close
Nuga Sehat

Efek dan Bahayanya Tidur Setelah Sahur

Umat Muslim yang yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan pasti sudah terbiasa melakukan santap sahur dini hari, sekitar pukul tiga atau empat pagi.

Biasanya mereka tidur setelah sahur, karena rasa kantuk disebabkan tubuh sibuk mencerna makanan. Setelah selesai makan, otak mengirimkan sinyal ke organ untuk segera mencerna dan mengarahkan semua darah menjauh dari organ.

Sel-sel darah merah membantu mencerna makanan yang membantu mendistribusikan nutrisi ke seluruh tubuh, sehingga menyebabkan otak kekurangan darah dan menyebabkan ngantuk.

Namun, tidur setelah sahur ternyata berbahaya bagi kesehatan.

Apa saja bahayanya?

Ya, kebiasaan langsung tidur setelah santap sahur ternyata bisa menyebabkan beberapa penyakit yang mengganggu kesehatan, berikut di antaranya:

Tidur setelah sahur begitu terasa nyaman, tetapi hal ini menyebabkan heartburn yang dapat menyebabkan masalah tidur.

Heartburn terjadi karena produksi asam lambung berlebihan yang menyebar dari lambung naik ke tenggorokan atau dada.

Asam lambung yang menuju ke organ bagian atas menyebabkan sendawa dan terasa asam di mulut. Sakit maag juga terkait dengan bersendawa sehingga membuat Anda bisa tidur lebih nyenyak.

Asam lambung terjadi karena letak katup antara kerongkongan dan lambung yang tidak menutup. Asam lambung bergerak menuju tenggorokan dan membuat tubuh merasakan sensasi terbakar.

Jika kondisi ini tidak segera diobati, kemungkinan akan menyebabkan kerusakan pada selaput lendir tenggorokan yang menyebabkan komplikasi lebih lanjut.

Ketika pencernaan yang tidak tepat, muncul penyakit seperti Gastroesophageal Reflux Disease, ketika makana yang dicerna dalam perut naik ke kerongkongan, yang memungkinkan asam lambung muncul dan menciptakan sensasi terbakar yang mungkin terjadi di tenggorokan.

Efek tidur setelah sahur menyebabkan masalah pencernaan karena Anda tidak dalam posisi tegak, merupakan cara yang lebih disukai bagi tubuh untuk mencerna makanan.

Jika terus melakukan kebiasaan tidur setelah sahur, itu mungkin dapat menyebabkan sejumlah penyakit pencernaan

Sebuah penelitian di Yunani yang menyimpulkan bahwa tidur setelah sahur menyebabkan peningkatan risiko stroke. Sebuah penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Ioannina di antaranya mengalami stroke sebelumnya, sementara  lainnya didiagnosis dengan kondisi medis yang disebut sebagai sindrom Koroner Akut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur setelah empat hingga lima jam makan memiliki risiko lebih rendah terkena stroke.

Teori-teori yang terkait dengan temuan ini termasuk bahwa asam lambung berhubungan dengan sleep apnea yang mungkin menyebabkan stroke.

Sementara menurut penelitian lain, ketika tubuh bekerja keras mencerna makanan dan jika Anda tidur setelah makan, ada kemungkinan peningkatan tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol yang mengarah pada peningkatan risiko terkena stroke.

Bahaya tidur setelah sahur menyebabkan sakit perut dan kembung yang menimbulkan rasa nyeri, tidak nyaman, dan perut terasa penuh.

Jika mengonsumsi makanan pedas, padat, dan berlemak menyebabkan masalah pencernaan, termasuk heartburn, yang mengakibatkan gangguan tidur.

Sementara makanan yang membuat Anda rilek adalah makanan yang mengandung karbohidrat dan protein, seperti roti gandum, daging tanpa lemak, yoghurt rendah lemak, dan buah-buahan.

Bahaya tidur setelah sahur dapat menyebabkan gula darah naik di pagi hari, tetapi tidak makan apa pun sebelum tidur juga dapat menyebabkan hipoglikemia (kadar gula dara rendah).

Pilihan yang lebih tepat untuk mencegah gula darah naik adalah mengonsumsi makanan kaya protein (telur, susu, daging, ikan) dan sumber karbohidrat kaya serat (gandum, beras merah, nasi jagung, kentang, dan singkong).

Banyak ahli kesehatan mengatakan bahwa makan apa pun di malam hari adalah kontraproduktif dengan tidur nyenyak dan kesehatan yang baik secara umum, karena membuat tubuh tidak memiliki kemampuan membakar kalori.

Hal ini mungkin juga berlaku ketika Anda tidur setelah sahur.

Jadi, hindarilah efek tidur setelah sahur degan membatasi konsumsi karbohidrat, seperti nasi, yang dapat dengan cepat menyebabkan penumpukan lemak dan penambahan berat badan.

Bahkan 8 ons karbohidrat dari pasta mengandung sekitar 300 kalori dan terdiri dari hampir 80 persen karbohidrat.

Sekarang Anda sudah tahu bahaya tidur setelah sahur bagi kesehatan, dan pertanyaannya adalah berapa jam sebelum tidur Anda harus berhenti makan.

Waktu yang disarankan untuk tidur setelah sahur adalah sekitar dua hingga tiga jam. Ini akan memberi tubuh Anda cukup waktu untuk mencerna makanan dalam posisi tegak, serta menghindari berbaring dengan perut yang telah terisi penuh oleh makanan besar.

Anda dapat tidur nyenyak setelah makanan benar-benar diserap dan tubuh tidak akan menyimpan lemak karena sudah dibakar.

Ketika menunggu waktu untuk tidur kembali setelah sahur, hindari hal-hal sederhana berikut ini untuk mencegah masalah pada pencernaan:

Studi menyimpulkan bahwa merokok setelah makan sama dengan 10 batang rokok dihisap pada waktu yang berbeda. Ini meningkatkan risiko menderita kanker paru-paru.

Mandi setelah makan meningkatkan risiko menderita masalah pencernaan. Mandi meningkatkan aliran darah ke tangan, kaki, dan seluruh tubuh, yang menyebabkan berkurangnya aliran darah menuju organ pencernaan dan melemahkan fungsi pencernaan. Jika berencana untuk mandi, Anda harus menunggu 40 menit setelah selesai makan.

Buah-buahan dapat membantu tubuh dalam pencernaan jika dikonsumsi satu hingga dua jam sebelum makan siang atau makan malam. Jika mengonsumsi buah-buahan setelah makan, makanan yang sebenarnya menyehatkan ini malah akan menyebabkan perut kembung.

Tags : slide