chelsea dengan memastikan klub Stamford Bridge itu meraih tiket Liga Champions musim mendatang usai mengalahkan Aston Villa dengan skor 2-1 dalam laga lanjutan Premier League, Sabtu malam.
Benitez masih akan menjalani ritual laga final Chelsea melawan Benfica di Piala Liga Europa sebagai persembahan terakahir sebagai pelatih “caretaker” sebelum hengkang untuk digantikan Joese Mourinho. Semua ini bagi Benitez adalah sebuah kegembiraan. Ia senang dengan hasil yang diperoleh timnya
Melakoni laga tandang ke Villa Park, tim tuan rumah berhasil unggul lebih dulu lewat Benteke pada menit ke-15. Usai tertinggal 1-0 di babak pertama, Chelsea pun harus bermain dengan 10 pemain usai di kartu merahnya Ramires.
Memasuki paruh kedua, Chelsea berhasil bangkit dengan membalas dua gol lewat Frank Lampard. Dua gol didapatkan Chelsea usai diusirnya Benteke oleh wasit, pasalnya bintang Villa itu menerima dua kali kartu kuning.
Tiga poin dari laga tersebut membuat Chelsea berada di posisi ketiga dengan 72 poin pada klasemen sementara. Artinya, Chelsea bakal finis di empat besar pada klasemen akhir Premier League nanti.
Benitez yang menggantikan posisi Roberto Di Matteo mengaku puas akan pencapaian tersebut. Dirinya pun menilai bahwa laga krusial dengan menghadapi tim sekelas Aston Villa bukanlah perkara gampang.
“Berhasil lolos ke Liga Champions pada musim depan merupakan pencapaian yang luar biasa. Dengan banyaknya pertandingan yang sudah kami lakoni, adalah cukup sulit, tapi kami bisa mendapatkan hasil yang bagus,” terang Benitez seperti dilansir BBC.
“Laga itu merupakan pertandingan yang dramatis. Kartu merah yang kami terima adalah masalah besar buat kami. Kami harus mengubah strategi ketika bermain 11 lawan 10. Saat Christian Benteke dikartu merah, hal itu membuat perbedaan,” sambung mantan pelatih Liverpool ini.
Sementara itu, Frank Lampard yang sukses memberi kemenangan bagi Chelsea menjadi top skorer bagi klub yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut. Lampard berhasil mencetak dua gol sekaligus memastikan diri sebagai pencetak gol terbanyak bagi The Blues dengan 203 gol. Dirinya berhasil melewati rekor miliki Bobby Tambling dengan 202 gol.
Terlepas dari rekor tersebut, kemenangan ini juga memastikan Chelsea meraih tiket ke Liga Champions musim depan. “Semua orang sudah sering kali membahas mengenai rekor tersebut dan sungguh luar biasa akhirnya bisa mengukir itu, apalagi di laga yang krusial,” kata Lampard kepada BBC.
Meski begitu, Lampard memiliki masa depan yang belum jelas di Chelsea. Pasalnya, hingga saat ini manajemen belum memberikan sodoran kontrak baru pada pemain berusia 34 tahun ini yang kontraknya akan habis pada Juni mendatang.
Lampard sendiri mengakui bahwa dirinya masih ingin berkostum biru Chelsea. “Saya berharap bahwa saya bisa terus di sini dan pada akhir musim kami akan mengambil keputusan tentang masalah kontrak itu,” paparnya.
Kendati mencatatkan rekor yang fantastis, Lampard tak heboh melakukan perayaan. Untuk hal itu pesepakbola 34 tahun itu mempunyai alasan.
“Saya senang bisa menyamai rekor (Tambling) itu, tapi saya tidak ingin berlama-lama melakukan perayaan untuk menghormatinya. Tapi setelah itu saya bisa melewatinya, itu sangat menyenangkan,” jelas Lampard seperti dilansir The Sun.
Lebih lanjut lagi, Lampard pun menyatakan bahwa pencapaian itu dipersembahkan untuk mendiang sang ibu yang meninggal pada tahun 2008 lalu akibat serangan penyakit pneumonia.
“Saya sudah memperkuat Chelsea dalam kurun waktu yang lama, Saya kehilangan ibu beberapa tahun yang lalu dan dia adalah suporter sejati saya, jadi (rekor) itu saya persembahkan untuk dia,” ucapnya.