MacKenzie Bezos dinilai pantas saja memperoleh separuh dari harta kekayaan suaminya, Jeff Bezos, usai proses perceraian mereka rampung.
Sebab tanpa andil MacKenzie, boleh jadi Bezos takkan sesukses saat ini dengan kekayaan sekitarseratus tiga puluh tujuh miliar dollar.
“MacKenzie membantu suaminya memulai perusahaannya, dimulai dengan sepakat untuk meninggalkan kehidupan mereka dan pindah dari New York ke Seattle, di mana Amazon didirikan,” sebut Louise Matsakis, kolumnis Wired
Perusahaan teknologi terkenal biasanya hanya menyorot pendirinya. Padahal banyak orang lain yang berperan dalam kesuksesan mereka, beberapa di antaranya wanita.
“Kerajaan bisnis seperti Amazon dan Apple tidak diciptakan oleh seorang pria saja, mereka adalah produk perpaduan dari keberuntungan dan kontribusi dari tim termasuk dari pasangan sang pendiri,” tandas Louise.
Pada saat Bezos ingin berbisnis, posisinya sudah mapan sebagai Vice President perusahaan investasi D.E Shaw. Tapi MacKenzie tidak keberaratan Bezos mengejar kemauannya. MacKenzie menyetir mobil sementara Bezos menulis ide-idenya.
“Mereka meninggalkan gaya hidup sangat nyaman dan karir sukses untuk pindah dan memulai sesuatu di internet. ”
“Satu-satunya alasan Bezos bisa melakukan bisnisnya adalah karena punya pasangan yang sungguh mendukung. Hal itu berisiko besar dan mereka berdua melakukannya bersama-sama,” ujar Brad Stone, penulis The Everything Store: Jeff Bezos and the Age of Amazon.
Bezos juga mengakui peran besar istrinya. “Aku katakan pada istriku bahwa aku ingin keluar kerja dan melakukan hal gila ini yang mungkin takkan berhasil karena kebanyakan startup gagal dan aku tak tahu apa yang terjadi setelahnya. Istriku mengatakan aku harus melakukannya,” kata Bezos dalam sebuah kesempatan.
Di pinggir Seattle, di garasi yang disewa Bezos sebagai kantor pertama Amazon, MacKenzie juga banyak berperan. Dia ikut mengurusi penjualan Amazon yang saat itu fokusnya pada buku. Dia juga menegosiasikan kontrak dengan pihak ketiga.
Ketika Amazon tumbuh besar, MacKenzie memang tidak lagi banyak campur tangan. Tapi dia terus mendukung suaminya dan tampil dalam berbagai event.
Memang sulit mengukur seberapa besar peran MacKenzie dalam sejarah Amazon dan kesuksesannya. Akan tetapi bisa jadi, jika dia menolak mendukung Bezos dan meminta dia tetap mempertahankan pekerjaannya, Amazon mungkin takkan pernah terwujud.
Sebelumnya Jeff Bezos memang terkenal tapi ia selalu menjaga kehidupan pribadinya.
Beda dengan sekarang, seolah pendiri Amazon dan orang terkaya di dunia itu ditelanjangi habis-habisan.
Diawali pengumuman perceraiannya yang menghebohkan dengan istri yang dua puluh lima tahun dinikahi, MacKenzie. Tak berapa lama, muncul kabar bahwa Bezos selingkuh dengan mantan presenter televisi bernama Lauren Sanchez.
Gongnya adalah pemberitaan media National Enquirer. Mereka mengaku membuntuti Bezos dan Sanchez selama 4 bulan dan menyaksikan kemesraan mereka. Bahkan pesan dan foto mesum Bezos pun berhasil mereka angkut.
Bezos tentu geram dan malu, walau tak bisa berbuat banyak. Kalau tidak hati-hati, pemberitaan tersebut dinilai dapat pula berdampak pada Amazon.
“Para CEO dan eksekutif bisnis tidak suka jika dunia melihat apa yang terjadi pada kehidupan pribadi mereka. Kami pun coba menyimpannya untuk pengadilan saja agar dunia tak tahu,” kata Sheri Warsh dari biro hukum Levenfeld Pearlstein.
Selain berdampak secara pribadi, skandal perselingkuhan yang telah diberitakan bombastis dan terus menerus tersebut dapat berpengaruh pada Amazon. Misalnya, Bezos jadi kurang konsentrasi pada perusahaannya. Atau citra Amazon jadi ikut-ikutan buruk.
“Jika Bezos jadi tidak fokus pada bisnisnya, maka bisa dinilai tidak bagus oleh pemegang saham. Itu dapat menimbulkan masalah,” ujar Juda Engelmater dari HeraldPR yang dikutip dari USA Today.
Bagaimanapun, Bezos tentu menyadari statusnya sebagai manusia tenar membuatnya terus jadi sorotan. Apalagi perceraiannya tentu adalah berita besar.
“Itu adalah harga yang harus dibayar selebriti, apakah bintang Hollywood, atau konglomerat seperti Rupert Murdoch dan Bezos, yang begitu kaya karena sukses besar Amazon serta pemilik Washington Post,” kata Rem Rieder, mantan kolumnis USA Today.