Tidak punya beban untuk mengejar target juara menjelang dua balapan MotoGP terakhir, Valentino Rossi terlihat lebih rileks
Hal itu tak lepas dari fakta peluangnya menjadi juara dunia musim ini sudah tertutup.
Rossi terlihat tidak tegang ketika menjalani konferensi pers MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang
Rossi bahkan sempat bergurau tentang sang ibu, Stefania, yang ikut membantu mengatur setelan motor.
Dalam sesi pertanyaan dari penggemar MotoGP melalui media sosial, Rossi mendapat pertanyaan tentang seberapa sering dirinya menerima panggilan telepon dari kedua orang tua di sela balapan sepanjang akhir pekan.
“Saya sering berkomunikasi dengan kedua orang tua saya. Namun biasanya setelah lomba, saya melakukan kontak telepon dengan ayah saya sekali dan ibu saya sekali,” ujar Rossi.
Ketika ditanya apa yang biasanya dikomunikasikan dengan kedua orang tuanya, Rossi menjawab dengan gurauan.
“Ibu saya lebih banyak membantu. Dia memberi masukan tentang pengaturan motor, suspensi depan, dan lainnya. Tidak, tidak, tentu saja ayah saya,” kata Rossi yang disambut tawa awak media yang hadir.
Rossi sendiri mengaku kondisi tubuhnya jelang MotoGP Malaysia sudah hampir seratus persen fit sejak kali terakhir mengalami cedera patah kak
elain itu Rossi juga baru saja meraih hasil bagus di MotoGP Australia, akhir pekan lalu, setelah finis kedua.
“Saya datang ke sini dalam kondisi baik. GP Malaysia dan sirkuit ini adalah salah satu sirkuit yang saya senangi. Kami akan mencoba kompetitif di segala kondisi karena sejauh ini kami masih kesulitan dalam kondisi hujan,” ujar Rossi.
Rossi saat ini ada di posisi keempat klasemen MotoGP
Tentang gaya balapan yang ditampilkan para pebalap selama musim ini, Valentino Rossi, terkejut dengan perubahan yang terjadi
The Doctor menanggapi gaya membalap rider seperti Andrea Iannone dan Johann Zarco yang dinilainya terlalu agresif sejak awal-awal lap.
Dilansir dari Motorsport, Rossi bahkan mengakui dirinya sebagai pebalap yang sedikit kuno dalam hal beradaptasi dengan perubahan.
“Ada sejumlah aturan main yang harus diikuti dan yang utama adalah pebalap tidak boleh menabrak pebalap lainnya, tapi mungkin saya yang salah.”
Mungkin saya yang sedikit kuno, tapi saya harus beradaptasi. Sekarang Anda butuh pendekatan lain,” terang Rossi.
Rossi kali terakhir meraih gelar juara MotoGP pada delapan tahun silam yang merupakan titel ketujuhnya di kelas primer. Setelah itu, dia kerap gagal memenuhi ambisi untuk juara.
Musim ini The Doctor juga harus melupakan asa untuk juara setelah gagal finis pada balapan di MotoGP Jepang, dua pekan lalu.
Salah satu yang disorotinya adalah gaya Iannone dan Zarco yang dinilainya terlalu agresif sepanjang balapan MotoGP Australia, akhir pekan lalu.
“Saya mungkin harus melupakan gaya balapan beberapa tahun lalu. Menjadi marah tentu tak akan menghasilkan apa pun,” kata Rossi.
“Saat ini mungkin saya juga sangat agresif. Satu-satunya perbedaan pada tahun-tahun sebelumnya hal itu gaya agresif baru bisa ditampilkan pada tiga lap terakhir, tapi saat ini selama dua puluh lima lap.”
Mick Doohan termasuk salah satu yang hadir menyaksikan keseruan MotoGP di Sirkuit Philp Island, MotoGP Australia. Pebalap legendaris MotoGP itu juga mengomentari kegagalan Valentino Rossi juara musim ini.
Meski gagal, pebalap Movistar Yamaha itu dinilai Doohan masih menjadi yang terhebat di MotoGP. Dilansir dari Tuttomotoriweb, mantan pebalap asal Australia itu bahkan mengatakan Rossi seharusnya dibayar dengan harga yang sangat tinggi.
Komentarnya itu dilontarkan terkait m kontrak Rossi di Movistar Yamaha musim depan.
“Pada akhirnya, olahraga juga menyangkut bisnis. Saya pikir semua pabrikan pun tahu jika Anda ingin mempertahankan pebalap, Anda bisa mengubah anggaran,” ujar Doohan”Ada tiga pebalap yang dibayar bagus. Tapi Rossi seharusnya dibayar paling tinggi karena alasan pemasaran.”
“Valentino telah menandai era saat ini. Apa yang dia lakukan untuk olahraga ini amat penting. Sangay bagus bagi Dorna (operator MotoGP) dan semua pebalap lainnya,” terang Doohan.
Meski gagal memenangkan gelar juara dalam beberapa tahun belakangan, Doohan menganggap Rossi masih yang terhebat.
“Musim ini ia mengalami cedera dan beberapa masalah, tapi tak akan ada yang bisa mencegahnya tahun depan,” kata Doohan