Setelah megalami pergolakan harga selama dua pecan terakhir, hari ini, Selasa, 25 September, harga emas di Comex mengalami kenaikan karena bHarga emas menguat didorong investor yang menunggu hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve pada pekan ini.
Diperkirakan the Federal Reserve menaikkan suku bunga.
Seperti ditulis laman keuangan terkenal “Bloomberg,” Se;lasa pagi WIB, harga emas untuk pengiriman Desember naik nol koma tiga persen per ounce.
Harga emas sempat sentuh level terendah dalam seminggu pada pekan lalu.
Harga emas melemah di tengah indeks dolar AS sedikit tertekan pada awal pekan ini. Dolar dan emas yang dalam mata uang AS cenderung bergerak terbalik. Demikian mengutip laman Marketwatch
Harga emas berdasarkan kontrak teraktif sudah turun delapan persen sepanjang tahun ini
Hal ini seiring indeks dolar AS naikdua koma dua persen sepanjang tahun ini
Pergerakan dolar AS itu didorong sebagian besar the Federal Reserve yang memperketat kebijakan moneter AS yang lebih agresif.
Para pejabat the Fed akan bertemu untuk pertemuan dua hari yang berakhir pada Rabu.
Pasar memperkirakan the Federal Reserve mencapai Sembilan puluh persen untuk menaikkan suku bunga dua puluh lima basis poin
The Federal Reserve telah menaikkan suku bunga sebanyak empat kali pada tahun berjalan
Kemungkinan the Federal Reserve akan kembali naikkan suku bunga pada Desember meski pelaku pasar menunjukkan sejumlah ketidakpastian terutama dari perang dagang dan ekonomi global.
Ketidakpastian itu menambahkan tekanan pada pernyataan the Federal Reserve.
Suku bunga lebih tinggi cenderung menaikkan dolar AS dan memangkas permintaan aset nonyield. Hal itu mendukung aset yang memberikan hasil relatif menarik.
Harga emas bergerak di kisaran sempit dan mengamankan posisi di USD 1.200 pada awal September.
Pada awal pekan ini, analis Zaner Precious Metals menyatakan, pasar logam mulia dan komoditas lainnya belum berimbas dari potensi inflasi yang didorong penerapan tarif barang impor.
Di penghujung pecan lalu harga emas juga sempat menguat karena terjadinya daya tarik safe-haven
Daya Tarik ini kembali naik karena dipicu oleh berkurangnya ketakutan atas dampak jangka pendek dari ketegangan perdagangan AS-China.
Seperti ditulis laman keuangan terkenal “Bloomberg,” emas naik tipis dan mencapai posisi tertinggi dalam hampir satu minggu seiring pelemahan dolar Amerika Serikat
Harga emas di pasar spot naik nol koma dua persen per ounce. Ini posisi tertinggi sejak Jumat pecan lalu
Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik nol koma tiga persen
“Amerika membunuh dirinya sendiri dengan tarif perdagangan ini. Mereka benar-benar memukul Amerika jauh lebih keras daripada memukul China. Gagasan bahwa dolar sangat kuat dan akan terus meningkat tidaklah benar,” kata Alasdair Macleod, Kepala Penelitian GoldMoney.com.
“Pedagang emas duduk di posisi pendek (tetapi) jika dolar turun lagi membuat pedagang emas akan mulai panik di jangka pendek. Ketika emas mulai bergerak, itu bias mulai bergerak sangat tajam (lebih tinggi),” dia menambahkan.
Dolar mencapai posisi terlemah dalam sembilan minggu terhadap sekeranjang mata uang utama.
Sementara harga saham dunia melambung seiring meredanya kekhawatiran tentang tarif impor baru AS dan China.
Dolar yang lemah membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi investor non AS.
Investor yang membeli dolar dan menjual emas dalam beberapa bulan terakhir percaya Amerika Serikat mendapatkan kerugian lebih sedikit dari sengketa perdagangan dibandingkan China.
Namun mereka mungkin kehilangan kepercayaan terhadap kemampuan ekonomi AS untuk menahan perang dagang secara penuh dengan China.
“Jika perang perdagangan itu benar-benar berakhir, Anda bisa melihat kekhawatiran di pasar. Itu biasanya mendorong investor ke logam mulia,” kata Presiden Pasar Dunia TIAA Bank, Chris Gaffney.
Sementara harga perak meningkat setengah persen per ounce, setelah menyentuh level tertinggi dua minggu
Harga Palladium naik lebih dari satu persen
Harga emas naik pada perdagangan rabu karena pelemahan dolar Amerika Serikat
Investor mulai khawatir dampak perang dagang AS dengan China akan mempengaruhi perekonomian AS sehingga mendorong pelemagan dolar AS.