Ole Gunnar Solskjaer kini resmi jadi pelatih Manchester United menggantikan Mourinho yang dipecar Selasa lalu.
Walau sebagai pejabat, ternyata ia tak langsung cuci gudang staf kepelatihan di MU. Manajer baru Setan Merah itu mempertahankan pelatih kiper Emilio Alvarez.
Solskjaer menjadi manajer MU sampai akhir musim nanti. Ia menggantikan Jose Mourinho yang dipecat akhir pekan kemarin.
Eks striker MU ini menggandeng Mike Phelan, Michael Carrick, dan Kieran McKenna sebagai asistennya. Tetapi ia sengaja tak membawa pelatih kiper.
“Saya berbicara dengan David De Gea dan Alvarez. Dan De Gea sangat suka dengan kinerja Alvarez,” kata Solskjaer seperti dilansir Manchester Evening News.
“Selain itu De Gea masih muda dan harus terus mendapat bimbingan. Dia salah satu kiper terbaik dunia.”
Di sisi lain, Solskjaer juga mengungkapkan alasannya merekrut Phelan. Ia yakin eks tangan kanan Alex Ferguson itu bisa membagikan pengalamannya.
“Phelan langsung ada di benak saya. Apalagi saya, Carrick dan McKenna masih muda,” ujarnya.
“Phelan orang yang sangat tenang. Pengalamannya juga luar biasa,” ujarnya menambahkan.
MU saat ini masih tertahan di posisi keenam klasemen.
Sementara itu, masyarakat Norwegia antusias menanti debut kandang Ole Gunnar Solskjaer sebagai caretaker Manchester United.
Sayang mereka tidak dapat menyaksikan langsung melalui televisi.
Pasalnya, selaku pemegang hak siar Liga Inggris di Norwegia tidak menyiarkan duel Manchester United melawan Huddersfield Town pada Boxing Day.
Mereka memilih menayangkan duel Liverpool vs Newcastle United. Keputusan ini memancing amarah pendukung Manchester United di Norwegia dan warga setempat secara keseluhan.
“Kami juga mendiskusikannya kepada pelanggan. Maka ketika keputusan sudah diambil, kami harus tetap berpegang,” sambungnya.
Duel versus Huddersfield dipastikan berlangsung meriah karena suporter Manchester United akan menyambut Solskjaer. Pendukung The Red Devils masih mengidolainya menyusul kontribusi sebagai pemain.
Solskjaer sebelumnya bermainbersama Manchester United pada sebuah periode yang panjang
Dia mempersembahkan sepuluh gelar bagi klub, termasuk enam titel Liga Inggris dan satu trofi Liga Champions.
Sebelum Huddersfield, Solskjaer memimpin Manchester United untuk laga tandang melawan mantan klub Cardiff City Dia berusaha mempersembahkan kemenangan untuk mengangkat posisi tim.
The Red Devils saat ini berada di peringkat enam klasemen sementara.
Manchester United bisa dibilang meminjam Solskjaer dari Molde. Erling Moe akan bertanggung jawab sebagai pelatih tim utama Molde sampai Solskjaer kembali pada akhir musim.
Penunjukan Solskjaer jelas menimbulkan reaksi yang beragam. Meski hampir semua orang menyambut kembali Baby Faced Assassin dengan tangan terbuka, namun tidak sedikit yang skeptis mengenai kemampuannya menangani tim sebesar Manchester United.
Memang tidak mudah untuk menemukan seseorang yang lebih baik untuk menjadi manajer sementara. Namun, penunjukan Solskjaer bisa menjadi langkah yang tepat bagi Manchester United.
Berikut ini tiga alasan mengapa Ole Gunnar Solskjaer adalah pilihan yang bagus untuk menjadi manajer sementara Manchester United seperti dilansir Sportskeeda:
Solskjaer sudah tidak asing dengan tuntutan di Liga Inggris setelah bermain lebih dari satu dekade di sana. Meski karier singkatnya dengan Cardiff City tidak mengesankan, Solskjaer sudah akrab dengan suasana di Old Trafford.
Dia tahu klub dengan baik, tahu tuntutan dari para penggemar dan manajemen. Dia juga tahu apa yang Manchester United representasikan dan dengan demikian, dia punya modal yang bagus untuk menangani tekanan pekerjaannya.
Selain itu, ini juga akan menjadi kesempatan baginya untuk menebus karier manajerialnya, sesuatu yang akan mengilhami dia untuk mendapatkan hasil.
Solskjaer juga bermain bersama Michael Carrick pada musim terakhirnya di Old Trafford, jadi keduanya juga bisa bekerja sama.
Dia juga pernah bekerja dengan Pogba sebelumnya ketika menangani tim cadangan di Manchester United dan pernah menyatakan keinginannya untuk membangun tim di sekitar gelandang Prancis itu.
Dengan demikian, Solskjaer akan merasa seperti berada di rumah sejak hari pertama dan itu akan membantunya dalam menjalani masa transisi.
Ruang ganti Manchester United membutuhkan seseorang yang sangat dikagumi oleh para pemain. Solskjaer pernah memenangkan segalanya selama berada di Old Trafford dan dengan demikian, dia akan mendapat respek dari para pemain.
Dia akan mendapat dukungan manajemen dan ini bisa jadi untuk pertama kalinya sejak kepergian Sir Alex bahwa klub mungkin akan kembali menggunakan ideologi pria Skotlandia tersebut.
Namun, di ruang ganti, Solskjaer tidak akan terintimidasi oleh ego yang besar. Dia mungkin disebut Baby Faced Assassin, tetapi Solskjaer tidak akan sungkan mengeluarkan jalan pikirannya jika ada sesuatu yang tidak dia sukai, seperti yang dijelaskan oleh salah satu mantan pemain.
Setelah berada di pinggir lapangan, dia akan mendapat dukungan penuh dari para penggemar. Pelatih asal Norwegia itu mengaku telah mengumpulkan sebagian besar pengetahuan manajerialnya dengan menonton Sir Alex dari dekat.
Dia juga membantu Sir Alex melatih striker pada musim terakhirnya sebelum pensiun. Dengan demikian, Ole punya semua bahan untuk mendapat respek dari anak buahnya.
Masa kepemimpinan Mourinho di Manchester United dipenuhi dengan sepakbola satu dimensi yang membosankan di mana lebih menekannya pada penguatan di belakang dan berhati-hati dalam menyerang.
Filosofi itu juga diterapkan oleh pendahulunya Louis van Gaal dan selama hampir lima tahun, Old Trafford sangat merindukan sepak bola menyerang. Gaya bermain Solskjaer pasti akan cocok dengan United.
Pelatih asal Norwegia itu sudah terlihat sangat berbeda daripada saat bertugas di Cardiff City dan dia sudah belajar dari pengalamannya dengan baik.
Molde FK menjalani musim yang luar biasa di bawah bimbingannya dan finis di posisi kedua di liga musim ini.
Tim asuhan Solskjaer bermain dengan kecepatan, ketepatan dan bakat dan jika bukan karena minimnya pergerakan di bursa transfer, Molde akan finis di puncak klasemen.
Menariknya, tim asuhnnya mencetak gol paling banyak di liga. Itu adalah gaya bermain yang akan coba diterapkannya di Old Trafford sekarang dan itu akan sangat menguntungkan para pemain yang ada di skuat.
Manchester United punya talenta menyerang yang luar biasa dan tim harus bermain dengan kekuatann maksimal. Taktik pilihan Solskjaer akan menjadi langkah awal untuk menghidupkan kembali musim Manchester United.