Valentino Rossi mengatakan keberhasilannya meraih podium di MotoGP Prancis bisa menjadi peredam amarahnya jelang balapan balapan di Mugello, Italia.
Rossi meyakini keberhasilan finis ketiga di Sirkuit LeMans menjadi dorongan positif sebelum beradu balap di Sirkuit Mugello.
“Menakjubkan bisa meraih podium di Le Mans sebelum Mugello. Secara umum menyenangkan bisa berada di podium sebelum membalap di manapun, karena sepuluh hari sebelum balapan berikutnya Anda tidak marah,” ucap Rossi dikutip dari situs resmi Yamaha.
Namun Rossi masih tidak bisa menyembunyikan kekecewaan setelah gagal tampil baik pada sesi tes yang berlangsung di Montmelo akhir pekan kemarin.
Pebalap gaek itu mengaku akan terus mengoptimalkan motor YZR-M1 selama akhir pekan.
“Bisa datang ke Mugello dengan santai adalah hal yang cukup bagus. Saya merasa optimistis tentang balapan di Mugello sebelum tes beberapa pekan lalu, tapi selama tes kami tidak secepat yang kami inginkan,” ujar Rossi.
“Selama akhir pekan kami harus memberi lebih. Kami ingin meningkatkan kemampuan motor dan mencoba yang terbaik,” sambung pebalap yang pernah membela Honda dan Ducati.
Rossi pernah menjadi penguasa Sirkuit Mugello di kelas MotoGP .
Tetapi setelah itu, The Doctor kalah bersaing dengan Casey Stoner, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Marc Marquez, dan Andrea Dovizioso.
Musim lalu Rossi hanya menempati peringkat keempat di MotoGP Italia atau berada di belakang Dovizioso, Vinales, dan Danilo Petruccis
Rossi sendiri masih merasa kesal dan jengkel karena tim Yamaha lamban melakukan respons atas keluhannya sehingga motor YZR-M1 sulit bersaing
Rossi kembali mengutarakan ketidakpuasan setelah menempati peringkat ketiga di MotoGP Prancis akhir pekan lalu.
Pebalap gaek itu merasa tim Yamaha tidak mendengar saran dan informasi darinya sehingga tim berlambang garpu tala itu kesulitan menyaingi motor-motor dari tim lain.
Yamaha tercatat tidak pernah menjadi juara seri sejak MotoGP Belanda setahun lalu
“Sayang kami kesulitan untuk mematahkan rekor itu. Yamaha tidak menang di 15 seri bukanlah hal yang tiba-tiba.”
“Saya telah memperingatkan Yamaha pada Februari bahwa kami tertinggal, saya pebalap yang berpengalaman dan biasanya itu membalikkan keadaan, tapi reaksinya sangat lambat. Saya tidak tahu mengapa mereka tidak mendengarkan saya,” ujar Rossi dikutip dari tuttomotoriweb.
Pebalap yang pertama kali meraih gelar juara kelas MotoGP pada tahun 2001 masih berharap perubahan pada paruh kedua musim balap tahun ini.
“Pada kenyataannya mereka mendengar saya, mereka mencatat, tapi pada akhirnya mereka membawa sesuatu yang berbeda daripada yang saya minta.”
“Sekarang kami harus meningkatkan kecepatan. Kebijakan Yamaha mengenai perubahan-perubahan kecil tidak bagus. Saya harap yang terbaik pada bagian kedua musim ini,” terang Rossi.
Musim ini Rossi baru dua kali naik podium. Selain menempati peringkat ketiga di MotoGP Prancis, The Doctor juga finis ketiga di seri pembuka MotoGP Qatar.
Rossi untuk sementara menempati peringkat keempat dengan 56 poin atau tertinggal dari Marc Marquez yang berada di puncak klasemen.
Sementara rekan satu tim Rossi, Maverick Vinales, yang baru sekali naik podium berada di peringkat kedua klasemen.