Siapa yang bisa menolak kala disodorkan coklat.
Ya, coklat, ternyata tidak hanya makanan “maknyusss…” tapi juga bisa meningkatkan kinerja otak.
Sebelumnya memang sudah banyak diketahui bahwa mengonsumsi cokelat dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah, menjaga tekanan darah, menurunkan risiko stroke, bahkan meningkatkan perlindungan kulit terhadap sinar matahari.
Dalam sebuah penelitian yang berlangsung selama lebih dari tiga puluh tahun di Amerika Serikat, para ahli melibatkan sekitar seribu orang peserta yang akan diamati.
Perkembangan kemampuan kognitif seribu orang peserta penelitian tersebut terus dipantau.
Para peneliti menggunakan sebuah tes untuk mengukur kinerja otak para peserta yang mengonsumsi cokelat secara rutin.
Tes tersebut meliputi penilaian terhadap ingatan verbal, ingatan visual dan spasial, pengorganisasian, penalaran abstrak, scanning dan tracking, termasuk tes daya ingat secara umum.
Penelitian tersebut menemukan bahwa peserta yang makan cokelat sebanyak sekali setiap pekan atau lebih dari sekali dalam sepekan, memiliki nilai tes yang lebih tinggi dibandingkan dengan partisipan yang makan cokelat kurang dari satu kali dalam sepekan.
Penelitian lain juga menemukan bahwa konsumsi cokelat secara rutin dapat memperbaiki fungsi kognitif pada pasien dengan gangguan kognitif ringan, yang seringnya merupakan kondisi yang dapat berkembang menjadi demensia atau pikun.
Para peneliti mengakui bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami dengan pasti bagaimana cokelat dapat meningkatkan kemampuan otak.
Namun, para ahli meyakini bahwa kandungan flavonoid yang sangat kaya dalam cokelat dapat melindungi otak dari penurunan fungsi kognitif seiring bertambahnya usia.
Selain itu, kandungan lainnya seperti kafein dan theobromine juga dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesehatan mental.
Cokelat juga mengandung methylxanthines yang dapat meningkatkan kemampuan berkonsentrasi. Senyawa-senyawa inilah yang diperkirakan dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan kinerja otak.
Dengan kinerja otak yang baik, tentu tingkat kecerdasan seseorang akan mengikuti.
Akan tetapi, untuk mendapatkan manfaat makan cokelat bagi kecerdasan, Anda tidak boleh sembarangan memilih cokelat.
Masalahnya, saat ini ada banyak sekali jenis cokelat yang tersedia.
Selalu pilih cokelat yang paling gelap, misalnya cokelat hitam. Alasannya karena cokelat hitam kandungan kokoanya masih tinggi dan tidak banyak dicampur bahan tambahan lainnya seperti susu, krim, atau gula.
Semakin tinggi kandungan kokoa, kandungan flavonoid dan senyawa penting lainnya lebih banyak.
Peneliti menegaskan bahwa konsumsi cokelat secara rutin memang bermanfaat bagi kinerja otak dan memiliki efek perlindungan terhadap penurunan fungsi kognitif. Terutama yang diakibatkan oleh proses penuaan.
Namun, konsumsi cokelat harus selalu diimbangi dengan pola makan dan gaya hidup yang sehat secara keseluruhan.
Kebanyakan cokelat mengandung kalori dan gula yang cukup tinggi sehingga perlu adanya pertimbangan mengenai asupan kalori total dengan kebutuhan kalori setiap harinya.
Selain itu, kecerdasan bukan hanya dipengaruhi oleh makanan saja. Masih banyak sekali faktor lain yang bisa membentuk kecerdasan.
Misalnya kesehatan otak, faktor genetik, dan tentu saja faktor usaha dari pribadi masing-masing.
Lain lagi dengan coklat hitam.
Menurut banyak hipotesis mengatakan bahwa mengonsumsi coklat hitam alias dark chocolate dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular?
Dark chocolate atau coklat hitam merupakan suatu tanaman bernama Theobrama cacao yang kaya akan flavonoid. Dark chocolate memiliki fungsi sebagai pelindung jantung termasuk sebagai antioksidan dan penghambat aktivitas platelet (trombosit).
Selain itu, mengonsumsi coklat hitam diketahui memiliki keuntungan dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Tapi ini bukan berarti kita dapat mengonsumsi coklat hitam secara berlebihan, karena konsumsi cokelat yang berlebihan juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita.
U.S. Food and Drug Administration telah membagi cokelat menjadi beberapa kategori berdasarkan kandungan cacao di dalamnya
Banyaknya coklat hitam yang seharusnya dikonsumsi per hari masih banyak diperdebatkan. Banyak studi berpendapat bahwa mengonsumsi 500 – 750 mg per hari baik untuk kesehatan.
Semakin tinggi kandungan cacao dalam cokelat, semakin tinggi pula kandungan flavonoidnya. Seratus gram coklat hitam mengandung 46 sampai 61 mg catechin yang merupakan salah satu tipe flavonoid , sedangkan milk chocolate hanya mengandung 15 sampai 16 mg.
Biji coklat mengandung berbagai komponen, salah satu di antaranya adalah flavanol . Efek antioksidan yang dimiliki flavonoid memiliki kemampuan besar untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Vinson et al menunjukkan bahwa cokelat memiliki kuantitas dan kualitas yang tinggi akan flavonoid antioksidan dibandingkan dengan buah, sayur, anggur merah, teh hitam.
Studi klinis menemukan bahwa konsumsi coklat hitam dapat meningkatkan kadar HDL atau lemak baik dalam darah.
Orang yang memiliki kolesterol tinggi memiliki risiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Flavanol dapat menurunkan penyerapan kolesterol. Selain itu, flavanol juga mampu meningkatkan kadar kolesterol baik.
Banyak penelitian mengemukakan bahwa flavanol memiliki efek signifikan dalam perlindungan pembuluh darah, karena efek antioksidan dan nitrit oksida yang dimilikinya.
Nitrit oksida merupakan senyawa kimia yang ada dalam tubuh manusia, yang membantu pembuluh darah untuk melebar sehingga membantu menurunkan tekanan darah.