Rossi diprediksi bisa menuntas gelas kesepuluhnya musim ini.
Hal ini dikatakan Carlo Pernat
Eks Direktur Olahraga Aprilia itu menilai Rossi bisa juara meski usianya tak muda lagi.
The Doctor berulang tahun keempat puluh pada pekan lalu. Ia pun mengejar ambisi untuk meraih gelar juara dunia ksepuluh.
“Tahun ini jika Yamaha memberinya motor yang bagus, dia masih bisa bermain dan akan mencoba memenangkan gelar kesepuluh. Ini adalah operasi misi yang sulit,” kata Pernat kepada primocanale.it.
Menurut Pernah, gelar kesepuluh Rossi mungkin bisa dicuri pembalap lain yang lebih muda. Tetapi, menurut Pernat, jika Yamaha sangat mencintai dan memberi bantuan, Rossi masih bisa mendapatkannya.
Lebih lanjut, Pernat mengungkap kesannya terhadap Rossi pada awal memulai karier di Aprilia. “Dia tetap seperti yang saya kenal. Saat itu, saya bertanggung jawab untuk Aprilia sebagai Direktur Olahraga. Saya pergi untuk melihat Valentino Rossi dan saya sangat terkesan,” katanya.
Awalnya, Aprilia sempat tidak yakin dengan Rossi. “Saya benar-benar ingat bahwa pemilik Aprilia tidak yakin dengan saya karena telah membuat kontrak tiga tahun dengan bocah enam belas tahun,” katanya.
“Saya adalah orang pertama yang menulis kontrak profesional untuk Valentino. Sebuah amplop tertutup, kontrak tiga tahun. Setelah dia menandatangani, Ivano Beggio bertanya apakah saya yakin atau tidak. Dia tidak tahu siapa Rossi dan kontrak tiga tahun sepertinya berlebihan,” tulis Pernat.
“Pada akhirnya mereka memercayai saya dan Rossi. Dia adalah lambang sepeda motor, titik. Sekarang mari kita lihat apa yang terjadi pada tahun ini,” katanya.
Ya, Valentino Rossi sudah menorehkan sejarah yang panjang di MotoGP.
Menginjak usia gaeknya, Rossi belum memperlihatkan niat untuk segera pensiun dan akhiri kariernya di dunia balap yang sangat ketat ini.
MotoGP bukanlah dunia yang mudah. Bintang-bintang balap muda mulai bermunculan. Marc Marquez menjadi pembalap muda yang sangat cepat meroket sehingga koleksi trofi juaranya mulai mendekati torehan Rossi.
Ada pula nama-nama yang siap menjadi ancaman seperti Danilo Petrucci, Francesco Bagnaia dan Franco Morbidelli. Dua nama terakhir merupakan murid Rossi yang sudah mulai membuat gerah sang guru.
Bagaimana tidak, keduanya sudah mengalahkan catatan waktu Rossi di latihan pramusim di sirkuit Sepang. Rossi secara berkelakar juga mengatakan fenomena ini jelas membuatnya kesal.
Rossi mengaku mulai khawatir dengan fenomena ini. Dia mengaku tak pernah menyangka bisa secepat itu dikalahkan sang murid mengingat masih minimnya pengalaman Bagnaia dan Morbidelli.
“Saya akan coba racuni mereka saat ada di rumah! Saya pikir persaingan bakal tambah sulit karena saya punya gaya yang sama dengan Morbidelli,” kata Rossi,berkelakar, seperti dikutip crash.
Rossi mengaku tak pernah punya rencana untuk melawan muridnya sendiri di MotoGP.
Namun baru enam tahun terbentuk, dua muridnya sudah langsung tembus MotoGP.
“Saat saya memulai akademi bersama Bagnaia dan Morbidelli.Kami tak menyangka para murid bakal melawan saya,” ujar Rossi.
Belum lagi ada pembalap ‘setengah’ tua seperti Andrea Dovizioso, Jorge Lorenzo, Pol Espargaro dan Johann Zarco yang siap menikung Rossi. Harapan Rossi untuk mengejar gelar kesepuluh semakin berat.
Semua itu harus didukung tak hanya oleh performa Rossi di lintasan tapi juga tim yang menukangi motor. Kalau motor tak mendukung, Rossi pun bakal sulit untuk mengejar ambisi pribadinya untuk merebut gelar di MotoGP.
Rossi sangat terobsesi dengan angka sepuluh yang terus dikejarnya dalam sepuluh tahun terakhir. Kalau perlu, dia bisa saja nekat terus membalap hingga usia empat puluh enam tahun, sama seperti nomor motornya yang legendaris.
Beberapa pihak di sekelilingnya pun sudah memberikan dukungan agar Rossi terus membalap seperti dari sang ayah, Graziano. Hingga kini, Rossi juga belum tercatat sebagai pembalap tertua yang pernah aktif balapan.
Setidaknya masih ada tiga pembalap yang pernah menang atau membalap di usia lebih tua. Mereka adalah Fergus Anderson asal Spanyol, Jack Findlay dan Leslie Graham .
“Tidak seperti orang lain, dia seakan mampu menghentikan efek dari waktu seperti sepuluh tahun lalu, dia berada di kondisi terbaiknya,” kata Graziano, seperti dilansir situs MotoGP.
Adik Valentino Rossi, Luca Marini, dan adik Marc Marquez, Luca Marini, bakal bersaing di ajang Moto2 musim depan.
Tak hanya sang ayah, adik tiri Rossi, Luca Marini juga ingin sang kakak terus membalap. Dia berharap suatu saat bisa bersaing dengan Rossi di lintasan.
“Saya sudah katakan padanya untuk tetap balapan sampai usia 46 tahun. Setelahnya, barulah ia boleh pensiun. Saat ia pensiun nanti, paddock takkan lagi sama tanpanya,” ungkap rider yang akrab disapa Maro ini.
Dilihat dari prestasi yang diraih Rossi , dia memang belum mengalami penurunan prestasi. Rossi beberapa kali nyaris menjadi juara., namun dua pembalap motor yaitu Jorge Lorenzo dan Marc Marquez menjegalnya dari perebutan gelar
Tak ada hal yang paling ingin dikejar Valentino Rossi, pembalap Monster Energy Yamaha selain gelar kesepuluh di MotoGP.
Terus kompetitif meski sudah tidak muda lagi, Rossi mengklaim kekalahan dramatis dari Nicky Hayden musim 2006 membuktikan bahwa dirinya pantas mengklaim gelar juara dunia kedelapan.
“Memenangi gelar adalah mimpi yang saya percaya bisa diraih, tapi ini juga sebuah penyesalan besar, karena saya pantas mendapatkannya,” ujar Rossi kepada Gazzetta dello Sport.
“Saya kehilangan dua gelar pada balapan terakhir, dan saya juga jadi runner-up selama beberapa kesempatan, karier saya pantas mendapatkan sepuluh gelar. Karena ini juga saya masih mencoba.”
The Doctor mengaku membuat kesalahan krusial, membuatnya kehilangan gelar musim dua belas tahun lalu. Selain itu, ia juga menyebut beberapa keputusannya di masa lalu, khususnya saat berpindah dari satu pabrikan ke pabrikan lainnya.
“Valencia waktu itu, jika saya tetap tenang dan tidak terjatuh, saya bisa menang. Kemudian, ada beberapa hal saya tidak tahu apakah itu blunder atau tidak, pindah ke Ducati, atau memilih Yamaha ketimbang terus menang bersama Honda,” katanya.
“Sejujurnya, saya tidak tahu. Ini bisa jadi yang terakhir, mungkin tidak. Kita berbicara tentang bagaimana sesuatu akan selesai bahkan sebelum dimulai,” ujarnya.