Sirkuit Assen, Sabtu malam, meledak dalam kegembiraan untuk menyaksikan kembalinya Valentino Rossi ke trek juara setelah meraih podium puncak pertamanya. Gairah publik di luapkan dalam kibaran bendera kuning dan “koor” bernada “yel.. yel..” serta antusias kru di garasi yang menghambur dengan memanggulnya kea rah penonton usai laga emosional itu.
Rossi memang pantas menerima sambutan itu karena selama dua tahun terakhir ia terseok-seok bersama tim Ducati dan direcoki oleh stelan motor yang tidak pas. Ia juga memang pantas menerima mendapatkan aplaus publik karena setelah kembali ke Yamaha loma Motto GP mendapat gairah baru dan penggemarnya ingin melihat ia berdiri di puncak podium.
Secara naïf para pengamat Motto GP memprediksi, tanpa Valentino, yang kini berusia 34 tahun, balapan, balapan motor besar itu akan ditinggalkan penonton. Mereka menganggap Rossi sudah menjadi ikon balapan maut itu.
Rossi sendiri seakan tak percaya dengan kemenangan ini. Ia selepas start terus merangsek ke barisan depan. Usai tikungan pertama ia telah melesat k eke posisi empat dan terus menggeber motornya untuk merapat ke “duo” Honda, Pedrosa dan Marquez.
Lima putaran berjalan, Valentino Rossi yang berada di urutan tiga, berhasil melewati Marquez dan membalap di belakang Pedrosa. Satu putaran berikutnya, dia behasil melewati Pedrosa dan mengambil alih pimpinan lomba. Pedrosa dan Marquez bertahan di posisi dua dan tiga.
Di belakang mereka, Lorenzo yang berhasil menembus posisi empat, terus mendapat tekanan dari Crutchlow. Pada lap 16, akhirnya Crutchlow berhasil melewati Lorenzo untuk menempati posisi keempat. Sementara di depan, Rossi masih memimpin balapan diikuti duo Honda.
Di depan, Rossi terus melejit dan akhirnya menutup balapan dengan finis pertama. Ini adalah kemenangan pertama rider Italia tersebut musim ini.
Bagi Rossi, hasil ini mengakhiri penantiannya akan sebuah kemenangan di seri MotoGP selama hampir tiga tahun. Sebelum ini, dia terakhir kali naik podium teratas adalah di MotoGP Malaysia 2010, 10 Oktober 2010, juga bersama Yamaha.
“Saya senang dan saya tidak percaya ini! Rasanya luar biasa bisa kembali menjadi nomor satu. Ini penantian yang sangat lama setelah Malaysia 2010. Saya tidak tahu kalau saya masih bisa menang lagi,” ungkapnya bagaimana dilansir oleh Crash.
“Kemarin adalah masa-masa yang berat, tapi saya tak pernah menyerah. Ini adalah semangat saya dan saya sangat suka balapan motor,” sambungnya.
Pembalap berusia 34 tahun tersebut mengucapkan banyak terima kasih kepada Yamaha yang telah masih memberikan kepercayaan padanya. Rossi juga mengungkapkan bahwa dirinya butuh beradaptasi dengan motor hingga pada enam seri sebelumnya selalu kalah dari para rivalnya, Jorge Lorenzo, Marc Marquez, dan Dani Pedrosa.
“Terimakasih kepada Yamaha karena sudah memberi kesempatan lagi. Perlu waktu untuk menemukan keseimbangan yang tepat dengan motor, tapi saya tahu saya mendapat kesempatan bagus hari ini. Saya bersaing dengan semua orang – Marc (Marquez), (Dani) Pedrosa, dan Cal (Crutchlow) – hari ini, tapi saya selalu lebih cepat di beberapa tempat,” paparnya.
“Saya ingin berterimakasih kepada semua orang yang sudah menolong saya dan sekarang kita harus lanjut di level ini,” lanjutnya.
Dalam balapan tersebut, Rossi yang memulai balapan dari start keempat sukses melewati Stefan Bradl yang berada di depannya. Kemudian, secara perlahan dirinya berhasil melewati duo pembalap Honda yang belakangan cukup mendominasi MotoGP musim ini.
Sedangkan rekan satu timnya, yang satu hari sebelumnya menjalani oparasi patah tulang di sebuah klinik di Barcelona, Jorge Lorenzo hari itu mendapat izin berlomba dari tim medis dan menyudahinya di posisi lima, senang atas kemenangan Valentino.
“Lebih dari dua tahun tanpa kemenangan berat untuknya. Jadi, saya senang untuk partner saya di garasi. Setelah tes di Aragon, saya pikir dia membuat sejumlah kemajuan dan di sini dia memaksimalkan kesempatan,” kata Lorenzo.
Rossi kini menempati urutan kelima klasemen pebalap. Dia mengoleksi 85 poin dari tujuh seri dan terpaut 51 poin dari Pedrosa yang ada di urutan teratas.