Insomnia?
Ya, susah tidur.
Dan apakah meruopakan salah satu dari mereka yang mengalami kesulitan tidur?
Masalah susah tidur atau insomnia tidak hanya dialami oleh satu atau dua orang.
Jika Anda salah satunya, jangan menyerah dan langsung menjatuhkah pilihan pada obat tidur.
Anda bisa mengatasi masalah sulit tidur ini dengan mengubah kebiasaan tidur yang buruk dan menjernihkan pikiran melalui meditasi.
Dengan menerapkan dua2 cara pengobatan tradisional ini, Anda bisa membebaskan diri dari obat tidur yang pada dasarnya juga tidak bisa mengatasi masalah Anda hingga ke akarnya.
Berdasarkan hasil dua studi baru, cognitive behavioral therapy untuk mengubah sikap dan tingkah sesorang mengenai tidur dan menggunakan meditasi untuk menciptakan ralaksasi bisa membantu para penderita insomnia mendapatkan tidur malam yang lebih baik tanpa perlu menggunakan obat.
Berlawanan dengan keyakinan umum, terang peneliti, insomnia tidak hanya menyerang di waktu malam tetapi berlaku dua puluh empat jam.
Karena itu, dengan mengajarkan cara relaksasi dan menjernihkan pikiran di siang hari, mereka diharapkan bisa tidur lebih nyenyak di malam hari.
“Hasil studi menunjukkan kalau mengajarkan teknik relaksasi sepanjang hari bisa memperbaiki kualitas tidur di malam hari,” ujar Ramadevi Gourineni, direktur program insomnia dari Northwestern Memorial Hospital, seperti dikutip situs WebMD.
Studi yang dilakukan Gouverni mencaritahu manfaat meditasi sebagai pengobatan insomnia pada sebelas pasien insomnia. Partisipan ini dibagi menjadi dua kelompok.
Satu kelompok dilatih melakukan yoga kriya, dimana meditasi digunakan untuk memfokuskan perhatian internal. Dan sisanya menerima pendidikan kesehatan umum saja.
Hasil studi dua bulan kemudian menunjukkan, kelompok yang melakukan meditasi mengalami perbaikan baik kuantitas maupun kualitas tidur. Hal ini didasarkan pada diari yang mereka buat.
Mereka juga mengaku membutuhkan waktu lebih sedikit untuk bisa tertidur, dan mengalami lebih sedikit gejala-gejala depresi. Dari hasil ini, para peneliti menyimpulkan, meditasi merupakan pengobatan alternatif yang cukup efektif mengatasi masalah insomnia.
Studi kedua melihat efek program Cognitive-Behavioral Therapy yang didisain untuk mengobati insomnia pada seratus lima belas pasien insomnia.
Program ini meliputi evaluasi kebiasaan pasien, tingkah laku, dan pengetahuan pasien mengenai tidur.
Selama sesi tersebut, pasien belajar cara membuat jadwal tidur, menciptakan lingkungan yang nyaman untuk tidur, mengurangi stimulus yang bisa mengganggu tidur, melakukan pelatihan relaksasi, serta latihan mengendalikan pikiran.
“CBT-I mengajarkan strategi-strategi untuk “menata ulang” sistem tubuh yang berfungsi mengatur tidur,” terang Ryan Wetzler, PsyD, dari Sleep Medicine Specialists di Louisville, salah seorang peneliti.
”Karena sistem ini juga berperan penting dalam mengatur mood, rasa sakit, serta proses tubuh lainnya, maka keahlian yang dipelajari melalui CBT-I juga bermanfaat positif pada mood, kecemasan, rasa sakit, serta kondisi psikologis lainnya.”
Hasil studi ini menunjukkan bahwa limka puluh hingga enam puluh persen pasien yang biasanya mengalami gejala seperti kesulitan jatuh tertidur, tetap terjaga, atau kedua-duanya, mengaku mengalami perbaikan.
Mereka yang melengkapi lima kali atau lebih terapi juga mengalami perbaikan dalam ukuran-ukuran yang menunjukkan kualitas tidur lainnya serta membutuhkan lebih sedikit obat-obatan untuk mengatasi insomnia mereka.
Bagaimana dengan Anda? Dua bukti ilmiah ini tentunya bisa mendorong Anda mengatasi insomnia tanpa harus bergantung pada obat-obatan kimia.