Manchester United mengalami start terburuk di kompetisi Liga Inggris di era Premier League usai bermain imbang dengan Arsenal di pekan ketujuh di Stadion Old Trafford, Selasa dini hari WIB.
Dengan hasil imbang melawan Arsenal, kini MU hanya mengoleksi satu kemenangan dari lima pertandingan terakhir di Liga Inggris.
Satu-satunya kemenangan itu diraih saat menumbangkan Leicester City
Tambahan satu poin dari laga kandang tersebut (melawan Arsenal) membuat MU hanya mengumpulkan sembilan poin dari tujuh pertandingan di Liga Inggris musim ini.
Posisi tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu di klasemen sementara musim ini pun makin melorot dengan turun ke posisi ke-10 dari posisi delapan di pekan sebelumnya.
MU berhak berada di posisi kesepuluh karena unggul selisih gol dari Burnley setelah kedua tim sama-sama mengoleksi sembilan angka.
Dikutip dari FOX Sports Asia berdasarkan statistik Opta, torehan sembilan poin MU di musim ini menjadikan klub berjuluk Setan Merah itu melakoni start terburuk di Premier League.
Start buruk sebelumnya terjadi pada musim tahun lalu saat sama-sama mengoleksi sepuluh poin dari tujuh pertandingan. Hanya saja, saat di musim lalu MU menempati posisi kesepuluh di pekan ketujuh, sedangkan di musim enam tahun lalu ada di peringkat kesembilan.
Awal musim yang buruk pada tahun itu juga yang akhirnya membuat MU memecat Jose Mourinho di bulan Desember sebelum digantikan Solskjaer.
Sementara itu, David Moyes yang menjadi manajer pertama MU setelah era Alex Ferguson memiliki nasib lebih baik dengan bertahan di Old Trafford hingga April 2014 sebelum dipecat.
Sementara itu, manejer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer tak menampik sedang mencari penyerang baru setelah melepas Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez.
Setelah tak lagi mengunakan jasa Lukaku dan Sanchez, lini depan MU saat ini bertumpu pada keberadaan pemain-pemain muda, yakni Anthony Martial Marcus Rashford, Tahith Chong, dan Mason Greenwood.
Permasalahan muncul bagi MU dan Solskjaer ketika beberapa pemain, seperti Martial dan Rashford, mengalami cedera. Solskjaer pun kemudian mengandalkan Greenwood sebagai penyerang utama.
“Ketika kami melepas Alexis dan Romelu pergi, Anda tidak perlu menjadi ilmuwan roket untuk melihat kami butuh merekrut pemain depan. Kami melihat kreativitas dan gol,” ujar Solskjaer dikutip dari Dailymail.
“Tetapi tidak tepat untuk mendapat pemain yang Anda tidak yakin seratus persen karena ketika ada pemain baru datang, Anda butuh seseorang yang tepat yang bakal bertahan di sini dalam periode yang panjang,” tambahnya.
Solskjaer pun menjelaskan memang belum ada pemain yang benar-benar cocok dengan keinginannya kendati banyak striker-striker yang berada di pasaran. Pada bursa transfer awal musim lalu, MU mendatangkan Harry Maguire, Aaron Wan-Bissaka, dan Daniel James.
MU untuk sementara menempati peringkat ke-sebelas dengan delapan poin hasil dari dua kali menang, dua kali imbang, dan dua kali kalah. The Red Devils bakal menjalani laga penutup pada pekan ketujuh dengan menghadapi Arsenal di Stadion Old Trafford.
Untuk memperbaiki posisi di klasemen, Solskjaer menyadari MU membutuhkan gol. MU kini menjadi salah satu kesebelasan yang minim gol di Liga Inggris. Dari enam pertandingan, MU baru mencetak delapan gol.
“Kami butuh mencetak gol lebih banyak lagi, itu pasti. Kami bekerja untuk memperbaiki hubungan, pola, dan pengertian,” kata Solskjaer.
“Kami mengawali dengan sebuah fondasi, saya rasa kami sudah bertahan dengan baik tetapi kami tidak senang dengan kemampuan menyerang,” sambungnya.