Laga Manchester United melawan Manchester City di Liga Inggris bukan lagi merupakan duel dua raksasa.
Dan Anda tahu penyebabnya?
Ya, penyebabnya adalah Liverpool.
Kini Liverpool sendirian berada di puncak klassemen Liga Inggris dengan selisih angka yang mencolok dari dua tim itu.
Laga kedua tim bakal tersaji pada leg pertama semifinal Piala Liga Inggris, di Stadion Old Trafford, Rabu dini hari WIB.
Jarak antara skuat besutan Jurgen Klopp dengan The Citizens di peringkat ketiga berjarak empat belas poin. Man City juga masih di bawah Leicester City yang berada di peringkat kedua dengan selisih satu poin.
Sementara dengan MU yang menduduki posisi kelima, The Reds berjarak dua puluh tujuh poin. Setan Merah berada di bawah Chelsea yang menempati peringkat keempat dengan jarak lima poin.
Turnamen Piala Liga seolah jadi gelar sisa domestik yang diperebutkan kedua tim. Meski MU dan Man City juga masih ada peluang di turnamen domestik lain macam Piala FA, Liverpool tetap menjadi kandidat kuat untuk meraih juara.
Hanya di Piala Liga ini yang tak diikuti Liverpool. The Reds sudah tersingkir dari turnamen tersebut.
Klopp tampaknya mengarahkan pasukan The Reds untuk memprioritaskan gelar yang lebih bergengsi macam Piala FA, Liga Inggris, dan titel kompetisi Eropa Liga Champions. Di tiga ajang itu, Liverpool masih menjaga peluang mereka.
Liverpool bisa dibilang makin bersinar dalam dua tahun terakhir. The Reds memang hanya berstatus nyaris juara Liga Inggris di musim lalu. Meski demikian, mereka mampu memboyong ‘mahkota Eropa’ Liga Champions musim lalu.
Bukan tidak mungkin, Liverpool meraih treble dengan menggabungkan gelar Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions.
Di lain pihak, Man City mulai kehilangan kegarangannya musim ini. Sebut saja pada duel Liga Inggris di Stadion Etihad, tujuh Desember, The Citizens kalah dari Setan Merah.
The Citizens juga seperti tim medioker ketika dihajar Liverpool pada laga Liga Inggris di Stadion Anfield, November.
Man City dan MU masih sama-sama terjangkit penyakit labil musim ini. Penampilan dua tim ini tidak konsisten di Liga Inggris sehingga membuat Liverpool makin sulit dikejar di puncak klasemen.
Manchester United dan Manchester City bakal berebut tiket ke final Piala Liga. Kejuaraan domestik ini sudah lebih dulu ‘ditinggalkan’ Liverpool.
Saat Liverpool lahir kembali menjadi kekuatan yang disegani di Inggris dan mendekati gelar pertama di ajang Premier League dan masih bertahan di Piala FA, MU dan Man City bakal bersaing mengamankan gelar Piala Liga yang sudah tidak lagi diikuti The Reds.
Predikat klub juara dunia yang disandang Liverpool diraih dengan pengorbanan.
Saat Juergen Klopp dan anak asuhnya fokus di Doha, Qatar, pada Desember tahun lalu, pemain-pemain muda Liverpool dipaksa menjadi tulang punggung tim pada babak perempat final Piala Liga menghadapi Aston Villa.
Saat tak ada lagi Liverpool, dua klub asal Manchester merintis asa meraih gelar terdekat yang bisa mereka gapai. Meski masih ada Leicester City atau Aston Villa sebagai calon lawan di partai puncak, kedua kesebelasan bakal menganggap laga sebagai final.
MU dan Man City sama-sama membutuhkan gelar. Sebagai klub yang berstatus ternama, The Red Devils sudah tidak meraih gelar dalam dua tahun terakhir.
Setelah gelar Piala Liga tiga musim lalu dan trofi Liga Europa pada musim yang sama, tak ada lagi jejak MU di podium juara.
Sementara The Citizens pun haus gelar setelah musim lalu tampil dominan meraih treble domestik di ajang Liga Inggris, Piala FA,dan Piala Liga.
Pertemuan rival sekota pada leg pertama Piala Liga akan berlangsung di Stadion Old Trafford. Modal kemenangan 2-1 pada pertemuan di Liga Inggris pada Desember pasti masih menjadi bahan bakar semangat dan kepercayaan diri anak asuh Ole Gunnar Solskjaer.
MU memang memiliki catatan positif ketika menghadapi klub-klub papan atas saat ini, termasuk Man City. Namun di sisi lain, inkonsistensi menjadi masalah akut MU pada musim ini yang bisa saja memengaruhi performa pada leg pertama.
Demi gelar, Solskjaer kemungkinan bakal menempatkan pemain-pemain terbaik MU di hadapan para pendukung.
Selain pemain-pemain yang masuk daftar cedera panjang, seperti Paul Pogba, Scott McTominay, dan Marcos Rojo, beberapa premain lain seperti Luke Shaw, dan Harry Maguire diragukan tampil.
Dengan demikian Marcus Rashford, Fred, serta Sergio Romero berpeluang menjadi starter untuk mengamankan pertemuan pertama dan berharap bisa lebih santai pada pertemuan kedua yang akan berlangsung akhir Januari mendatang.
MU dituntut untuk memainkan performa apik seperti yang dipertontonkan pada laga melawan Man City di paruh pertama Liga Inggris. Ketika itu Rashford dan kawan-kawan mendapat banyak pujian lantaran sempurna di belakang dan di depan.
Serupa dengan MU, Man City pun diprediksi memenuhi daftar susunan pemain inti dengan nama-nama besar. Setelah rotasi skuat di ajang Piala FA akhir pekan lalu, Pep Guardiola bisa memainkan kembali Gabriel Jesus, Raheem Sterling, dan Kevin De Bruyne.
Untuk menghindari kekalahan seperti pada pertemuan pertama musim ini, Man City harus bermain dengan performa yang stabil selama sembilan puluh menit. Keberhasilan MU meraih tiga poin di Etihad, pada Desember tahun lalu tidak lepas dari penampilan Man City yang kurang mantap pada babak pertama.
Kuartet lini belakang Man City juga wajib mewaspadai serangan balik cepat yang menjadi sumber kekalahan dari MU pada pertemuan pertama musim ini.