Pembalap Petronas Yamaha , Fabio Quartararo, mengaku telah memetik banyak pelajaran berharga dalam musim debutnya di MotoGP.
Baru semusim turun di kelas tertinggi, El Diablo memang langsung tampil menggebrak, namun ia yakin ini tak terlepas dari bantuan tim.
Fabio Quartararo meraih tujuh podium, 6 pole, gelar debutan dan rider independen terbaik, serta mengakhiri musim di peringkat kelima pada klasemen pebalap.
Padahal, rider Prancis ini mengendarai mptor ala kadarnya dan tak punya spek pabrikan seperti tiga rider Yamaha lainnya.
“Tim membimbing saya belajar pada awal tahun, dan setiap orang membantu saya dalam beberapa hal tertentu. Semua bekerja dengan sangat baik. Saya rasa mereka layak diberi nilai sembilan dari sepuluh karena setiap orang pasti bisa punya ruang untuk lebih baik lagi,” tuturnya via situs tim.
Tak hanya belajar dari dalam timnya sendiri, Quartararo juga dapat kesempatan belajar dari pebalap papan atas yang lebih senior darinya, seperti Marc Marquez, Valentino Rossi, dan Andrea Dovizioso.
Kini ia semakin paham cara mengendalikan dan menjinakkan motor MotoGP.
“Saya banyak belajar soal menghemat ban, mengendarai motor dengan tangki penuh dan kosong, bermain dengan map, begitu banyak hingga sulit menyebutkan semuanya.
Tahun depan saya ingin lebih baik lagi dalam balapan, karena saya bisa terbukti cepat di kualifikasi,” ujar Fabio Quartararo.
Di lain sisi, pebalap ini mengaku sangat terbantu oleh karakter motornya yang ramah pada berbagai gaya balap, hingga setiap rider berstatus debutan mengendarai motor ini, proses belajar mereka tak terlalu rumit dan bisa langsung kompetitif.
“Tak ada motor yang mudah dikendarai di MotoGP, tapi Yamaha merupakan motor yang paling familiar bagi debutan. Ini jelas sangat membantu saya tetap bekerja dengan cara yang sederhana ketimbang melakukan hal-hal bodoh saat berkendara,” papar Quartararo.
MotoGP musim ini telah selesai digelar. Kini, sejumlah rider dan tim mulai mempersiapkan diri menyongsong perhelatan MotoGP mendatang, termasuk Yamaha dan Fabio Quartararo.
Quartararo melakukan uji coba mesin Yamaha baru untuk MotoGP mendatanmg Uji coba tersebut dilaksanakan di Sirkuit Jerez dalam kondisi trek yang masih basah karena sempat diguyur hujan.
El Diablo melontarkan pujian atas performa motornya yang akan menemaninya pada musim depan. Namun, bukan Quartararo jika tak mencatatkan cerita menarik dalam momen uji cobanya itu.
Rider asal Prancis itu membuat kenakalan khas anak muda. Melansir dari Speedweek, Quartararo mengklaim motor barunya ini tak sebaik motor tua yang dipakai sebelumnya.
“Saya merasa, motor ini tidak lebih baik daripada motor tua yang saya tunggangi dahulu,” ujar Quartararo.
Meski demikian, Quartararo tidak mengatakan secara gamblang pendapatnya tentang motor baru itu kepada manajemen Yamaha. Kepada manajemen, pria itu hanya memberi masukan bahwa timnya harus menambah suplai daya pada moto edisi baru.
“Tentu saja saya tidak mengatakan hal ini kepada Yamaha. Saya hanya mengatakan ini kepada wartawan. Saya tidak ingin membuat orang-orang marah pada saya,” ujar Quartararo kepada para wartawan yang meliput MotoGP.
Pada debut pertamanya di MotoGP, motor yang ditunggangi Quartararo berbeda jika dibandingkan kendaraan yang jadi tunggangan Valentino Rossi, Maverick Vinales, dan Franco Morbidelli. Motor Quartararo masih Spek B.
Namun manajemen Yamaha berjanji memberi upgrade pada kendaraan Quartararo pada perhelatan MotoGP musim depan. Rider kelahiran Nice itu bakal menggeber motor yang sama dengan seniornya musim depan.
Janji itu disebut menjadi salah satu cara Yamaha untuk membuat Fabio Quartararo betah. Penampilan ciamiknya musim ini membuat El Diablo menjadi rebutan sejumlah tim MotoGP lainnya.
Sebagai rookie, Fabio Quartararo mencatatkan hasil yang menakjubkan. Ia berhasil menembus lima besar klasemen dari tujuh podium. Quartararo bahkan berhasil mengasapi sejumlah seniornya seperti Valentino Rossi dan Danilo Petrucci.