Bagi Anda yang memiliki kecenderungan memiliki kolesterol tinggi, kini dapat mencoba kacang-kacangan, buah, dan sayur penurun kolesterol sebagai pilihan dalam mengurangi kadar kolesterol.
Pada dasarnya, tiap manusia membutuhkan kolesterol. Kolesterol adalah lemak esensial yang bertugas membantu fungsi tubuh agar bekerja dengan baik.
Misalnya, membantu sel agar tetap sesuai struktur dan membantu kelenjar tubuh dalam memproduksi hormon.
Namun, kolesterol yang melebihi kadar normal, berisiko memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Apabila hal ini terjadi, beberapa penyakit, seperti serangan jantung dan stroke akan mengintai Anda.
Pertahankan jumlah total kolesterol Anda pada angka normal, dan apabila total kolesterol Anda batas atas yang mulai berisiko, dan jika sudah di angka dua ratus empat puluh lebih berarti sudah memasuki risiko tinggi.
Jika total kolesterol Anda sudah telanjur tinggi, Anda dapat berupaya untuk menurunkannya dengan mengonsumsi kacang-kacangan, buah, dan sayur penurun kolesterol.
Tentu saja dengan porsi secukupnya saja.
Apa saja yang disarankan untuk dikonsumsi?
Jenis kacang-kacangan yang satu ini bebas kolesterol, kaya akan serat, dan rendah lemak jenuh. Inilah satu-satunya jenis kacang-kacangan yang memiliki protein nabati lengkap, setara dengan daging.
Sebuah penelitian mengungkap bahwa mengonsumsi kedelai tiap hari dapat membantu menurunkan kolesterol jenis LDL sebesar delapan sampai sepuluh persen.
Apel menjadi buah yang dapat membantu mengurangi kadar kolesterol karena mengandung pektin, yaitu serat larut yang bersifat menurunkan LDL.
Kolesterol LDL yang bereaksi dengan radikal bebas akan teroksidasi dan dapat meningkatkan proses terjadinya peradangan dan pembentukan plak di arteri.
Polifenol, yaitu antioksidan yang ada pada kulit apel, bekerja memperlambat oksidasi LDL.
Oleh karena itu, makan satu atau dua buah apel per hari yang tidak dikupas kulitnya dapat memperlambat oksidasi LDL.
Banyak orang yang menganggap grapefruit adalah jeruk bali. Padahal, jeruk bali dan grapefruit adalah dua buah yang berbeda.
Untuk menurunkan kolesterol, lebih disarankan untuk mengonsumsi grapefruit. Dalam hal ini, jika Anda ingin makan grapefruit, utamakan yang isinya berwarna merah.
Buah yang satu ini mungkin masih jarang ditemukan di pasaran, namun manfaatnya dalam menurunkan kolesterol, dapat diandalkan.
Bulir-bulir grapefruit merah mengandung likopen dan liminoids sehingga mengonsumsi satu buah grapefruit merah tiap hari selama satu bulan dapat membantu menurunkan kolesterol sebanyak dua puluh persen.
Pektin, serat larut yang terkandung pada grapefruit merah juga turut membantu menurunkan kadar LDL.
Satu hal yang perlu diperhatikan, tunda dulu mengonsumsi buah ini jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan yang ada hubungannya dengan penyakit jantung, seperti penghambat kanal kalsium dan statin.
Likopen, zat yang memberi warna merah pada tomat, selain dikenal membantu melawan kanker juga dapat membantu menurunkan kolesterol.
Mengonsumsi likopen tiap hari sebanyak dua puluh lima miligram dikatakan dapat membantu menurunkan kolesterol jahat sebanyak sepuluh persen.
Meskipun fakta ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, tidak ada salahnya Anda menjadwalkan konsumsi likopen yang ada dalam tomat tiap harinya.
Setengah liter jus tomat atau tiga setengah sendok makan pasta tomat adalah cara yang nikmat untuk dilakukan.
Tambahkan sedikit minyak pada proses memasak tomat untuk mempermudah penyerapan likopen oleh tubuh.
Siapa yang tidak kenal dengan terung?
Sayuran penurun kolesterol ini mudah didapatkan di pasaran. Terung pada umumnya bersifat rendah kalori.
Selain itu, terung termasuk jenis sumber serat mudah larut yang dapat membantu menurunkan LDL. Anda juga wajib berkenalan dengan okra sebagai sayuran yang memiliki sifat serupa dengan terung.
Selain mengonsumsi kacang-kacangan, buah, dan sayur-sayuran penurun kolesterol, lebih disarankan lagi untuk dikombinasikan dengan pola makan dan gaya hidup sehat.
Pada intinya, jangan biarkan kolesterol berada di atas batas normal agar Anda tetap sehat dan terhindar dari ancaman serangan jantung dan stroke di masa depan.