Manajer Manchester City, Pep Guardiola meminta timnya tak larut dalam kemenangan atas Burnley
Ia berharap anak asuhnya tetap fokus sehingga meraih kemenangan dalam dua laga terakhir.
Manchester City terus menekan pertahanan Burnley sejak menit awal. Namun, pertahanan ketat yang digalang tim asuhan Sean Dyche itu membuat Manchester City baru bisa mencetak gol pada babak kedua.
Tepatnya pada menit keenam puluh tiga, Sergio Aguero mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut.
Kemenangan pun membawa Manchester City kembali menggeser Liverpool dari puncak klasemen dengan hanya selisih satu poin.
Pep Guardiola, cukup puas dengan penampilan para pemainnya meski hanya meraih kemenangan tipis atas Burnley.
Dominasi yang diperlihatkan The Citizens menjadi bukti timnya bermain jauh lebih baik, di mana Burnley tak sekalipun menembak bola ke arah gawang Ederson Moraes atau mendapatkan tendangan sudut.
Bermodalkan kemenangan atas Burnley dan kembali ke puncak klasemen, Pep Guardiola pun menegaskan Manchester City harus berhasil memenangi dua laga tersisa yang harus dijalani, yaitu menghadapi Leicester City di laga kandang dan saat mengakhiri musim di kandang Brighton & Hove Albion.
“Tak satu pun tembakan ke gawang kami atau pun tendangan sudut di area kami. Kami tim kecil tapi kami pintar. Pada babak pertama lapangan kering sehingga sedikit sulit. Namun, di babak kedua kami tahu kami harus mencetak gol,” ujar Pep Guardiola seperti dilansir BBC Sports.
“Kami mengendalikan bola panjang dan kami mendapatkan peluang untuk bisa mencetak gol kedua, apa pun bisa terjadi pada menit-menit terakhir. ”
“Pada babak pertama kami tak menciptakan begitu banyak peluang, tapi dari laga ini kami tahu ini merupakan pertandingan yang Anda mainkan dengan tekad kuat dan sembilan puluh dua poin adalah sesuatu yang luar biasa.”
“Sekarang semua tergantung kepada kami, di mana kami harus memenangi dua laga berikutnya, dan yang berikutnya adalah menghadapi Leicester,” kata Guardiola.
Manchester City kini berada di puncak klasemen Premier League dengan mengemas sembilan puluh dua pertandingan dengan menyisakan dua laga hingga akhir musim. The Citizens unggul hanya satu poin dari Liverpool yang menyisakan laga kontra Newcastle United dan Wolverhampton Wanderers.
Manchester City dan Liverpool hingga kini masih bersaing ketat dalam perburuan gelar juara Liga Inggris.
Perang mental alias adu urat syaraf kerap menghiasi rivalitas tersebut, termasuk dari sisi kedua pelatih, Pep Guardiola dan Jurgen Klopp.
Jurgen Klopp dan Pep Guardiola beradu kekuatan mental yang dibalut dengan komentar-komentar bernada pujian. Mereka terus memuji satu sama lain sebagai tim yang layak menjadi juara musim ini.
Dilihat dari kacamata netral, kedua tim tersebut layak jadi juara. Liverpool dan Manchester City menjadi dua tim terkuat paling konsisten sepanjang musim ini. Siapa pun yang jadi juara di akhir musim nanti memang layak mendapatkannya.
Liverpool baru saja menghajar Huddersfield lima gol tanpa balas di laga ke-36 musim ini. Mereka hanya tinggal memainkan dua pertandingan lagi dengan harapan terus meraih kemenangan sembari berharap Manchester City gagal meraih poin penuh.
“Kami tidak berpikir soal hal-hal lain. Jika kami melakukan tugas kami pada dua laga ke depan dan ada sesuatu yang terjadi di laga lain (kekalahan atau hasil imbang Man City) maka kami bakal jadi juara. Jika tidak, bagaimanapun kami telah melakukan yang terbaik,” tegas Klopp di Liverpoolfc.com,.
“Memberikan serfatus persen yang terbaik, dan itulah satu-satunya hal yang bisa anda harapkan dari kami. Anda tidak bisa meminta keberuntungan, anda tidak bisa meminta takdir, anda harus bekerja keras dan sisanya akan terjadi dengan sendirinya. Itulah yang kami lakukan,” imbuh Jurgen Klopp tentang usaha Liverpool.
Pernyataan Klopp dibalas langsung Pep Guardiola. Bos City ini menegaskan timnya tidak pernah memikirkan apa yang dilakukan Liverpool atau apa isi komentar Jurgen Klopp. Manchester City hanya terus bekerja dengan berasumsi Liverpool bakal terus menang.
“Mereka (Liverpool) akan memenangkan setiap pertandingan mereka. Oleh karena itu kami harus memenangkan ketiga laga kami untuk jadi juara. Kami sudah memahami itu cukup lama, tetapi setiap pertandingan jadi lebih sulit dengan tekanan yang semakin besar, sebab anda tahu garis finis kini semakin dekat,” kata Pep di fourfourtwo.
“Kami tidak perlu melihat apa yang mereka lakukan. Segalanya ada di tangan kami dan itulah sedikit keunggulan yang kami punya saat ini.”
“Jika kami menang Minggu besok, Senin berikutnya, dan laga terakhir melawan Brighton kami akan jadi juara. Dia (Klopp) boleh saja perang saraf tetapi yang perlu kami lakukan adalah fokus pada apa yang perlu kami lakukan dan menang,” tutup Pep.