Sebagian besar dari kita merasakan benefit dari kopi seperti meningkatkatkan fokus hingga kemampuan kognitif.
Dan banyak diantara kita pernah merasakan efek dari meminum kopi, seperti misalnya meningkatkatkan fokus, atau pun mendongkrak kemampuan kognitif.
Namun, ternyata ada juga orang yang malah merasa letih saat menenggak secangkir kopi. Loh, kok bisa ya?
Ahli gizi Kristin Kirkpatrick mengungkapkan, memang terdapat variasi genetik pada setiap individu dalam proses metabolisme–cepat atau lambat– terhadap kafein.
Untuk mengetahui bagaimana metabolisme terhadap kafein, maka kita bisa melakukan tes yang disebut nutragenomix.
“Tes ini melihat seberapa cepat atau lambat seseorang memecah kafein berdasarkan varian gen tertentu .”
“Tes ini juga untuk menentukan apakah kafein bermanfaat atau berbahaya bagi kesehatan seseorang,” kata Kirkpatrick seperti dikutip laman Men’s Fitness.
Namun, sebelum beranjak pergi ke dokter, kita bisa melakukan tes “mandiri”, untuk mencari gambaran tentang kemungkinan penyebab lain hingga muncul dampak tersebut.
Pertama, kondisi itu mungkin terkait dengan toleransi ringan terhadap kafein. Oleh karena itu, bisa dicoba dengan mengurangi porsi, atau mencoba dalam jumlah lebih sedikit.
Selain itu, kata Kirkpatrick, perlu diingat kafein adalah stimulan. Sehingga, secara teoritis, mengonsumsi kafein bisa meningkatkan tekanan darah, detak jantung, kewaspadaan, dan energi.
Namun, efek tersebut bersifat sementara. Setelah kafein memudar, rasa lelah di tubuh mungkin akan muncul.
Kondisi ini mirip dengan “sugar rush“. Setelah efeknya habis, kita akan seperti biasa dan mungkin pula merasa kelelahan.
Kemungkinan lain adalah fakta bahwa kafein yang bersifat diuretik, sehingga mengasup dalam porsi berlebih cenderung menyebabkan dehidrasi.
“Pada saat kafein habis, tingkat hidrasi kita mungkin berada di tingkat kritis, dan dehidrasi dapat berdampak pada rasa kantuk yang parah,” ungkap Kirkpatrick.
Bagi sebagian orang, mustahil rasanya menjalani hari tanpa kopi. Kopi memang jadi minuman favorit banyak orang karena aromanya yang kuat dan efeknya yang ampuh untuk menyegarkan pikiran.
Namun, Anda mungkin saja malah gemetar setelah minum kopi. Baik gemetar hanya di tangan atau di seluruh tubuh.
Apakah hal ini wajar atau bahaya? Apa penyebab tubuh atau tangan gemetar setelah minum kopi?
Kopi memang salah satu jenis minuman alami yang baik buat kesehatan. Akan tetapi, dalam tubuh Anda kandungan kafein dalam kopi berfungsi sebagai obat stimulan. Obat stimulan ini bertugas untuk merangsang sistem saraf pusat dalam otak.
Sistem saraf pusat sendiri adalah pusat perintah bagi seluruh fungsi tubuh. Maka, minum kopi memang bisa menimbulkan macam-macam efek samping pada tubuh Anda.
Salah satunya adalah tangan atau seluruh tubuh gemetar setelah minum kopi. Biasanya hal ini terjadi kalau Anda sudah minum kebanyakan (overdosis) kopi atau minuman berkafein dalam sehari.
Akan tetapi, beberapa orang yang sangat peka terhadap kafein juga bisa mengalami efek samping ini meskipun baru minum sedikit saja.
Apalagi kalau Anda punya kondisi kesehatan tertentu misalnya gangguan cemas.
Anda bisa gemetar setelah minum kopi karena kafein mengirim sinyal pada sistem saraf pusat agar bekerja lebih keras.
Akibatnya, otot-otot Anda jadi terangsang untuk berkontraksi dan bergerak di luar kendali Anda. Inilah yang membuat tangan atau seluruh tubuh Anda gemetaran.
Pada dasarnya, gemetar setelah minum kopi tidak membahayakan. Efek samping ini biasanya akan hilang sendiri kalau kafein sudah tuntas dicerna oleh tubuh. Namun, bila gemetar tak kunjung berhenti selama berjam-jam, segera cari bantuan medis.
Berapa kali minum kopi dalam sehari yang masih aman?
Cara terbaik untuk menghentikan gemetar adalah langsung berhenti minum kopi ketika gejala muncul.
Selain itu, untuk mencegah tangan dan tubuh gemetar, sebaiknya kurangi dosis kafein Anda dalam sehari.
Selain gemetar setelah minum kopi atau minuman berkafein lainnya, Anda juga sebaiknya berhati-hati kalau mengalami berbagai gejala overdosis kafein
Kopi selain dipercaya meningkatkan produktivitas, juga banyak memiliki manfaat kesehatan lainnya.
Minum kopi setelah bagun tidur di pagi hari telah menjadi gaya hidup tersendiri.
Sayangnya, ternyata ini bangun tidur ternyata bukanlah waktu yang tepat untuk menikmati kopi. Para ilmuwan yang telah membuktikan dalil tersebut.
Menurut mereka, bangun tidur di pagi hari bukan saat yang tepat untuk secangkir kopi karena produksi kortisol tubuh berada pada kuantitas puncak.
Kita cenderung menganggap kortisol sebagai “hormon stres” karena disekresikan dalam jumlah yang lebih tinggi saat kita berada dalam tekanan.
Namun, kortisol juga merupakan ‘hormon kewaspadaan’ karena saat tubuh merasa tertekan, secara otomatis kewaspadaan akan meningkat.
Menurut ahli chronopharmacologists, mengonsumsi kafein saat tubuh berada dalam kondisi kortisol tinggi akan membuat produksi kortisol menurun.
Ini yang menyebabkan manfaat kafein tidak akan terasa sekaligus, melawan kortisol yang ada.
Parahnya lagi, keadaan ini akan mengembangkan toleransi terhadap kopi, atau malah membuat kita kecanduan kafein.
Jadi, agar manfaat kopi terasa, cobalah untuk menunggu satu jam setelah bangun tidur sebelum menyeduh secangkir kopi.