Mantan juara dunia, Wayne Rainey, memprediksi Marc Marquez akan mendapat tekanan tambahan dari kedatangan Jorge Lorenzo ke Honda
Rainey menilai Marquez yang menjadi patokan kemajuan motor Honda akan berupaya sekuat tenaga tampil lebih baik ketimbang Lorenzo yang baru datang dari Ducati.
“Marquez memiliki keunggulan tapi juga memiliki kelemahan, itu yang harus diperbaiki. [Lorenzo] memiliki motivasi mengalahkan Marquez. Tapi Lorenzo dapat ditebak. Dia mengendarai motor dengan cara tertentu dengan risiko yang sedemikian rupa untuk finis,” kata Rainey dilansir Autosport.
“Jika dia bisa mampu menekan Marquez dan memaksa Marquez membuat kesalahan, maka itu bagus bagi Lorenzo. Tekanan ada pada Marquez karena Lorenzo datang dari Ducati. Honda adalah timnya Marquez. Motor mereka sudah dikembangkan Marquez,” sambungnya.
Rainey juga mengatakan sang juara bertahan MotoGP itu harus mengurangi jumlah kecelakaan untuk menjadi yang terbaik sekaligus menghindari peluang cedera.
“Jika Anda terjatuh dari motor, terseret di rumput dalam kecepatan dua ratus kilometer per jam, mungkin Anda akan baik-baik saja hingga dua meter pertama, tapi ketika Anda mulai terseret di lintasan, segalanya bisa terjadi,” ucap Rainey.
“Saya berharap Marquez bisa lebih konsisten. Dia harus lebih sering berada di atas motor. Tidak sehat jika sering membuat kesalahan,” tambahnya.
Marquez saat ini masih melakukan pemulihan cedera bahu selepas operasi dan menyatakan tidak akan optimal pada tes pramusim di Sirkuit Sepang pada Februari mendatang.
Sementara Lorenzo tampil cukup menjanjikan pada dua sesi tes akhir tahun ketika menunggangi motor Honda RC213V di Valencia dan Jerez.
Sebelumnya Lorenzo sempat berbicara untuk pertama kalinya sebagai pembalap Repsol Honda.
Ia mengungkapkan cocok mengendarai Repsol Honda daripada Ducati.
Juara dunia lima kali itu menggantikan Dani Pedrosa untuk bergabung bersama juara bertahan, Marc Marquez. Lorenzo sudah menjalani tes Repsol Honda pada bulan November.
“Musim lalu saya mengendarai sepeda yang sama sekali berbeda, itu sangat besar dan sangat tinggi,” kata Lorenzo dikutip dari Crash,
“Mungkin itu terlalu besar untukku. Honda lebih cocok untuk saya dalam hal dimensinya. Ini lebih kompak, motor yang lebih kecil dan lebih rendah, dengan mana saya bisa membungkuk lebih baik.
“Saya merasa sedikit lebih percaya diri ketika memasuki tikungan, karena semakin dekat Anda dengan tanah, semakin banyak keyakinan yang Anda miliki. Kesan pertama positif dan saya melihat banyak potensi di sana.
“Pada saat-saat itu ekspresimu berbicara sendiri. Semuanya sangat mengasyikkan, sangat baru dan menyenangkan. Juga, jika perasaan awalnya baik, Anda bisa tahu lebih banyak dari ekspresi Anda. ”
Pada tes keduanya dengan Honda di Jerez, Lorenzo memperoleh sejumlah modifikasi pada RC213V-nya dibandingkan dengan debutnya di Valencia.
“Salah satu hal yang paling mengesankan saya adalah kemampuan Tim Repsol Honda untuk bereaksi, memberikan apa yang Anda minta,” katanya.
“Saya cukup jelas, Honda mencatat semua indikasi saya dan dalam beberapa hari semuanya sudah siap dan kami memiliki tangki bahan bakar hampir seratus persen sesuai dengan keinginan saya.”
Dengan bergabung Repsol Honda, Lorenzo merasa telah tiba di salah satu tim terbesar di dunia dan menikmati kesempatan di depannya.
“Repsol Honda mungkin tim paling sukses dalam sejarah,” katanya. “Mereka memiliki kemenangan dan gelar terbanyak.
“Untuk membandingkan mereka dengan tim sepak bola, mereka akan menjadi Barca atau Real Madrid. Tidak ada tim dengan lebih banyak gelar dan lebih penting di seluruh dunia daripada yang ini,”.
Lorenzo diyakini tak akan butuh waktu lama beradaptasi dengan Honda
Motor Honda yang lebih jinak dan akan sangat memudahkan Lorenzo.
Saat pindah dari Yamaha ke Ducati, Lorenzo sempat menjalani periode sulit. Namun, pada balapan kedua puluh empat menunggangi Desmosedici dia bisa meraih kemenangan pertam yang dia dapat di Mugello.
Kini, saat pindah dari Ducati ke Honda, adaptasi kembali menjadi tantangan Lorenzo. Namun, pembalap itu diprediksi tak akan butuh waktu lama untuk nyetel dengan RC213V.
“Saya pikir itu akan lebih mudah untuk Jorge pindah dari Ducati ke Honda. Honda punya motor seperti motor normal,” ucap juara dunia MotoGP , Casey Stoner, dikutip AS.
“Jorge sudah menunjukkan dia bisa menang di Ducati. Saya tak ada keraguan dia akan bisa melakukannya (di Honda), saya sangat antusias menunggu apa yang akan terjadi,” tutur Stoner.
Saat pindah ke Ducati, Lorenzo melewati musim pertama tanpa sekalipun meraih kemenangan
Lorenzo diyakini tak akan butuh waktu lama beradaptasi dengan RC213V. Motor Honda yang lebih jinak dan akan sangat memudahkan Lorenzo.
Saat pindah dari Yamaha ke Ducati, Lorenzo sempat menjalani periode sulit. Namun, menunggangi Desmosedici dia bisa meraih kemenangan pertam yang dia dapat di Mugello.