Siapa yang bisa membantah bahwa Valentino Rossi bukan “anak kesayangan” MotoGP?
Penyelenggara MotoGP, Dorna tanpa ragu menyebut Valentino Rossi adalah pebalap kesayangan mereka karena berjasa besar dalam dunia MotoGP.
CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta mengakui bahwa Rossi punya posisi istimewa dalam dunia MotoGP.
“Orang-orang berkata bahwa saya menyukai dan mendukung Valentino Rossi. Tentu saja saya katakan ya,” ucap Ezpeleta dalam wawancara dengan Marca.
Namun Ezpeleta menggarisbawahi bahwa dukungan Dorna pada Rossi bukan terletak pada keistimewaan di lintasan.
“Saya tak mendukung dia dalam sisi olahraga. Di lintasan, dia sama seperti pebalap lain. Ia bisa terkena hukuman seperti pebalap lain, seperti yang terlihat di Sepang dua musim lalu.”
“Tetapi dari segi penyelenggaraan MotoGP, bila ada satu orang yang harus saya ucapkan terima kasih, maka orang itu adalah Valentino Rossi. Bahkan para rival mengakui bahwa Rossi adalah sosok yang spesial,” kata Ezpeleta.
Ezepeleta menyebut Rossi memiliki kecintaan besar terhadap dunia balap.
“Saya selalu mengatakan bahwa hal yang paling penting adalah dia pebalap luar biasa yang selalu menyukai apa yang ia lakukan, seperti halnya saya dengan pekerjaan saya.”
“Dia senang saat memutuskan bertahan dan tetap kompetitif. Baik dirinya maupun timnya paham dengan hal itu,” ucap Ezpeleta.
Dorna bahkan selalu bersedia mendengarkan rencana Rossi selepas dirinya pensiun sebagai pebalap.
“Kami belum berbicara dengannya. Rossi memainkan peran penting dalam pengembangan kejuaraan ini. Saat ini dia adalah pebalap paling lama yang ada di sini.”
“Bila waktunya telah tiba dan Rossi mengatakan cukup, maka kami akan mempertimbangkan kemungkinan yang bisa ia lakukan di kejuaraan ini,” kata Ezpeleta.
Valentino Rossi sendiri hingga kini masih tampil penuh semangat.
‘The Doctor’ masih terobsesi merebut gelar juara dunia Grand Prix kesepuluhnya.
Menjelang musim balapan tahun ini mungkin menjadi peluang terakhir Rossi merebut gelar juara dunia kesepuluhnya.
Pasalnya, kontrak Rossi bersama Yamaha berakhir musim ini dan kemungkinan besar pebalap asal Italia itu akan pensiun.
Asisten Rossi di MotoGP, Alessio ‘Uccio’ Salucci, mengatakan gelar dunia kesepuluh masih menjadi obsesi mantan pebalap Repsol Honda dan Ducati itu.
Bahkan Rossi masih bekerja keras untuk bisa mewujudkan impiannya.
“Rossi tidak memikirkan hal lain selain gelar juara dunia kesepuluh. Antara satu seri balapan ke balapan lainnya, dia berlatih sepuluh jam per hari,” ujar Uccio dikutip dari Sport Rider.
“Dia selalu melihat apa yang pebalap lain lakukan, berpikir tentang hal yang bisa dia pelajari untuk meningkatkan performa. Dari hal kecil hingga yang besar, dia mengamati semuanya,” sambung sahabat Rossi tersebut.
Uccio pun masih menyakini Rossi tidak akan pensiun setelah musim ini
Bahkan, Uccio yakin Rossi tidak hanya akan memperpanjang kontrak satu tahun bersama Yamaha.
“Saya berharap di akhir musim 2018 kami akan memperpanjang kontrak, mungkin satu tahun. Tapi, saya bertaruh Rossi akan perpanjang kontrak dua tahun,” ucap Uccio.
Rossi mengakhiri musim lalu berada di posisi lima
Sepanjang kariernya di kelas primer Grand Prix, Rossi sebelumnya tidak pernah finis lebih buruk dari posisi empat ketika memperkuat Yamaha dan Honda
Sementara itu, mantan pebalap MotoGP, Loris Capirossi menyebut Yamaha harus memberikan motor yang kompetitif untuk Valentino Rossi agar bisa bersaing di MotoGP musim ini.
Namun Capirossi menilai Rossi masih punya potensi untuk tampil bagus dan bertahan di persaingan papan atas.
“Semua tentu berharap Yamaha membantu performa Rossi karena tahun lalu motor hanya kompetitif di awal musim namun kemudian performanya menurun begitu musim berjalan,” kata Capirossi pada Gazzetta TV.
Capirossi sendiri menyadari bahwa kondisi Rossi yang makin tua jadi salah satu rintangan yang harus dihadapi Rossi.
“Semua tahu bahwa Rossi selalu tampil cepat. Bertarung dengan pebalap yang 15 tahun lebih muda tentunya tak akan akan mudah, namun Rossi selalu punya semangat dan hal itu membuatnya tetap jadi tokoh utama,” ucap Capirossi.
Pada musim lalu, Rossi sempat memimpin klasemen di awal musim. ‘The Doctor’ juga tampil kompetitif hingga akhir paruh pertama.
Namun selepas itu, penampilan Rossi bersama Yamaha terus menurun.
Selain faktor cedera yang membuatnya absen di GP San Marino, performa motor Yamaha yang tak kompetitif di saat hujan juga jadi alasan utama Rossi tak bisa konsisten menampilkan level terbaik dari seri ke seri.