Harga emas, hari ini, naik tipis di penutupan perdagangan dan bertahan di atas level psikologisnya.
Hal ini terjadi karena kekhawatiran investor akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global karena perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.
Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Selasa pagi WIB, harga emas di pasar spot naik hampir satu persen ke level tertingginya, seribu lima ratus sepuluih dollar per ounce
Untuk harga emas AS berjangka AS kenaikannya juga berada pada angka yang sama.
“Emas sedang menguji level rebound karena kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan pembicaraan perang dagang (antara AS dan China),” jelas analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa.
“Sejauh ini masih ada ruang bagi harga emas untuk terus naik karena memang pasar saham sedang terguncang,” tambah dia.
Perkembangan terakhir, perang dagang yang melibatkan AS dengan China masih terus belum diketahi ujungnya. Presiden AS Donald Trump pada Jumat lalu mengatakan bahwa dirinya belum siap untuk membuat kesepakatan dengan China.
“Untuk mendorong harga emas ke level yang lebih tinggi, kita perlu kejutan negatif di sisi ekonomi, keuangan dan geopolitik. Jika tidak melihat eskalasi lebih lanjut, kita akan cenderung melihat harga emas di bawah tekanan,” kata analis Commerzbank, Eugen Weinberg.
Sementara itu, Goldman Sachs mengatakan pada hari Minggu bahwa kekhawatiran perang dagang yang mengarah ke resesi meningkat dan sepertinya tidak lagi perlu mengharapkan kesepakatan perdagangan antara Washington dan Beijing sebelum pemilihan presiden AS tahun tahun depan.
Fokus pelaku pasar saat ini adalah simposium tahunan Bank Sentral AS atahu the Federal Reserve di Jackson Hole yang berlangsung pada akhir pekan ini.
Investor mencari kejelasan yang lebih besar pada jalur penurunan suku bunga di masa depan. Pelaku pasar melihat peluang enam puluh sembilan persen dari penurunan suku bunga dua puluh lima basis poin oleh Bank Sentral AS pada September nanti.
Harga emas naik sebanyak empat persen minggu lalu dan naik sekitar tujuh belas persen di tahun ini.
Sehari sebelumnya, kilau harga emas tampaknya masih belum pudar Setelah menembus level psikologisnya per ounce minggu lalu, harga emas minggu ini diprediksi masih akan naik.
Menurut laporan Kitco, harga emas sedang bullish berkat tiga faktor: perang dagang Amerika Serikat dan China, bank sentral di berbagai negara yang melonggarkan kebijakan moneter, dan level technical chart yang naik.
Para analis menyebut jika harga emas bisa naik melebihi harga psikologisnya, maka harga diprediksi bisa melonjak hingga harga tertinggi
“Kekuatan di bull market ini bertambah. Belum jelas seberapa tinggi (harga emas) bisa bertambah. Jika kita bisa menembus level tertinggi kita bisa melihat gerakan eksplosif menuju seribu lima ratus dollar,” jelas ahli strategi pasar senior RJO Futures, Phil Streible.
Direktur pelaksana penelitian komoditas dari BMO Capital Markets, Colin Hamilton, berkata lingkungan pasar kini amat mendukung emas. Ia pun turut mengungkit faktor seperti tren yield surat utang yang menurun, risiko geopolitik, dan perang dagang antara AS-China.
Meski demikian, analis ragu lonjakan harga emas dapat terus bertahan. Ada pula yang menyebut agar investor mengambil untung atas kenaikkan ini.
“Jika Anda menahan profit maka Anda merugikan diri sendiri. Secara keseluruhan, lanskap bagi emas masih sangat menguntungkan,” ujar presiden Blue Line Futures Bill Baruch.
Sementara itu harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam turun pada perdagangan akhir pekan lalu
Sedangkan untuk harga buyback emas Antam, pada hari juga turun
Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai nol koma lima gram hingga seribu gram.
Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara, di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.
Pada akhir pekan lalu, harga emas naik dan berada di pekan terbaik dalam lebih dari tiga tahun terakhir.
Hal ini didorong oleh negative yielding debt di seluruh dunia, bank sentral dovish dan meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China menjaga harga terkurung mendekati level seribu lima ratus dollar.
Dikutip dari laman CNBC, harga emas di pasar spot naik nol koma tiga persen
“Harga emas saat ini berada di lingkungan yang sempurna. Untuk itu antara bank sentral (antar negara) memangkas suku bunga dan menghasilkan negatif utang,” kata Analis Pasar Senior OANDA, Craig Erlam.
“Harga emas telah naik sangat tinggi dan akan mencapai titik di mana orang akan mulai mempertanyakan apakah itu overbought,” lanjut dia.
Sejumlah bank sentra negara di dunia seperti Bank Sentral Selandia Baru, Thailand dan India juga mengejutkan pasar dengan serangkaian penurunan suku bunga, menunjuk bahwa amunisi pembuat kebijakan yang semakin berkurang untuk melawan penurunan.