Apakah Anda termasuk salah seorang yang sering makan larut malam?
Kalau jawaban iya maka hentikanlah kebiasaan ini.
Makan terlalu malam bukan cuma bikin gemuk, tapi kebiasaan ini ternyata juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, lho.
Lantas bagaimana bisa?Temuan mengejutkan ini berasal dari sebuah studi yang disampaikan pada pertemuan tahunan ilmiah dari American Heart Association.
Para ahli asal Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons mengungkapkan bahwa kebiasaan makan terlalu malam bisa memengaruhi risiko seseorang terkena penyakit jantung.
Nour Makarem beserta timnya meneliti sekitar dua belas ribuan orang dewasa untuk melihat kebiasaan makan mereka setiap hari.
Pada saat yang bersamaan, para ahli juga mengukur tekanan darah dan gula darah peserta.
Lalu, para ahli menemukan bahwa lebih dari separuh dari peserta mengalami 30 persen kenaikan kalori harian setelah makan di atas jam enam sore.
Tak hanya itu, kadar gula darah puasa, insulin, dan tekanan darah peserta juga tampak lebih tinggi bila dibandingkan dengan pria yang jumlah kalorinya lebih sedikit.
Dikutip dari Mayo Clinic, kadar gula darah puasa yang tinggi adalah salah satu tanda awal diabetes (prediabetes). Gula darah puasa itu sendiri adalah jumlah gula dalam darah ketika seseorang tidak makan setidaknya 8 jam.
Jika ditelisik lebih lanjut, sebanyak tujjuh puluh persen orang dengan prediabetes sangat rentan terkena penyakit diabetes Nah, diabetes inilah yang menjadi salah satu pemicu penyakit jantung.
Tubuh manusia bekerja berdasarkan ritme sirkadian alias jam biologis tubuh. Ritme sirkadian inilah yang mengatur kapan Anda tidur, bangun tidur, makan, dan berbagai aktivitas lainnya.
Ritme sirkadian diatur oleh sekelompok sel saraf di hipotalamus yang terletak di area Suprachiasmatic Nucleus
SCN, atau yang disebut juga dengan jam utama, diatur oleh banyak hal. Mulai dari paparan cahaya yang terang, perilaku, dan sinyal lapar.
Misalnya saja, jam utama di otak terbiasa untuk mengirimkan sinyal lapar pada pukul enam sore. Ketika Anda menunda waktu makan sampai jam sembilan malam, apalagi makan makanan tinggi kalori, maka jam utama di otak menjadi terganggu.
Seharusnya, tubuh Anda secara otomatis sudah ingin beristirahat alias tidur pada jam 9 malam, tapi malah dipaksa untuk mencerna makanan. Hal ini membuat metabolisme tubuh jadi terganggu sehingga kadar lemak dalam tubuh jadi meningkat.
Semakin banyak lemak dalam tubuh, maka timbunan lemak tersebut lama-kelamaan akan menyumbat aliran darah. Kondisi inilah yang dapat memicu Anda terkena penyakit kronis, mulai dari diabetes, hipertensi, hingga penyakit jantung.
Mulai sekarang, Anda tidak dianjurkan untuk makan terlalu malam demi menjaga kesehatan tubuh. Anda pun mungkin jadi bertanya-tanya, kapan sebenarnya waktu makan malam yang aman bagi kesehatan?
Sebetulnya, tidak ada patokan khusus kapan Anda harus makan dan berhenti makan saat malam hari. Akan tetapi, para pakar kesehatan menyarankan Anda untuk memberi jeda waktu antara makan malam dan tidur selama dua hingga tiga jam.
Ini akan memberikan waktu bagi tubuh untuk mencerna makanan terakhir yang Anda makan. Hal ini pun disepakati oleh Maureen Talbot, seorang perawat senior divisi jantung di British Heart Foundation.
Ia menuturkan bahwa selain memperhatikan jam makannya, Anda juga wajib memerhatikan apa yang Anda makan.
Pilihlah makanan yang mengandung gizi seimbang seperti buah dan sayur. Yang tak kalah penting, hindari makanan berlemak untuk mencegah risiko penyakit kronis di masa mendatang.
Kalau Anda tidak sempat makan malam, namun merasa lapar di tengah malam sebelum tidur, sebaiknya pilihlah makanan yang lebih mudah dicerna. Misalnya sepotong buah atau segelas susu saja sudah cukup untuk mengganjal perut sampai pagi hari.