Laman Psychology Today, hari ini, Sabtu, 25 November, menurunkan tulisan menarik dari sebuah studi yang cukup besar menemukan dan menemukan sembilan puluh persen wanita lajang tertarik pada pria yang sudah memiliki pasangan, sedangkan lima puluh sembilan persen lainnya tertarik pada pria lajang.
Ya wanita lajang akan lebih tertarik pada pria yang sudah memiliki ikatan.
Dan istilah untuk seorang wanita yang merebut suami orang disebut pelakor, yang belakangan tengah menjadi fenomena.
Kenapa demikian?
Nampaknya pepatah ‘rumput tetangga terlihat lebih hijau’, ada benarnya. Jika seseorang menginginkan pria itu, maka pria itu pasti berharga untuk direbut.
Tidak ada jawaban sederhana. Ingat juga bahwa beberapa tipe wanita tradisional menginginkan kebahagiaan selamanya dari keberadaan emosional dan keamanan keuangan, sementara lainnya mungkin mengejar sedikit kebahagiaan berkeluarga dan punya anak.
Berlawanan dengan pandangan banyak orang, dia mungkin menginginkan lebih dari cinta satu malam tapi tidak lebih dari kekasih milik orang lain.
Berlawanan karena, jika pria itu berselingkuh dengan Anda, kejujuran dan kepercayaan tidak bisa ada di daftar teratas Anda. /
Apalagi rasa hormat, waktu, menghabiskan liburan, dan waktu bersama keluar atau menjadi prioritasnya.
Lantas kenapa mereka melakukan itu?
Karena bagi sebagian wanita lajang, hubungan dengan pria yang sudah menikah memberikan ruang untuk bernapas.
Anda tidak perlu merasa bersalah jika ingin bertemu teman atau mantan kekasih.
Ditambah, hubungan yang sembunyi-sembunyi memberikan sensasi sendiri. Hubungan seks, misalnya, bisa lebih bergairah karena dilakukan diam-diam.
Contohnya, bercinta di tempat tidur pasangan yang sudah menikah bisa menjadi sensasi yang menegangkan, penuh gairah, seperti tidak bisa terjadi jika keadaannya berbalik.
Kebutuhan untuk selalu menjadi rahasia, sembunyi-sembunyi, bisa menjadi pendorong gairah yang besar dibandingkan dengan hanya makan malam dengan pria lajang.
Beberapa wanita mungkin memutuskan untuk tidak mempercayai pria.
Logikanya berjalan seperti ini: jika dia memiliki istri di rumah dan berselingkuh dengan saya, saya tahu dia tidak berselingkuh dari saya.
Hubungan intim pun menjadi hebat karena sesuatu yang baru, penuh petualangan, dan tidak ada ikatan.
Ada juga wanita yang sangat kompetitif yang menginginkan kompetisi, memburu pasangan orang lain sebagai cara untuk meningkatkan harga dirinya.
Semakin kuat lawannya, semakin juga ia kuat, dan semakin merasa superior dari sang istri dalam hal memiliki hal-hal yang pria inginkan.
Untuk wanita seperti ini, merasa superior tidak berkaitan dengan si pria dan seberapa diinginkannya dia, dan lebih terkait dengan merasa lebih kuat dan superior dibanding wanita lain.
Bagaimana dengan taktiknya?
Pelakor, istilah yang viral di media sosial, baik dia mengejar komitmen atau sekadar hubungan seks saja, memiliki berbagai macam taktik.
Mulai dari merendahkan pasangannya yang sekarang (misal, kamu pantas mendapatkan yang lebih baik.
Seseorang seperti saya, hingga menunjukkan kualitas yang diinginkan yang tidak dimiliki pasangannya.
Namun, beberapa menggunakan taktik ‘umpan dan tarik’, awalnya dia hanya menawarkan hubungan tanpa ikatan, hanya untuk berharap pria itu akan sangat terikat dan tidak hidup tanpanya.
Kita mungkin tidak senang dengan taktik itu, tapi terkadang taktik itu berhasil dan sukses.
Jadi, apa yang bisa para istri lakukan?
Ambillah wawasan dan pemahaman ini, mungkin bahkan mulai dari perselingkuhan suami Anda, Anda akan menemukan adanya rentetan kompetisi yang Anda tidak pernah tahu sudah Anda
Selain itu ada juga pria yang suka mendekati wanita bersuami
Kenekatan seperti itu bisa jadi dipicu pergeseran nilai budaya.
Pria zaman dahulu akan sungkan, malu, dan tidak nyaman, jika mendekati wanita menikah.
Tapi,sekarang, hal itu sudah tak jadi masalah besar.
Tidak dapat dipungkiri, ada pria yang akan sakit hati dan dendam jika ditolak, meskipun sejak awal ia sudah paham risikonya.
Rasa sakit hati itu bisa disalurkan dalam dua cara, yaitu secara positif atau negatif. Penyaluran yang positif, pria itu akan mencari wanita lain yang lebih baik daripada wanita yang menolaknya.
Sedangkan yang penyalurannya negatif akan mampu berbuat apa saja.
Seperti mendendam dan berusaha merusak hubungan antara wanita itu dan suaminya. Mungkin ia berprinsip, ’Jika aku tak bisa memiliki dia, orang lain pun tak boleh memilikinya.’
Ini menunjukkan bahwa pria tersebut memiliki kepribadian yang tidak dewasa