Rossi masih belum ingin pensiun dari balapan MotoGP?
Ya, pebalap MotoGP tertua ini, , menyatakan lebih senang memacu motor di atas sirkuit ketimbang memiliki anak.
Keputusan Jorge Lorenzo pensiun pada akhir musim MotoGP ini makin menegaskan Rossi sebagai pebalap paling senior di lintasan balap motor paling bergengsi.
Ketika ditanya mengenai pensiun, Rossi pun menyatakan masih memiliki hasrat besar dalam adu kecepatan di atas kuda besi.
“Sepuluh tahun lalu, saya tidak pernah berpikir saya bakal pensiun setelah [Dani] Pedrosa dan Lorenzo. Tetapi dalam opini saya, semua memiliki waktu sendiri dalam arti kehidupan yang sulit, dan itu bisa dilakukan jika memiliki motivasi dan merasa terhibur,” ucap Rossi dikutip dari Paddock-GP.
“Semua orang memiliki cerita sendiri dan cerita saya bagus tetapi cerita Lorenzo juga bagus. Ada hal berbeda seperti memiliki anak, bagi saya masa depan memang seperti itu tetapi itu tidak menyenangkan seperti di MotoGP dan saya tahu itu [pemikiran MotoGP lebih menyenangkan] sudah berlangsung beberapa tahun,” sambungnya sambil tertawa.
Rossi masih memiliki kontrak dengan tim Monster Energy Yamaha hingga akhir musim mendatang.
Hingga kini belum diketahui masa depan The Doctor setelah kontraknya usai. Juara dunia sembilan kali itu hanya ingin melanjutkan kehidupan di dunia balap hingga benar-benar tak bisa bersaing lagi.
Selain Rossi, musim depan masih terdapat beberapa pebalap yang tergolong senior seperti Cal Crutchlow serta Andrea Dovizioso. Rossi, Crutchlow, dan Dovizioso masih bisa naik podium pada MotoGP.
Bahkan Dovizioso mampu dua kali menjadi juara seri dan menempati peringkat kedua pada klasemen akhir.
Rossi justru belum bisa kembali berada di podium teratas pada musim lalu setelah kali terakhir menjuarai MotoGP Belanda
Sementara itu banyak pengamat menytakan bahwa Rossi seharusnya sudah pensiun dari lintasan.
Salah seorang pengamat itu, Marco Lucchinelli menilai Valentino Rossi seharusnya sudah pensiun sejak beberapa musim lalu
Pernyataan Luchinelli ini mengacu prestasi Rossi yang kian menurun di pentas MotoGP
Di akhir musim ini, Rossi hanya menempati posisi ketujuh klasemen akhir pebalap.
Posisi tersebut ditempati Rossi karena hanya bisa dua kali naik podium. Torehan itu dibuat Rossi saat menempati podium kedua di MotoGP Argentina dan Amerika Serikat.
Rapor Rossi itu sangat kontras jika dibandingkan saat tampil di MotoGP tahun lalu dengan lima kali menempati podium.
Pebalap berusia gaek itu empat kali menempati podium ketiga di MotoGP Qatar, Prancis, Italia, dan Catalunya.
Saat tampil di MotoGP Jerman, Rossi meraih prestasi yang lebih baik dengan finis sebagai runner up. Di akhir musim, Rossi menempati posisi ketiga klasemen pebalap atau hanya kalah dari Marc Marquez (Repsol Honda) dan Andrea Dovizioso
“Saya kira akan lebih baik jika Vale [Valentino Rossi] berhenti sebelumnya. Dia memang bisa membalap sampai lima puluh tahun, menempati posisi ketujuh atau kedelapan setiap pekannya dan terkadang bisa finis keempat,” ujar Lucchineli seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.
“Rossi yang kita kenal balapan untuk meraih juara setiap pekannya. Sesuatu yang penting telah berubah,” ia menambahkan.
Di musim depan, peluang Rossi untuk mengukir prestasi lebih baik akan lebih berat.
Selain masih akan adu cepat dengan Marquez, Dovizioso, dan Maverick Vinales, pengoleksi tujuh gelar juara dunia MotoGP itu akan ditantang para pebalap muda seperti Fabio Quartararo hingga pendatang baru di MotoGP Alex Marquez.
Rossi sendiri menilai kecepatan motor yang akan dipakai pada MotoGP musim depan masih tertinggal dari Ducati dan Honda.
Rossi memakai prototipe motor Yamaha saat melahap putaran di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia,
Di sesi terakhir ini, Rossi menempati posisi kesembilan
Di luar posisi Rossi, Yamaha sebenarnya tampil dominan di sesi tes terakhir. Pabrikan asal Jepang itu bisa menempatkan tiga pebalap sekaligus di posisi terdepan.
Rekan setim Rossi, Maverick Vinales jadi yang terbaik. Sedangkan posisi kedua dan ketiga ditempati dua pebalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.
“Kami coba lebih cepat di trek lurus dan motor sedikit lebih baik meski masih jauh [dari memuaskan]. Buat saya, kami berjalan ke arah yang benar namun tetap jarak [kecepatan maksimum motor] cukup jauh,” ujar Rossi seperti dilansir Crash.
“Ini adalah yang ketiga [versi] dan mesin sudah lebih baik. Namun, tetap mesin adalah bagian yang perlu untuk ditingkatkan.”
Setelah tes MotoGP di Valencia, Rossi mengaku bersemangat untuk melihat performa motor pada tes berikutnya yang berlangsung di Sirkuit Jerez, akhir November mendatang.
Menurut pebalap itu, Jerez punya karakteristik lintasan yang mirip dengan banyak sirkuit MotoGP.
“Ini sangat penting. Anda mengetahui Jerez lebih baik karena sirkuit ini sangat mirip dengan banyak trek lain. Sedangkan Valencia sangat kecil dan berbeda,” ucapnya.
Selain Rossi, Quartararo dan Vinales berharap bisa melakoni tes di Sirkuit Jerez memakai prototipe motor baru. Kedua pebalap ini melakoni tes di Valencia