Harga emas yang menurun di akhir tahun ini diprediksi oleh para analis akan moncreng di tahun depan dengan menembus batas angka psikologisnya.
Moncrengya harga emas di tahun depan itu, seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” marena didukung oleh ketidakpastian perdagangan dan pertumbuhan global,
Seperi juga di predksi The Dutch bank’s perdagangan emas jauh di atas lantai baru seribu empat ratus lima puluh dollar per ons sepanjang tahun depan tetapi tidak melihatnya naik jauh di atas seribu lima ratus dollar per ons.
“Di tahun depan, ketidakpastian seputar pembicaraan perdagangan dan pertumbuhan global kemungkinan akan tetap menjadi pendorong utama,” kata kepala strategi komoditas ING Warren Patterson dan ahli strategi komoditas senior Wenyu Yao dalam laporannya.
Di Q1, bank memiliki perkiraan rata-rata emas di seribu lima ratus dollar per ons, kemudian turun menjadi seribu empat ratus tujuh puluh dollar dan Q3, dan akhirnya naik ke seribu empat ratus delapan puluh dollar.
“Kami saat ini memperkirakan bahwa harga emas akan rata-rata sekitar seribuempat ratus tujuh puluh dollar per ons selama tahun depan” kata laporan ING.
Potensi kenaikan emas lebih lanjut akan tergantung pada seberapa sentimen Federal Reserve tentang langkahnya tahun depan.
“Sebagai hasil dari ketidakpastian perdagangan dan kekhawatiran terhadap pertumbuhan global, kami melihat kenaikan harga emas dari level saat ini. Sementara jika Fed AS berubah semakin dovish, ini hanya memberikan kenaikan lebih lanjut,” tulis laporan itu.
Prospek 2020 didasarkan pada kinerja solid logam kuning tahun ini, yang melihat harga naik dua puluh satu persen.
“Kekuatan ini seharusnya tidak terlalu mengejutkan, mengingat ketidakpastian yang tumbuh di ekonomi global, dengan pertumbuhan yang melambat dan meningkatnya ketegangan perdagangan. Faktor-faktor ini telah meningkatkan daya tarik untuk aset safe haven seperti emas. Selain itu, kebijakan yang lebih dovish dari bank sentral juga telah memberikan dukungan kepada emas,” kata ahli strategi.
Pekan lalu harga emas sempat mengalami kenaikan Naiknya harga emas ini disebabkan investor membeli logam safe-haven sebagai bentuk keraguan tentang progres penyelesaian perang dagang AS dengan China.
Selain itu kenaikan itu juga ditambah Presiden Donal Trump telah menandatangani undang-undang yang mendSelain itu ukung pengunjuk rasa Hong Kong.
Trump pada hari Rabu menandatangani undang-undang yang mengharuskan Departemen Luar Negeri untuk mensertifikasi, setidaknya setiap tahun, bahwa Hong Kong mempertahankan otonomi.
Beijing mengutuk langkah itu dan mengatakan akan mengambil langkah-langkah balasan yang tegas.
“Dengan perkembangan terbaru dari penandatanganan RUU Hong Kong, ada keraguan bahwa akan ada kesepakatan tahap pertama,” kata Jigar Trivedi, seorang analis komoditas di Anand Rathi Saham & Pialang Saham yang berbasis di Mumbai.
“Meskipun mereka mengatakan mereka akan menandatangani kesepakatan pada akhir tahun, mereka tidak berbicara tentang hal itu. Jadi, saya tidak berpikir kesepakatan perdagangan akan ditandatangani dengan mudah dan harga emas akan kembali naik,” tambah dia.
Saham Asia jatuh, sementara yen naik terhadap dolar di tengah kekhawatiran bahwa perselisihan tarif yang berlarut-larut antara dua ekonomi terbesar dunia bisa menjadi lebih rumit.
Emas turun setengah persen di sesi terakhir di tengah sentimen data ekonomi optimis dari Amerika Serikat.
Pertumbuhan ekonomi sedikit meningkat di kuartal ketiga, klaim pengangguran mingguan turun, sementara pesanan baru untuk barang-barang modal utama AS meningkat.
“Kekhawatiran pertumbuhan global sudah pasti mereda, tetapi tidak hilang,” kata John Sharma, seorang ekonom di National Australia Bank.
Dia menambahkan emas akan tetap naik bahkan jika kesepakatan sementara disahkan karena masalah paling kompleks yaitu terkait kekayaan intelektual.
Emas, dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama ketidakpastian ekonomi atau politik. Emas telah naik lebih dari tiga belas persen tahun ini, terutama karena perselisihan tarif.