Valentino Rossi lagi-lagi membuktikan dirinya belum habis, meskipun sudah berusia emapt puluh tahun.
Pembalap Monster Energy Yamaha tersebut dinilai masih berpeluang dalam persaingan menuju juara dunia MotoGP
The Doctor menempati peringkat ketiga klasemen sementara MotoGP, dengan raihan tiga puluh satu poin dari dua seri.
Dia terpaut empat belas4 poin dari pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, yang menguasai puncak klasemen.
Posisi kedua ditempati pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, yang mengoleksi empat puluh satu poin atau unggul sepuluh angka atas Rossi.
Dovi menjuarai seri pembuka di Qatar, kemudian naik podium ketiga di Argentina.
Saat disinggung tentang kans merebut gelar juara dunia kesepuluh pada musim ini, Rossi pilih merendah. Dia mengaku cukup senang menghuni peringkat ketiga klasemen sementara.
Menurutnya, Marquez dan Dovizioso merupakan favorit juara musim ini.
“Gelas saya masih setengah penuh. Saya senang berada di peringkat ketiga klasemen, di belakang dua favorit juara. Saya harus memikirkan balapan demi balapan. Kami bekerja keras, tapi tantangannya masih sulit. Marquez dan Dovizioso masih jadi favorit,” kata Valentino Rossi, seperti dilansir GP One.
Pada balapan MotoGP Argentina, Rossi menunjukkan masih bertaji di usia senja bagi seorang pembalap. Start dari posisi keempat, Rossi terus bersaing di rombongan kedua, di belakang Marquez yang melesat tanpa lawan.
Hampir sepanjang balapan, dia terlibat duel seru kontra Dovizioso untuk memperebutkan posisi kedua. Pertarungan tersebut akhirnya dimenangi Valentino Rossi yang menyalip Dovizioso di lap terakhir.
Namun, Rossi harus mengakui kalah jauh dari Baby Alien. Pembalap Spanyol itu melintas garis finis jauh di depan para rivalnya.
Marquez bahkan unggul hampir 10 detik atas Rossi. The Doctor tak lepas dari perhatian Rossi. Dia mengakui Marquez benar-benar mustahil didekati pada balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo tersebut.
“Kami harus berusaha bertarung dan berharap mendekati Marc . Tentuu, saya lebih senang jarak tiga detik, ketimbang sepuluh detik…setidaknya saya masih bisa melihatnya,” kata Rossi sembari tertawa.
Sementara itu, duel Valentino Rossi dengan Andrea Dovizioso sepanjang balapan MotoGP Argentina menyedot perhatian publik.
Tapi, selain bersaing dengan Dovi, Rossi juga sempat berduel sengit dengan Franco Morbidelli yang notabene adalah anak didiknya.
Duel guru dan murid tersebut terjadi di pertengahan balapan MotoGP Argentina. Rossi dan Morbidelli sama-sama berada di rombongan kedua, sedangkan Marc Marquez melesat sendirian di depan.
Status sebagai anak didik tak membuat Morbidelli mengalah begitu saja terhadap Rossi. Pembalap Petronas Yamaha SRT itu sempat menyulitkan The Doctor.
Fakta tersebut tak dibantah Rossi.
Pembalap MotoGP asal Tavullia, Italia, tersebut mengakui perlawanan sengit yang disuguhkan Morbidelli. Rossi sama sekali tak terkejut.
“Franco tangguh. Tapi, saya sudah mengetahuinya. Kam sering berduel di Ranch juga. Saya ikut menyesal balapannya berakhir seperti itu,” kata Rossi, seperti dilansir GP One, Selasa
Performa impresif Morbidelli di MotoGP Argentina berakhir pahit.
Pembalap Italia tersebut gagal finis setelah mengalami crash dengan pembalap Monster Energy Yamaha lainnya, Maverick Vinales.
Insiden tersebut terasa makin pahit karena terjadi pada lap terakhir. Padahal, Vinales dan Morbidelli sama-sama berpeluang meraup poin karena saat terjatuh tengah memperebutkan posisi.
Peristiwa tersebut tentu sangat menyesakkan bagi Yamaha. Pabrikan asal Jepang itu akhirnya bisa tetap tersenyum lebar setelah Valentino Rossi finis di posisi kedua MotoGP Argentina