Pebalap Repsol Honda Marc Marquez senang Alex Rins dari Suzuki bisa finis di posisi kedua dalam balapan di MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, dan bukan Valentino Rossi.
Dalam balapan tersebut Marquez menjadi pemenang setelah finis terdepan dengan dan disusul Rins serta Maverick Vinales di posisi ketigak.
Rossi sendiri berada finis posisi kelima di belakang pebalap Ducati Andrea Dovizioso dengan tertinggal dari catatan waktu Marquez.
Sebelumnya Rossi menyalahkan manuver Dovizioso di dua lap terakhir yang membuatnya hanya mampu finis kelima. Saat itu Rossi sedang berada di posisi kedua.
Dengan Rins yang berada di posisi kedua, selisih poin Marquez dengan Rossi kini makin jauh. Antara Marquez dengan Rossi kini terpaut empat puluh satu poin di klasemen sementara pebalap MotoGP
“Ketika saya melewati garis finis adrenalin berada di sana, tetapi kemudian saya memeriksa layar besar dan melihat Rins finis kedua. Saya lebih bahagia karena kemudian keuntungan yang lebih besar, dan ini adalah sesuatu yang harus kami ambil sebagai keuntungan,” ujar Marquez dikutip dari Motorsport.
Selain itu Marquez juga bangga bisa memenangi balapan di sirkuit tim Yamaha pernah berjaya.
Di era MotoGP pebalap Yamaha sudah menang sembilan kali di MotoGP Belanda, sedangkan Honda baru tujuh kali.
“Di sini saya berharap mungkin Rossi dan Vinales akan sangat kuat. Mereka kuat, tapi kami lebih kuat,” ucap Marquez.
Meski telah unggul cukup jauh atas Rossi, Marquez mengaku tidak akan bersantai melakoni sisa musim ini
Pebalap berjuluk The Baby Alien itu tetap akan terus “menyerang” demi bisa memenangi setiap balapan.
“Ini tidak berarti kami akan rileks. Sebaliknya, waktunya untuk menyerang, karena kami berada dalam jarak yang besar, tetapi tidak cukup [aman],” Marquez menuturkan
Sementara itu, pebalap Ducati, Andrea Dovizioso menilai Marc Marquez akan sulit dihentikan untuk jadi juara dunia MotoGP musim ini.
Sejauh ini MotoGP sudah melewati delapan seri dan Marquez meraih empat kemenangan.
Marquez ada di puncak klasemen dengan nilai seratus empat puluh poin,unggul empat puluh satu angka dari Valentino Rossi yang ada di peringkat kedua.
“Bila kalian melihat perburuan juara dunia, melihat perlombaan di Assen, dan bersikap objektif, maka sangat sulit untuk menghentikan Marquez saat ini. Namun tentunya belum jadi sesuatu yang mustahil,” kata Dovizioso seperti dikutip dari Crash.
Dovizioso sendiri meyakini ada hal yang harus diperbaiki bila ingin mengejar Marquez.
“Saya rasa kami harus meningkatkan hal yang masih jadi kekurangan kami, yaitu kami masih kurang kuat di akhir balapan. Bila kami sudah lebih baik dalam hal itu, maka kami mulai bisa memikirkan hal lainnya.”
“Bila kalian tidak bagus dalam hal itu, maka tentu saja tak akan bisa bertarung melawan Marc yang saat ini sudah unggul dengan selisih besar,” tutur Dovizioso.
Dovizioso mengungkapkan kekagumannya pada performa Marquez di MotoGP Belanda. Menurut Dovizioso, Marquez sukses jadi juara bukan lantaran performanya
“Marquez memainkan strategi dengan baik. Saya rasa dia tak punya keunggulan dalam hal kecepatan yang sangat besar bila dibandingkan yang lain.”
“Perbedaan yang ada sangatlah kecil jadi ketika semua pebalap sampai pada batas mereka di akhir lomba, tak ada satupun pebalap yang bisa memberikan tekanan pada Marquez,” tutur Dovizioso.
Pada MotoGP Belanda, rombongan depan terdiri dari sejumlah pebalap yang punya kecepatan sama. Karena itulah aksi saling susul terus terjadi dari awal hingga akhir lomba.
Marquez juga sempat beberapa kali tersusul oleh pebalap lain seperti Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, dan Rossi.
Namun pada akhirnya, Marquez mampu meraih posisi depan beberapa saat jelang finis dan sukses melepaskan diri dari ancaman pebalap-pebalap lainnya.
Dalam balapan terakhir di Assen Belanda, Marquez sempat ketakutan dan nyaris kecelakaan.
Marc Marquez usai balapan mengatakan mengaku takut jatuh saat dirinya bertubrukan dengan Maverick Vinales di pertengahan lomba
Balapan MotoGP Belanda berlangsung sengit dan penuh ketegangan dari awal hingga akhir.
Sejumlah pebalap bergantian memimpin balapan mulai dari Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, Marc Marquez, hingga Valentino Rossi sempat berada di depan.
Pada akhirnya, Marquez sukses memenangi balapan lewat penampilan impresif di beberapa lap terakhir.
Marquez sendiri mengakui bahwa dirinya sempat takut mengalami kecelakaan ketika berbenturan dengan Vinales.
Sebelum berbenturan dengan Vinales, Marquez juga sempat terlibat insiden dengan Alex Rins di tikungan kelima.
Namun Marquez bisa mengontrol motor dan tidak terjatuh.
“Mungkin yang paling saya ingat adalah dengan Vinales karena saya sangat takut.”
“Saya tidak melalui tikungan delapan dengan baik dan ketika kami berada dalam posisi sejajar, Vinales melakukan pengereman dan kami bersentuhan,” kata Marquez seperti dikutip dari Autosport.
Marquez menyebut dirinya hanya mengandalkan insting semata untuk lepas dari potensi kecelakaan yang menimpanya.
“Dengan sentuhan itu, saya memutuskan mengerem lalu saya mengatakan (pada diri sendiri) bahwa saya akan menuju gravel. Namun entah mengapa, saya kemudian memutuskan masuk ke gigi satu dan saya bisa menghentikan laju motor.”
“Itu mungkin momen yang paling membuat saya takut,” ucap Marquez.
Seperti halnya Marquez, Vinales juga mengaku bahwa dirinya punya ketakutan saat terlibat insiden tersebut.
“Sungguh lucu karena saya berpikir bahwa saya akan keluar lintasan ,” kata Vinales yang akhirnya finis di posisi ketiga.