Godaan selingkuh bisa datang kapan saja, dan dialami siapa saja, tak terkecuali wanita yang sudah bersuami.
Titik kritis pada wanita yang sudah menikah terutama terjadi usia pernikahan enam hingga sepuluh tahun.
Yang menarik, ternyata para pria dianggap lebih setia karena keinginan selingkuh seorang pria biasanya baru muncul setelah sebelas tahun masa hubungan.
Kesimpulan itu dihasilkan dari penelitian yang melibatkan empat ratusan sampel yang masing-masing mengisi angket yang berisi pertanyaan tentang pentingnya menahan godaan perselingkuhan.
Mereka juga diminta untuk menyatakan kemungkinan selingkuh saat ada kesempatan.
Riset yang dipublikasikan dalam The Jounal of Sex Reasearch tersebut menyimpulkan, ada beberapa faktor penyebab seseorang menahan diri untuk setia pada pasangan terkait dengan moralitas dalam masyarakat.
Selain itu, takut akan kesendirian juga menjadi penyebab mereka tetap setia dari pasangannya.
Hasil penelitian ini dianggap penting untuk membuktikan kebenaran akan teori ‘fase tujuh tahun kritis’ dalam sebuah hubungan.
Teori ‘fase tujuh tahun’ ini adalah fenomena yang secara historis mendukung bukti statistik perceraian dan menunjukan bahwa banyak pasangan suami istri berpisah pada periode waktu ini.
Memang pernikahan tidak selamanya berjalan mulus.
Godaan untuk berselingkuh dari masing-masing pasangan bisa muncul kapan pun dan di mana pun. Namun usia pernikahan yang sudah memasuki tujuh tahun ternyata yang kerap dihinggapi masalah klasik itu.
Sebuah survei leinnya yang dilakukan maritalaffair.co.uk, yang memiliki lebih dari enam ratus ribu anggota di Inggris, menyelidiki usia, profesi, daerah, lamanya perkawinan, dan faktor gaya hidup lainnya yang paling produktif pada orang yang selingkuhi pasangan mereka.
Lebih dari setengah responden, baik pria dan wanita yang sudah menikah kurang dari tujuh tahun berpikir untuk berselingkuh.
Kategori kedua ketika pernikahan berusia delapan hingga empat belas tahun. Dan risiko semakin menurun seiring kebersamaan.
Pria yang memiliki usaha sendiri yang paling mungkin memiliki hubungan asmara rahasia, diikuti pria yang menduduki jabatan manajemen eksekutif seperti dikutip dari Female First,
Untuk kaum wanita, peselingkuh yang paling umum di antara ibu rumah tangga, diikuti oleh sekretaris.
Pada wanita, pada usia empat puluh tahun mata mereka mulai nakal dengan mengembara.
Dua puluh empat persen wanita berselingkuh antara usia empat puluh satu tahun dan empat puluh lima tahun, dan dua puluh satu persen berselingkuh antara empat puluh enam tahun hingga lim puluh tahun.
Lalu mengapa mereka berselingkuh?
Berbagai alasan bisa menjadi penyebabnya, seperti kurang intim, pernikahan terbuka, balas dendam, merawat pasangannya yang sakit, atau hanya ingin berhubungan seks dengan orang lain.
Namun alasan yang paling umum yang mengalahkan semuanya adalah kurangnya keintiman pada wanita .
Sebagian besar pasangan tidak akan mengakui perselingkuhan mereka.
Namun mayoritas pasangan setuju perselingkuhan bisa menyelamatkan pernikahan mereka.
Yaselingkuh itu juga terjadi oleh pertambahan usia
Semakin tua seseorang, mereka juga cenderung kurang tahan menghadapi godaan selingkuh.
Demikian menurut hasil sebuah penelitian di Amerika Serikat.
Terungkap bahwa orang paruh baya yang selingkuh dari pasangannya lebih banyak dibanding pasangan yang lebih muda.
Studi yang digagas oleh Institute for Family Studies pada setahun lalu itu memaparkan dua puluh persen responden yang berusia di atas lima puluh lima tahun mengatakan bahwa pernikahan mereka diwarnai perselingkuhan.
Sementara pada kelompok usia di bawah lima puluh lima tahun hanya sekitar empat belas persen.
Hasil tersebut menunjukkan perbedaan tajam dengan periode tahun sembilan puluhan, dengan jumlah orang yang tidak setia pada pasangannya didominasi mereka yang berusia muda.
Sejak tiga belas lalu tradisi itu berubah, orang yang lebih tua mulai menggeser pasangan muda dalam hal rapuhnya komitmen mereka pada pasangan.
Nicholas H. Wolfinger, profesor di Universitas Utah yang melaporkan hasil studi ini mengatakan perubahan tersebut mungkin ada kaitannya dengan fakta bahwa orang yang berusia lima puluh dan enam puluh tahun sudah masuk dalam masa kebangkitan revolusi seksual mereka dan memiliki lebih banyak pasangan bercinta dibanding generasi lain.
Dia juga mencatat bahwa seks di kalangan remaja terus menurun
“Produk dari revolusi seksual cenderung melakukan seks di luar pernikahan,” tulisnya.
Survei tersebut juga menemukan bahwa orang Amerika lebih menolerir sikap mereka terhadap hubungan di luar penikahan, dengan jumlah yang menyatakan hal itu salah semakin sedikit.