Cerita Lionel Messi “menyelamatkan” Argentina untuk lolos ke Piala Dunia tahun depan dengan membuat “hattrick,” tiga gol, ke gawang Equador masih saja menghiasi halamam media dunia.
Hari ini, Kamis, 12 Oktober, media terkenal “football good,” mengungkapkan tentang Lionel Messi yang sering disalahkan dalam kegagalan-kegagalan Argentina di beberapa ajang besar dalam beberapa tahun terakhir.
Padahal jelas di tahun ini mereka benar-benar ketergantungan pada Lionel Messi.
Meski sering dihujani kritik, sejatinya Argentina sangat mengalami ketergantungan dengan Messi.
Salah satu fakta untuk mendukung pernyataan itu adalah di tahun ini tak ada pemain Argentina lain yang mampu mencetak gol di babak kualifikasi Piala Dunia.
Saat Messi kesulitan membobol gawang lawan, tak ada yang bisa menggantikan perannya sebagai penyumbang gol untuk Argentina.
Pemain Argentina terakhir di luar Messi yang bisa mencetak gol di babak kualifikasi adalah Lucas Pratto dan Angel Di Maria saat mereka menang tiga gol atas Kolombia bulan November tahun lalu.
Bukti lain bahwa Argentina benar-benar tergantung pada Messi adalah catatan gol mereka selama babak kualifikasi.
Meski punya bomber-bomber yang haus gol di Eropa, hanya Messi yang benar-benar menunjukkan ketajamannya saat berkostum Argentina.
Messi mencetak total tujuh gol dari total sembilan belas gol yang dibukukan Argentina sepanjang babak kualifikasi.
Hal itu berarti Messi menyumbang lebih dari tiga puluh persen gol Argentina di babak kualifikasi ini.
Pencetak gol terbanyak kedua Argentina di babak kualifikasi Piala Dunia adalah Di Maria, Pratto, dan Gabriel Mercado yang sama-sama hanya menorehkan dua gol.
Bomber Juventus, Gonzalo Higuain hanya memberikan satu gol untuk Argentina sedangkan Sergio Aguero dan Paulo Dybala malah tak pernah mencatatkan namanya di ajang kualifikasi Piala Dunia
Messi sendiri senang Tim Tango lolos dari lubang jarum dan memastikan tiket ke Piala Dunia
Dikutip dari La Nacion, Messi mengaku timnas Argentina sejak awal tidak merasakan beban jelang melawan Ekuador. Penyerang tiga puluh tahun itu mengatakan timnas Argentina lolos berkat permainan kolektif.
“Sejujurnya kami tenang hari ini. Kami mendapat target objektif dan itu yang paling penting. Selama ini kami menjauh sedikit dari media dan berusaha mendekat kepada suporter. Jika kami bahu-membahu, semuanya akan mudah,” ujar Messi.
“Timnas Argentina tidak beruntung di final Piala Dunia dan final Copa America, di mana kami seharusnya memenangi tiga final itu. Setelah itu tim pasti akan berubah, kekalahan itu membuat tim semakin tumbuh,” sambungnya.
Andai timnas Argentina kalah dari Ekuador, maka La Albiceleste dipastikan gagal ke putaran final Piala Dunia
Messi mengaku tidak bisa membayangkan jika timnas Argentina bermain di Rusia tahun depan.
“Akan gila jika timnas Argentina tidak bermain di Piala Dunia. Grup ini tidak pantas mendapatkan hal itu, setelah kerja keras yang kami lakukan. Hari ini hari yang penting untuk tim. Saya berharap Rusia kami bisa tampil bagus,” ucap Messi.
Terakhir, Messi mengucapkan terima kasih kepada suporter timnas Argentina yang tidak kehilangan kepercayaan terhadap skuat Tim Tango dalam dua laga terakhir melawan Peru dan Ekuador.
“Saya bilang kepada para pemain, kalau ini kemenangan untuk semua orang. Kami tahu kami menderita untuk bisa ke Piala Dunia, tapi ini untuk masyarakat Argentina. Saya ingin ucapkan terima kasih kepada mereka yang terus mendukung kami, terutama di dua laga terakhir,” ujar Messi.
Messi sendiri termasuk pemain yang sangat subur di prakulaifikasi zona Amerika Latin.
Ia bersama Luiz Suarez tercatat sebagai pemain tersubur di fase kualifikasi Piala Dunia zona konfederasi sepak bola Amerika Selatan
Tiga gol yang diborong Messi ke gawang Ekuador dan dua gol Suarez ke gawang Bolivia membuat kedua pemain itu sudah mencetak dua puluh satu gol dalam perebutan tiket Piala Dunia
Di kawasan Amerika Selatan, keduanya melewati catatan sembilan belas gol milik mantan penyerang Argentina, Hernan Crespo.
Khusus di kualifikasi Piala Dunia, Messi mencetak tujuh gol dan Suarez membukukan enam gol.
La Pulga dan El Pistolero sudah berkiprah di kualifikasi Piala Dunia sejak sepuluh tahun silam kala membantu negaranya masing-masing meraih tiket Afrika Selatan.
Untuk rekor gol kualifikasi Piala Dunia secara keseluruhan, Messi dan Suarez masih tertinggal dari pemain Guatemala, Carlos Ruiz.