Hari ini, Rabu pagi WIB, 28 November, harga emas global turun karena dolar AS mempertahankan kekuatannya.
Sementara investor menunggu petunjuk mengenai laju kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau the Federal Reserve di masa yang akan datang.
Seperti ditulis laman keuangan dunia terkenal “bloomberg,” Rabu pagi WIB,, harga emas di pasar spot turun tipi, nol koma satu persen per ounce.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun nol koma dua persen
nvestor belum banyak melakukan transaksi dan memilih menunggu risalah pertemuan the Fed keluar. Risalah tersebut akan memberikan sinyal langkah yang akan dilakukan oleh The Fed pada akhir tahun ini dan tahun depan.
Selain itu, kejelasan konflik dagang AS dengan China juga menarik perhatian investor logam mulia. Dalam pertemuan G20 yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini, Pemimpin AS denga China akan bertemu.
Dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia berharap untuk melanjutkan dengan menaikkan tarif pada dua ratus miliar dollar atas impor barang dari China menjadi dua puluh lima persen dari sepuluh persen saat in.
Hal ini tentu saja mengulangi ancamannya untuk menambah tarif pada semua barang impor dari China.
Komentar itu bertentangan dengan spekulasi terbaru tentang kemungkinan kesepakatan ketika Trump bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada KTT G20 di Buenos Aires akhir pekan ini.
“Ketika kekhawatiran ini meningkat, investor cenderung mencari tempat berlindung dalam dolar AS dan bukan emas. Hal ini tentu saja menjadi masalah di pasar emas untuk sementara waktu, ”kata analis ANZ, Daniel Hynes.
Harga emas telah turun lebih dari sepuluh persen dari puncak yang dicetak pada April karena para investor beralih ke dolar AS sebagai safe haven di situasi perang perdagangan yang berlangsung dengan latar belakang suku bunga AS yang lebih tinggi.
Sehari sebelumnya harga emas kembali berkilau karena ketidakpastian atas laju kenaikan suku bunga AS
Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Selasa pagi WIB,, harga emsa di pasar spot tidak berubah Harga emas berjangka AS stabil .
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping diharapkan untuk membahas sengketa perdagangan mereka di KTT G20 di Argentina, yang dimulai pada hari Jumat.
“Jika Trump dan Xi tidak bisa mencapai kesepakatan pada pertemuan G20, saya pikir Anda akan melihat jeda dalam kenaikan suku bunga Federal Reserve AS tahun depan, yang pada gilirannya akan membantu harga emas menjadi lebih tinggi,” kata Walter Pehowich, Wakil Presiden Eksekutif Dillon Gage Metals.
Ketidakpastian terkait Brexit dan Italia juga membantu membangun basis untuk emas, yang dibantu oleh sedikit penurunan dalam dolar AS pada awal sesi, tambahnya.
Euro menguat terhadap dolar AS dipicu tanda-tanda Italia akan memangkas target defisit anggaran untuk memenuhi permintaan Uni Eropa, sementara pound sterling naik setelah Uni Eropa dan Inggris menyegel kesepakatan Brexit.
Namun, para analis tetap berhati-hati, karena kesepakatan Brexit menghadapi oposisi keras di parlemen Inggris.
Arah emas dalam waktu dekat akan ditentukan pergerakan dolar AS, yang dapat ditekan jika The Fed mengambil pendekatan yang lebih hati-hati untuk pengetatan kebijakan di masa depan di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi tahun depan, kata analis.
Harga emas telah kehilangan sekitar sepuluh persen dari titik tertinggi di April dan turun enam persen sepanjang tahun ini.
“Mengingat bahwa posisi (spekulatif) berada pada level terendah sejak enam belas tahun lalu, kami merasa sulit untuk melihat emas bergerak lebih rendah dan mengharapkannya untuk rebound segera setelah tren dolar yang kuat mulai memudar,” kata analis Goldman Sachs dalam sebuah catatan.
Di antara logam mulia lainnya, perak stabil dan platinum naik Selain itu paladium juga naik
Kemarin, pada pembukaan perdagangan pekan ini, harga emas masih “tunggu dan lihat” di hari pertama pekan ini, setelah pada penutupan perdagangan Sabtu pekan lalu ambruk bersamaan dengan penguatan dollar Amerika Serikat.