“Reputation,” album terbaru milik Taylor Swift, yang baru saja dirilis, mencetak prestasi sebagai album terlaris untuk tahun ini.
Album keenam musisi asal Nashville temencetak penjualan satu juta lebih di Amerika Serikat dalam empat hari pertama.
Capaian tersebut mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh sahabat Swift, Ed Sheeran dengan –Divide yang hingga November ini memiliki raihan penjualan sebesar sembilan ratus ribu kopi lebih di Amerika Serikat.
Menurut data Nielsen Music, meski sudah meraih gelar album terlaris sepanjang tahun ini, Taylor Swift masih belum mengalahkan rekor penjualan album Adele yang dirilis dua tahun silam
Album Adele ‘ tercatat terjual dua koma tiga juta kopi di Amerika Serikat dalam tiga hari pertama . Album ini mencetak rekor album paling cepat laris di abad kedua puluh satu dan abum terlaris pada tahun itu.
Raihan Adele tersebut mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh album No String Attached milik NSYNC.
Walau belum mampu mengalahkan Adele, angka penjualan Reputation masih dapat bertambah mengingat Swift baru menjual album tersebut secara fisik dan daring.
Akses streaming yang menjadi sumber lain penjualan album belum dibuka oleh Swift. Pun, pekan pertama bagi Reputation belum usai sejak dirilis pada 10 November lalu.
Selain mengalahkan Divide milik Ed Sheeran, Reputation juga menjadi album pertama yang mencapai angka satu juta kopi dalam dua tahun terakhir.
Swift mengalahkan sejumlah musisi besar lain
Reputation juga membuat Taylor Swift jadi musisi dengan pekan penjualan jutaan kopi paling banyak
Setelah Swift, Adele juga mencatatkan diri menjadi musisi yang memiliki pekan penjualan jutaan kopi, yaitu tiga minggu.
Diberitakan Billboard, sumber dari industri musik menyebut Reputation dapat menjadi album terlaris yang pernah dibuat Swift sejauh ini setelah album 1989.
Album terbaru Taylor Swift, Reputation, baru saja rilis pada Jumat pekan lalu
Bagi mereka yang sudah menerima album tersebut secara fisik, akan menerima surat emosional dari Swift berisi curhatan tentang pengalamannnya menjadi bahan omongan orang lain.
Curhatan tersebut merupakan sekapur sirih dari Swift akan album keenamnya tersebut. Dalam pembukaannya tersebut, Swift berbagi pengalaman tentang pentingnya mengetahui orang bukan hanya dari satu sisi saja.
“Kita pikir kita tau akan seseorang, namun kenyataannya yang kita tahu adalah versi yang telah mereka pilih untuk ditunjukkan kepada kita,” kata Swift membuka sekapur sirihnya.
Pun, angka pekan pertama Reputation ini baru berasal dari Amerika Serikat dan belum ditambah dengan penjualan dari pasar internasional.
Menurut Swift, sosok yang dikenal oleh pihak tertentu akan berbeda dengan yang dipahami pihak lainnya. Dan bayaknya rumor dan berita yang beredar akan mempengaruhi penilaian juga citra yang terbentuk akan orang tersebut.
“Kita mungkin mendengar rumor akan seseorang dan percaya hal itu bisa jadi benar. Kita mungkin suatu kali bertemu dengan orang itu dan merasa bodoh mempercayai gosip tersebut,” lanjut Swift.
Swift juga berpendapat, kemajuan teknologi memungkinkan semua hal dalam hidup terdokumentasi dengan baik. Namun, di satu sisi, citra dan reputasi yang ada dapat menjadi bumerang.
Dalam surat tersebut, Swift juga mengisahkan harapan akan menemukan sosok yang dapat memahami kisah hidup dia secara utuh.
“Pada intinya, di luar kebutuhan kita untuk menyederhanakan dan menggeneralisasi secara mutlak setiap orang dan apa pun dalam hidup ini, manusia secara nilai mustahil disederhanakan,” kata Swift.
“Kita tidak pernah ‘hanya’ baik atau ‘hanya’ buruk. Kita adalah mosaik dari kebaikan dan keburukan diri sendiri,” lanjut Swift.
Swift pun mengisahkan pengalamannya menjadi sorotan sejak usia yang amat muda. Kala itu, Swift masih berusia belasan tahun ketika ditemukan oleh Scott Borchetta, eksekutif DreamWorks Records yang tengah menggarap label miliknya sendiri, Big Machine Records.
“Saya telah menjadi sorotan publik sejak usia 15 tahun. Sisi baiknya, saya amat beruntung menjadikan musik sebagai hidup saya dan [dapat] melihat kerumunan penuh cinta, dan bersemangat,” kata Swift.
“Di sisi lain, kesalahan saya telah digunakan untuk melawan saya sendiri, patah hati yang saya rasakan telah digunakan sebagai hiburan, dan karya saya dibuat remeh dengan [cara] dibesar-besarkan,” lanjutnya.
Swift mengaku sadar, ketika album Reputation rilis, maka berbagai media gosip akan mengekspos keterkaitan lagu tersebut dengan para lelaki yang pernah ada dalam kehidupannya.
Untuk menangani hal itu, Swift menyebut ia telah menyiapkan serangkaian foto dan bukti untuk membantah berbagai teori dan gosip yang ada tentang dirinya.
Ia pun mengulangi pernyataan awalnya di akhir surat pembuka Reputation tersebut. Dan, Swift menutup dengan beberapa kalimat penegas makna album tersebut.