Tabrakan yang dilakukan Marquez terhadap Valentino Rossi di balapan seri kedua MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo pada Senin dinihari WIB lalu belum usai menuai protes dan celaan dari banyak pihak.
Kali ini, celaan itu datang dari rekan sesama pebalapnya Andrea Dovizioso
Pebalap Ducati itu mencela Marquez dengan menyatakan telah melakukan kesalahan.
Marquez tiga kali terkena hukuman di MotoGP Argentina, mulai dari kesalahan di saat start, menabrak Aleix Espargaro, hingga membuat jatuh Valentino Rossi.
Insiden terakhir membuat Marquez yang finis di posisi kelima harus mengakhiri lomba tanpa poin karena penalty tiga puluh detik membuat catatan waktunya melorot ke urutan delapan belas.
Setelah perlombaan itu, hubungan Rossi dan Marquez kembali memanas.
Dovizioso tak mau larut dalam pertikaian itu namun meyakini bahwa Marquez baru saja membuang peluang emas untuk meraup banyak poin di Argentina.
“Marc Marquez mengatur situasi yang ada di Argentina dengan buruk karena saat itu ia punya kecepatan satu detik lebih baik dari pebalap lainnya di segala kondisi yang ada,” ujar Dovizioso seperti dikutip dari Motorsport.
Dovizioso menganggap Marquez tidak berkepala dingin, terutama ketika ia dihukum harus masuk pit dan langsung melorot ke urutan 19.
“Seharusnya dengan keunggulan satu detik, maka mudah baginya untuk meraih hasil maksimal.”
“Marquez justru melakukan segala hal yang semestinya tidak ia lakukan,” tutur Dovizioso.
Dengan catatan hampa poin Marquez, Dovizioso terbilang beruntung bisa mengakhiri balapan di posisi keenam.
Meski Dovizioso kini ada di posisi kedua, tertinggal tiga angka dari Cal Crutchlow, setidaknya Dovizioso punya keunggulan lima belas poin dari Marquez yang merupakan rival utamanya.
Terlepas hasil bagus dari dua seri yang ia jalani, Dovizioso menilai motor Ducati miliknya belum bisa konsisten di semua seri.
Ada beberapa seri saat Ducati tak bisa maksimal, seperti halnya di Sirkuit Termas de Rio Hondo akhir pekan lalu.
“Austin di atas kertas juga bukan merupakan trek favorit kami, namun saya harap hasilnya lebih bagus dibandingkan saat ini.”
“Kami harus melihat kondisi trek karena musim ini ada banyak titik tidak rata yang sangat menjengkelkan,” ujar Dovizioso.
Walaupun terus mendapat celaan dengan berbagai ucapan dari komunitas pebalap, Presiden Federasi Motor Internasional atau FIM , Vito Ippolito, tak ingin larut dengan “perang” kata-kata itu.
Ia mengatakan, ingin mendamaikan Valentino Rossi dengan Marc Marquez pada seri ketiga MotoGP 2018 di MotoGP Amerika Serikat di Sirkuit The Americas, pekan depan April.
Ippolito berharap Rossi mau memaafkan Marquez dan meredakan konflik di antara dua pebalap tersebut.
Pebalap Movistar Yamaha itu masih enggan memaafkan Marquez setelah jagoan Repsol Honda tersebut menabraknya di tikungan tiga belas MotoGP Argentina hingga Rossi terjatuh.
Marquez sempat datang langsung ke garasi Rossi didampingi staf tim Repsol Honda, namun ia diusir salah satu staf tim Movistar Yamaha.
Ippolito khawatir konflik yang berlarut-larut usai insiden tabrakan di MotoGP Argentina itu akan berdampak besar pada permusuhan antara para pendukung kedua pebalap.
Ia mencontohkan situasi panas di antara para fan kedua pebalap usai insiden MotoGP 2015 saat Rossi menabrak Marquez.
“Kami selalu memiliki para fan di ajang motor balap. Kemudian kami mulai memiliki pendukung fanatik dalam hal negatif.”
“Situasi ini merupakan konsekuensi dari peristiwa di akhir musim tiga tahun silam dan itu sebenarnya bukan merupakan sejarah kami di dunia balapan,” terang Ippolito kepada Marca, dikutip dari Corriere dello Sport.
Usai insiden MotoGP tersebut, para suporter Rossi dan Marquez kerap bentrok di beberapa seri pada dua tahun lalu
Permusuhan di antara mereka pun semakin panas saat itu.
“Saya sangat menyesalkan tensinya kembali meningkat ketimbang hanya sekadar menjadi pendukung biasa saja dari pebalap idola mereka. Kami tidak ingin menciptakan atmosfer seperti ini,” kata pria asal Venezuela tersebut.
Lebih lanjut, Ippolito menegaskan peran pebalap yang mampu meredam potensi konflik di antara para pendukung mereka.
Dengan insiden ini, ia pun berharap Rossi dan Marquez kembali mendinginkan suasana.
“Para pebalap memiliki tanggung jawab tinggi untuk membantu kami dalam tugas ini, bukan malah memanas-manaskan para fan baik dari perilaku maupun pernyataan mereka.”
“Atas pertimbangan ini, FIM dan Dorna akan berbicara kepada mereka,” ucap Ippolito.