Tak cuma memicu kontroversi, fitur dua ratus delapan puluh karakter di Twitter juga mengundang kreativitas netizen.
Mulai dari organisasi nirlaba hingga brand.
Sejak diperkenalkan pertama kali pada September lalu, fitur kicauan dua ratus delapan puluh karakter di Twitter mengundang pro dan kontra.
Sebagian netizen menanti-nanti implementasinya, namun ada pula yang mengkritik, karena kicauan seratus empat puluh karakter selama ini dianggap sudah menjadi ciri khas Twitter.
Kini, setelah diresmikan, kicauan dua ratus delapan puluh karakter malah memicu kreativitas netizen untuk merangkai kata di Twitter.
Akun brand dan institusi pun tak mau ketinggalan kehebohan ini. Semua membaginya dengan tagar #280characters di Twitter.
Salah satunya layanan music streaming Spotify (@spotify) yang membuat playlist 20 lagu di akun Twitter resminya.
Untuk menambah keseruan, Spotify menuliskan judul lagu dengan simbol emoji untuk ditebak para pengikutnya.
Lembaga pemerintah AS untuk program luar angkasa, NASA, juga berkreasi lewat salah satu akun Twitter resminya, NASA Goddard (@NASAGoddard). NASA membuat kolektif emoji dan ikon di Twitter yang membentuk galaksi.
Organisasi nirlaba American Forests (@AmericanForests) pun tak mau ketinggalan.
Kicauan dua ratus delapan puluhkarakter dimanfaatkan dengan membagikan puisi tentang alam yang terbilang panjang.
Disisipkan pula gambar lanskap hutan dengan pohon-pohon rindang nan hijau.
Salah satu akun Twitter resmi rumah produksi komik Marvel (@MarvelUK) juga unjuk kreativitas melalui kicauan dua ratus delapan puluh karakter.
Akun tersebut membagikan GIF dari potongan scene film “Guardians of The Galaxy” yang memperlihatkan karakter Groot.
Lantas kicauannya hanya mengulang quote “I am Groot” hingga mencapai batas dua ratus delapan puluh karakter, sebagaimana dihimpun
Konsep serupa juga diimplementasikan layanan ride-sharing Grab Indonesia melalui akun Twitter @GrabID.
Grab menuliskan kata “kangen” berulang-ulang hingga akhirnya membuat spasi dan mengajak masyarakat memesan Grab untuk bertemu dengan orang yang dirindukan.
Content Creator Tubagus Putera melalui akun (@tbputera) menggambarkan perbedaan ketika Twitter memberi batasan seeratus empat puluh karakter dan dua ratus delapan puluh karakter.
Twitter mengucapkan selamat tinggal pada batasan seratus empat puluh karakter yang selama ini menjadi ciri khas Twitter.
Pengguna kini bisa lebih leluasa ngetweet, karena batasannya telah resmi diperluas menjadi dua ratus delapan puluh karakter.
Setelah melakukan uji coba pada September lalu, hari ini Twitter melalui blognya mengumumkan ketersediaan upgrade itu untuk seluruh pengguna secara global.
“Lebih banyak ruang akan memudahkan orang untuk menyampaikan pikirannya melalui sebuah tweet. Jadi mulai sekarang, mereka bisa mengatakan apa yang mereka ingin katakan dan mengirim tweet lebih cepat dari sebelumnya,” kata Twitter
Perubahan ini akan efektif di hampir semua bahasa, kecuali bahasa China, Jepang dan Korea, karena pengguna ini sudah lebih dulu menikmati perluasan.
Teknik perhitungan karakter Twitter juga tampaknya berbeda. Sebelumnya, 1seratus empat puluh ditampilkan di sudut kanan bawah kotak tweet.
Namun sekarang, Twitter menggantinya dengan lingkaran bundar di dalam kotak tweet.
Ketika kotak teks kosong, lingkarannya pucat.
Tapi ketika Anda mulai mengetik itu akan mulai terisi warna biru, dan bila Anda melampaui batas dua ratus delapan puluh itu akan menjadi merah.
Fitur baru ini juga akan memberi Anda peringatan dua puluh karakter saat Anda mencapaidua ratus enam puluh karakter.
Konsep tweet dua ratus delapan puluh karakter diperkenalkan oleh Twitter pada bulan September, dan memulai melakukan uji coba untuk beberapa pengguna.
Setelah menjalani uji coba dua bulan, Twitter menganggap perubahan tersebut sebagai perbaikan terhadap layanannya dan melanjutkannya untuk skala yang jauh lebih luas dan lebih permanen.
Dalam uji coba yang dilakukannya, dengan batasan seratus empat puluh karakter, sebanyak sembilan persen tweet melampaui batasan tersebut.
Alhasil, pengguna masih akan menyingkat kata agar tweet-nya tersampaikan.
Sebaliknya selama pengujian dengan batasan dua ratus delapan puluh karakter, hanya satu persen yang melampauinya, sehingga Twitter menyimpulkan ini adalah batasan karakter ideal.