Para ahli telah berdebat selama bertahun-tahun untuk menentukan apakah makan telur itu baik atau buruk untuk kesehatan kita.
Tampaknya jawabannya mungkin tergantung pada berapa banyak kita makan setiap minggu – itulah temuan penelitian medis baru yang diterbitkan dalam jurnal medis JAMA.
Disebutkan bahwa makan dua telur sehari sudah dapat menyebabkan kerusakan kardiovaskular dan kematian dini. Itu karena jumlah besar kolesterol yang terkandung dalam kuning telur sekitar seratus delapan puluh lima miligram kolesterol, lebih dari setengah asupan maksimum harian yang direkomendasikan
Studi ini menganalisis data dari enam percobaan yang melibatkan lebih dari tiga puluh ribu peserta selama tujuh belas tahun.
Para peneliti menyimpulkan bahwa makan telur tiga ratus miligram sehari meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular persen dan kematian dini
Dalam kasus yang lebih spesifik, mereka menemukan bahwa makan tiga hingga empat telur sehari dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan risiko kematian prematur
Menurut penelitian, hasil tersebut tidak tergantung pada usia, tingkat kebugaran, penggunaan tembakau atau kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi.
“Studi kami menunjukkan bahwa jika dua orang mengikuti diet yang sama persis dan satu-satunya perbedaan adalah konsumsi telur, orang ini akan memiliki kemungkinan lebih tinggi menderita penyakit jantung,” kata Norrina Allen, seorang profesor kedokteran di Universitas Northwestern dan salah satu penulis penelitian.
Bertentangan dengan penelitian sebelumnya Penelitian baru ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang tidak menemukan hubungan antara konsumsi telur dan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. Allen mengatakan bahwa studi tersebut memiliki sampel yang kurang beragam dan periode pemantauan yang singkat.
Namun, para peneliti mengakui bahwa mungkin ada kesalahan dalam analisis mereka. Data tentang konsumsi telur dikumpulkan melalui kuesioner di mana responden harus mengingat diet mereka di bulan dan tahun-tahun sebelumnya.
Para ahli lain juga menunjukkan bahwa hasil yang sama. Namun, meski mereka menunjukkan hubungan antara konsumsi telur dan peningkatan risiko penyakit jantung dan kematian dini, itu tidak dapat membuktikan penyebabnya.
“Kekuatan penelitian ini adalah bahwa ia lebih mewakili keragaman etnis populasi AS dan diet yang dikonsumsi oleh orang Amerika biasa,” kata Tom Sanders, profesor Nutrisi dan Diet di King’s College London. “Keterbatasannya adalah ketergantungan pada ukuran tunggal asupan makanan.”
Jumlah yang disarankan Jadi, berapa banyak telur yang harus kita makan?
Allen merekomendasikan tidak lebih dari tiga telur dalam seminggu. Dia juga memberikan beberapa saran untuk pecinta telur, salah satunya harus makan putih telurnya.
“Saya tidak menganjurkan orang menghilangkan telur dalam menu makan mereka. Saya hanya menyarankan agar orang memakannya dalam jumlah sedang,” katanya. Tom Sanders juga mengamati bahwa penelitian ini difokuskan pada orang-orang AS.
Telur memang tak terbantahkan adalah merupakan salah satu sumber protein yang baik bagi tubuh.
Telur sudah menjadi bahan makanan penting yang dibutuhkan sehari-hari. Banyak olahan makanan yang menggunakan telur.
Telur bisa juga bisa diolah dengan berbagai macam teknik, seperti digoreng dan direbus. Terdapat berbagai cara untuk dapat menikmati sajian telur. Tak heran, banyak orang yang menyukai telur dan bisa makan banyak telur dalam seminggu.
Namun, adakah manfaat dan risiko dari mengonsumsi telur?
Selain sebagai sumber protein, telur juga mempunyai banyak kandungan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh.
Telur ternyata mengandung lutein dan zeaxanthin, yaitu antioksidan yang mempunyai peran penting pada kesehatan mata. Ini terutama diperlukan bagi orang yang sudah tua, di mana terjadi penurunan pada kemampuan penglihatannya.
Telur mempunyai kandungan antioksidan kuat yang dapat mempertahankan kesehatan retina mata, sehingga kesehatan mata tetap terjaga walaupun sudah berumur.
Lutein dan zeaxanthin, yang banyak terkandung dalam kuning telur, dapat membantu mengurangi risiko katarak dan degenerasi makula (yang dapat menyebabkan kebutaan pada orang tua), penyakit mata yang sangat umum terjadi pada orang yang sudah berumur
Di samping telur banyak mengandung manfaat seperti disebutkan di atas, tetapi mengonsumsi terlalu banyak telur juga mengandung risiko. Terlebih lagi jika Anda mempunyai penyakit tertentu, seperti hiperkolesterolemia.
Satu butir telur mengandung 212 mg kolesterol, sedangkan Anda direkomendasikan hanya mengonsumsi sebanyak 300 mg dalam sehari. Lalu bagaimana?
Sebenarnya, kolesterol dalam makanan tidak selalu meningkatkan kolesterol dalam darah. Hati yang memproduksi kolesterol tidak mengkonversi semua kolesterol dalam makanan menjadi kolesterol darah. Namun, reaksi setiap individu dalam mengonsumsi telur sangat berbeda-beda.
Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa tujuh puluh persenorang yang mengonsumsi telur tidak meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuhnya sama sekali, sedangkan tiga puluh persen lainnya dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan kolesterol total dalam darah walau hanya sedikit mengonsumsi telur.
Banyak orang bilang bahwa kuning telur jahat karena mengandung banyak kolesterol yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit jantung. Untuk membuktikan hal ini, maka banyak penelitian dilakukan.
Yang mengejutkan adalah bahwa banyak penelitian tidak membenarkan hal ini. Tinjauan dari tujuh belas penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi telur dengan penyakit jantung atau stroke.
Bahkan, anggapan Anda selama ini yang mengatakan bahwa telur dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh juga tidak selamanya benar.
Kembali lagi ke hubungan antara telur dan penyakit jantung. Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh British Journal of Medicine menunjukkan bahwa konsumsi satu telur per hari ternyata tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke pada orang sehat.
Namun, hati-hati bagi Anda yang mengalami kesulitan dalam mengontrol kadar kolesterol total dan kolesterol jahat , sebaiknya batasi konsumsi telur Anda pilih bagian putih telurnya saja. Bagi Anda yang menderita diabetes, juga sebaiknya batasi konsumsi telur Anda.
Dalam penelitian Nurses’ Health Study and Health Professionals, risiko penyakit jantung meningkat pada Anda yang menderita diabetes, baik pria dan wanita, jika Anda makan 1 atau lebih telur setiap hari.
Jadi, kesimpulannya adalah telur menjadi makanan sehat bagi Anda yang sedang dalam keadaan sehat. Mengonsumsi satu telur per hari bagi orang sehat tidak akan menjadi masalah.
Namun, berbeda bagi Anda yang menderita penyakit diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau mengalami masalah dengan kolesterol dalam darah, sebaiknya Anda membatasi konsumsi telur harian Anda.
Anda masih bisa mengonsumsi telur, tetapi sebaiknya tidak lebih dari tiga kali dalam seminggu.