Valentino Rossi benar-benar masih menyimpan misteri tentang masa depannya usai pensiun dari dunia MotoGP.
Sang ayah, Graziano Rossi juga tak tahu apa yang direncanakan ‘The Doctor’ usai pensiun.
Rossi akan memasuki musim ke-23 nya di dunia balap grand prix.
Musim tahun ini sendiri jadi penentuan bagi masa depan Rossi.
The Doctor bisa menyudahi kariernya di akhir musim ini atau kembali mencapai kesepakatan perpanjangan kontrak dengan Yamaha.
Satu hal yang pasti, sang ayah belum tahu apa yang dilakukan Rossi usai pensiun.
“Rossi belum berpikir tentang kehadiran timnya di ajang MotoGP, namun hal itu bisa saja jadi ide untuk masa depan.”
“Saya juga tak tahu kapan di akan pensiun dan apa yang akan dia lakukan setelah itu. Rossi bisa saja memutuskan untuk ikut balap mobil atau fokus dengan tim VR46,” kata Graziano seperti dikutip dari InSella.
Graziano lalu mengungkapkan musuh terberat dalam karier Rossi menurut pandangan dirinya.
“Musuh terkuat Rossi bukanlah Marquez, Stoner, Biaggi, atau Lorenzo. Musuh terberat dia adalah Paolo Tessari.”
“Tessari sama kuatnya dengan Rossi dan mereka berdua adalah teman dekat. Mereka adalah orang-orang yang selalu mencari batas kecepatan motor di atas lintasan,” ucap Graziano.
Rossi sendiri menuai hasil buruk musim lalu saat ia hanya finis di posisi kelima pada akhir musim.
The Doctor sempat tampil apik di awal musim namun kemudian performanya memburuk sejak pertengahan musim.
Pada tes resmi di Thailand, Rossi tampil kurang bagus dan mengaku motor Yamaha YZR M1 miliknya belum dalam kondisi bagus untuk memulai musim
Sementara itu, CEO Dorna selaku pengelola MotoGP, Carmelo Ezpeleta, berharap Valentino Rossi tidak pensiun setelah musim ini
Ezpeleta mengaku telah meminta langsung kepada The Doctor.
Masa depan Rossi di MotoGP masih menjadi tanda tanya.
Pebalap tiga puluh sembilan tahun itu sebelumnya mengatakan akan memutuskan masa depan paling lambat usai tiga seri balapan MotoGP musim ini.
Peluang Rossi untuk pensiun akhir musim ini sangat besar.
Terlebih jika motor M1 milik Yamaha tidak mampu membuat pebalap asal Italia itu tampil kompetitif di MotoGP .
Keinginan pensiun Rossi muncul setelah The Doctor tampil buruk musim lalu. Rossi hanya finis posisi lima di klasemen akhir MotoGP tahun ini, hasil terburuk dalam sejarah juara dunia sembilan kali itu bersama Yamaha.
Ezpeleta mengaku sudah berbicara langsung kepada Rossi terkait masa depannya di MotoGP. Mantan pebalap Ducati dan Repsol Honda diminta Ezpeleta untuk menunda rencana pensiunnya.
“Saat ini Rossi masih jadi salah satu yang terbaik di MotoGP. Saya berbicara dengan Rossi dan melihat dia masih punya kekuatan dan ambisi yang sama,” ujar Ezpeleta kepada La Gazzetta dello Sport.
“Saya tidak mengatakan apapun kepada Rossi. Saya tidak memaksakannya, tapi saya berharap Rossi bertahan. Ketika saya berbicara dengan dia, saya melihat dia masih sangat kuat,” sambung Ezpeleta.
MotoGP musim ini akan dimulai di Sirkuit Internasional Losail, Qatar, pada 18 Maret mendatang. Ezpeleta berharap MotoGP tahun nini akan menampilkan persaingan yang lebih seru.
“Seharusnya musim ini akan lebih indah. Tidak hanya Ducati, tapi semua tim tampil kuat saat pramusim.”
“ Kami punya musim yang berimbang musim lalu ada sembilan pemenang berbeda, jadi itu hal positif bagi kami. Saya memprediksi Ducati akan memberi perlawanan hingga akhir musim,” ucap Ezpeleta.
Kontrak Rossi bersama Movistar Yamaha akan habis akhir musim ini
Dalam tes yang lalu Valentino Rossi tidak berada diurutan teratas.
Rossi yang berupaya mengukir waktu lebih cepat dengan melakukan perubahan pada sistem elektronik motornya mengakui masih mengalami kendala bersaing dengan para rival.
“Ini adalah hari yang sulit. Kami mengawali hari ini dengan cukup baik, saya memiliki ritme yang bagus, saya lebih cepat dibanding kemarin,” jelas Rossi seperti dikutip dari Autosport.
“Kami bekerja keras di sisi elektronik untuk memperbaiki akselerasi. Tapi kami tidak menemukan solusi yang baik. Sayangnya hari ini kami tidak mampu mencapai hasil yang lebih baik dan saya tidak merasa nyaman,” tambah pebalap berusia tiga puluh sembilan tahun tersebut.
Vinales yang merupakan rekan satu tim Rossi juga menilai sistem elektronik masih menjadi fokus tim garputala dalam uji motor menjelang musim balap tahun ini dimulai.